20 May 2021
Ika
0-6 bulan
0-6 bulan
Kalaizon atau chalazion merupakan benjolan yang tumbuh lambat di sekitar kelopak mata. Lumrahnya hanya berupa benjolan, tanpa menimbulkan rasa sakit. Kemunculan benjolan pada mata turut dipicu penyumbatan yang mengakibatkan pembengkakan kelenjar minyak. Benjolan kerap mendera orang dewasa, pada usia antara 30 tahun 50 tahun. Meski begitu, terbuka kemunngkinan benjolan juga terjadi pada anak-anak maupun bayi.
Serupa kalaizon pada orang dewasa, benjolan pada kelopak mata bayi juga dipicu pembengkakan kelenjar minyak. Pembengkakan disertai infeksi virus yang dengan mudahnya menyerang kulit. Misalnya Seborrhea atau Acne rosacea. Risiko kalaizon berlipat ganda pada bayi jika terkena satu saja dari pemicu berikut:
Infeksi virus
Seborrhea
Jerawat rosacea
Blefaritis kronis
Tuberkulosis
Gejala yang mengiringi kalaizon cenderung berbeda-beda pada setiap anak. Penandanya mencakup:
- Benjolan kecil di kelopak mata yang bisa dirasakan
- Kelopak mata bengkak seiring waktu
- Sakit atau kesulitan melihat sebesar apakah kalaizon pada kelopak matanya
Gejala kalazion ringan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa bulan, bahkan tanpa pengobatan sekalipun. Gejala kalazion sedang atau berat butuh mendapat perawatan, baik di rumah maupun berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter. Perawatan mencakup:
Mengompres dengan air hangat
Moms bisa mengompres bagian yang didera kalaizon. Gunakan air hangat serta kain—bisa handuk atau waslap—yang lembap. Kompres sekali dalam 15 menit. Lakukan beberapa kali dalam sehari.
Memastikan tangan betul-betul bersih
Cuci tangan Moms sebelum mengobati kalaizon Si Kecil, dan sesudahnya. Terapkan hal yang sama kepada Si Kecil. Basuh tangannya dengan air dan sabun supaya tak memperparah kalaizon ketika tergosok tangannya.
Gunakan salep mata sesuai resep dokter
Salep mata dapat digunakan untuk mengobati atau mencegah pelbagai infeksi pada indera penglihatan. Jangan sembarangan membeli salep mata di apotek, ya. Moms harus terlebih dahulu membawa Si Kecil ke dokter. Nantinya dokter akan meresepkan salep atau tetes mata khusus, sesuai gejala yang tampak pada kelopak mata anak.
Ketika menggunakan salep mata untuk bayi di rumah, Moms juga mesti ekstra hati-hati. Sebab, beberapa kandungan salep, jika terusap dan masuk ke mata, akan berakibat buruk bagi bayi. Maka menjadi penting untuk memastikan Moms sudah melakukan prosedur berikut ini:
1. Cuci tangan sebelum mengoleskan salep mata
Moms perlu memastikan tangan benar-benar bersih. Tiada lain, karena Moms akan memegang salep dan kelopak mata bayi.
2. Minta anak Anda berbaring telentang
Posisikan bayi dalam posisi telentang. Bungkus kedua tangannya dengan kaus tangan bayi atau pastikan tubuhnya terselimuti. Minta bantuan orang lain supaya prosedur lebih mudah dijalankan.
3. Tarik kelopak mata bawah Si Kecil dengan sangat lembut
Untuk menghindari timbulnya rasa sakit, lakukan gerakan ini dengan sangat lembut dan hati-hati tanpa memberikan tekanan apa pun pada mata.
4. Oleskan salep tipis di bagian dalam kelopak mata Si Kecil
Hindari menyentuh mata bayi dengan ujung tabung salep.
5. Biarkan ia memejamkan mata selama beberapa menit
Salep mata tidak terasa sakit atau seolah-olah membakar mata, tapi bisa membuat penglihatan bayi agak kabur. Biarkan mereka berbaring dengan mata tertutup selama beberapa menit.
6. Bersihkan sisa salep
Gunakan tisu bersih untuk membersihkan sisa salep oftalmik yang menyebar di sekitar mata Si Kecil.
Untuk membantu Si Kecil tidur lebih pulas, Moms dapat membaringkannya di atas bantal yang dirancang khusus bayi. Salah satunya Mooimom Sloped Pillow. Bantal antigumoh ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan terbaik bagi ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM