Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi dan Cara Mengatasinya dari Para Ahli

calendar icon

05 Nov 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Penyebab Benjolan di Belakang Telinga Bayi dan Cara Mengatasinya dari Para Ahli

Adanya benjolan di belakang telinga bayi mungkin bisa membuat banyak orangtua merasa khawatir. Benjolan tersebut bisa saja terjadi di kulit atau di bagian tulang Si Kecil. Penyebabnya pun bisa beragam, mulai dari infeksi, pembengkakan kelenjar limfa (getah bening), bahkan kanker.

Menurut dr. Paulus Linardi, Sp.A, benjolan di belakang telinga bayi dapat berasal dari kelenjar getah bening, namun dapat juga berasal dari jaringan lain yang sifatnya abnormal (misalnya tumor, dll). Pembesaran kelenjar getah bening pada anak bisa bersifat normal dan bisa juga bersifat tidak normal, apabila disertai gejala-gejala lain, seperti batuk berulang, demam yang berulang, dan gejala-gejala infeksi lain. 

Untuk mengetahui penyebab pembesaran kelenjar getah bening tersebut (setelah melalui pemeriksaan fisik dokter anak sebagaimana diceritakan di atas), dokter dapat menyarankan pemeriksaan penunjang lain, seperti tes Mantoux (untuk mengetahui apakah anak terinfeksi Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang dapat menyebabkan penyakit tuberculosis atau TB), tes darah, maupun foto toraks untuk mengetahui kemungkinan sumber infeksi lainnya.

Penyebab benjolan di belakang telinga bayi

benjolan di belakang telinga bayi

Menurut dr. Reni Utari benjolan di belakang telinga bayi dapat dibedakan menjadi benjolan pada kulit, benjolan karena infeksi, dan benjolan karena pembesaran kelenjar getah bening. Berikut adalah penjelasannya.

1. Benjolan pada kulit

Penyebab utama benjolan di belakang telinga bayi yang bukan kanker adalah jerawat, lipoma, dan kista kulit. Jerawat dapat muncul akibat penyumbatan pori-pori kulit oleh sebum (minyak) dan kemudian terinfeksi bakteri. Kondisi ini bisa meradang dan berwarna merah atau bernanah.Kemungkinan selanjutnya adalah kista, yakni benjolan berisi cairan. Kista bisa muncul di mana saja, termasuk berupa benjolan di belakang telinga bayi. Terkadang kista memiliki bintik hitam di bagian atasnya yang disebut punctum. Karena isinya cairan, kista dapat bergerak saat digeser.

2. Pembengkakan kelenjar getah bening

Kemunculan benjolan di belakang telinga bayi juga bisa disebabkan oleh pembengkakan kelenjar getah bening (kelenjar limfa) yang disebut dengan kelenjar getah bening aurikuler posterior. Kondisi pembengkakan kelenjar bening juga dikenal sebagai limfadenopati.Kondisi ini dapat terjadi saat kelenjar getah bening melakukan kontak dengan benda asing. Hal ini bisa disebabkan adanya infeksi di area sekitar kelenjar getah bening aurikuler posterior.Biasanya, infeksi telinga atau infeksi kulit menjadi penyebab umum terjadinya pembengkakan kelenjar getah bening. Kondisi ini bisa sembuh sendiri tanpa diperlukan perawatan atau pengobatan khusus.

3. Benjolan karena infeksi

Apabila terjadi infeksi di bagian tertentu, maka tubuh akan mengirimkan sel darah putih ke area yang sedang terkena infeksi. Sel darah putih kemudian menyerang penyebab infeksi tersebut (virus atau bakteri) agar infeksi bisa disembuhkan.Akan tetapi, kondisi ini juga bisa mengakibatkan penumpukan cairan sehingga terjadi pembengkakan. Apabila infeksi terjadi di belakang telinga bayi Anda, maka benjolan di belakang telinga bayi bisa muncul.Jenis infeksi yang dapat menyebabkan benjolan di belakang telinga bayi adalah otitis (infeksi telinga)dan mastoidititis (infeksi mastoid). Mastoidititis lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak jika dibandingkan dengan orang dewasa.

 

 


Baca Juga:

7 Cara Mengatasi Sakit Telinga pada Anak


 

4. Mastoidititis

Mastoid adalah bagian tulang yang berada di belakang telinga. Saat tulang tengkorak terinfeksi bakteri, pembengkakan dan benjolan keras seperti tulang di belakang telinga dapat terjadi.Penyakit ini biasanya disebabkan oleh infeksi pada saluran telinga tengah yang tidak diobati. Gejala-gejala mastoidititis meliputi:

  • Rasa nyeri hebat yang berdenyut baik di dalam atau di sekitar telinga
  • Keluar cairan atau nanah dari dalam telinga
  • Mengalami demam atau menggigil
  • Terjadi bengkak di belakang telinga
  • Kemerahan
  • Tercium bau busuk dari telinga
  • Telinga tampak mencuat atau terdorong ke depan
  • Masalah pendengaran atau telinga berdenging.

Jika kondisi ini terjadi pada bayi yang belum mampu berkomunikasi, Anda dapat memerhatikan gejala-gejala, seperti bayi menjadi sangat rewel, sering menangis dan menjerit, memukul sisi kepala, atau menarik telinganya.

5. Otitis media

Otitis media atau infeksi telinga yang disebabkan olek bakteri atau virus dapat menyebabkan pembengkakan akibat penumpukan cairan. Kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan yang terlihat di belakang telinga. Untuk mengatasi kondisi ini, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik yang digunakan untuk meredakan gejala infeksi.

6. Lipoma

Lipoma adalah benjolan yang kerap ditemukan di belakang telinga bayi dan di tubuh bagian manapun. Kondisi ini tidak selalu dapat dideteksi dari permukaan kulit, namun jika semakin membesar Anda akan bisa merasakannya. Meski bukan kondisi berbahaya, namun jangan abaikan kondisi pembengkakan ini karena bisa jadi gejala tumor jinak.

7. Tumor jinak

Tumor jinak adalah benjolan linak yang dapat digerakan dan biasanya berkembang dari jaringan kelenjar ludah ke bagian belakang telinga. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, salah satu jenis tumor jinak ini bisa turut merusak jaringan di sekitarnya dan menyebabkan gangguan pendengaran.

 


 

Baca Juga:

Timbul Benjolan, Waspada Lipoma Pada Bayi 

 


 

8. Kanker

Penyebab benjolan yang lebih berbahaya adalah kanker. Seperti salah satunya kanker nesofaring. Kondisi ini bisa ditandai dengan gejala benjolan di belakang telinga dan juga bisa menimbulkan benjolan di leher atau tenggorokan.Beberapa gejala kanker nesofaring yang patut Anda waspadai di antaranya:

  • Nyeri telinga
  • Sering mimisan
  • Mengalami gangguan pendengaran
  • Bercak merah atau sariawan di mulut yang tak kunjung menghilang
  • Nyeri di leher atau rhang
  • Suara menjadi serak

Cara menghilangkan benjolan di telinga bayi

Cara menghilangkan benjolan di telinga bayi umumnya tak bisa dilakukan sendiri oleh para orangtua. Anda harus membawa si Kecil ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan penanganan tepat yang harus diberikan sesuai dengan penyebabnya.Untuk mengatasi benjolan di belakang telinga bayi, dokter biasanya akan melakukan pembedahan jika benjolan tersebut disebabkan oleh abses untuk mengeluarkan nanah. Untuk benjolan yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik dan opat topikal. Pada penyebab benjolan yang lebih parah, seperti otitis media, akan dibutuhkan tabung telinga untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah. Sementara jika benjolan disebabkan oleh tumor hingga kanker, operasi atau perawatan medis lebih lanjut seperti kemoterapi bisa saja diberikan.

Kapan harus menemui dokter?

Mastodititis adalah penyakit infeksi serius yang harus segera ditangani. Apabila terlambat ditangani, infeksi bisa menyebar ke seluruh tengkorak dan bisa mengancam jiwa. Segera hubungi dokter jika Anda curiga bayi mengalami infeksi mastoidititis.Demikian juga dengan penyebab benjolan di belakang telinga bayi lainnya. Segera kunjungi dokter jika benjolan berlangsung lebih dari dua minggu atau semakin meradang dan saat benjolan muncul bersamaan dengan gejala lain, misalnya demam tinggi.


 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM