10 Mar 2021
Kenhari
Ketika Si Kecil akan memulai MPASI pertama, Moms bisa jadi dibuat pusing tujuh keliling! Menentukan makanan apa untuk MPASI pertama memang bikin galau. Ada yang merekomendasikan menu tunggal, berupa buah, sayur atau serealia terlebih dahulu. Tapi banyak juga yang memilih untuk langsung mengenalkan menu empat bintang kepada Si Kecil di suapan pertamanya. Tak Bisa Sembarangan! Simak Panduan Penting Memberikan MPASI untuk Bayi
Moms dapat memilih referensi yang Moms yakini. Tapi tentu perlu diingat untuk kecukupan nutrisi yang akan diterima Si Kecil, ya, Moms, termasuk asupan protein di menu MPASI-nya. Seberapa penting protein hewani bagi Si Kecil? Pada protein hewani kandungan asam aminonya lebih lengkap dan lebih mudah dicerna oleh bayi. Moms, Simak 4 Sumber Lemak Penting untuk MPASI Bayi
Daging murni, unggas, kacang-kacangan, dan sereal yang diperkaya zat besi direkomendasikan sebagai makanan pertama, terutama jika bayi Moms mendapat ASI, karena mereka memberikan nutrisi penting. Jangan tunda pengenalan protein hewani pada Si Kecil. Bayi sudah dapat mengonsumsi berbagai macam sumber protein hewani sejak awal MPASI pertama, seperti daging ayam, daging sapi, ikan, hati, telur, dan lainnya.
Zat besi membantu sel darah merah membawa oksigen ke sel-sel di seluruh tubuh dan penting untuk perkembangan otak. Kekurangan zat besi, yang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah belajar dan perilaku - adalah salah satu kekurangan gizi yang paling umum pada anak-anak. Itu sebabnya penting untuk memastikan Si Kecil mendapat zat besi, dari daging merah dan sumber lainnya, dalam menu MPASI-nya. Tips Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi. Klik Disini!
Masalah stunting pun dapat dicegah dengan menambahkan protein hewani di menu MPASI pertama Si Kecil dan seterusnya. Stunting atau permasalahan gizi kronis disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama. Kurangnya pemenuhan gizi terutama asam amino esensial yang terdapat pada protein hewani dapat mengakibatkan Si Kecil stunting.
Pada masa MPASI, ASI atau susu formula tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Karena itulah menu gizi seimbang lengkap perlu Moms berikan pada bayi agar tidak berisiko mengalami stunting yang dampaknya jangka panjang.
Protein terbuat dari asam amino. Tubuh kita membutuhkan 22 asam amino untuk menjaga kesehatan rambut, kulit, tulang dan lainnaya. Namun, secara alami tubuh hanya dapat menghasilkan 13 asam amino. Sisanya diperoleh dari asupan makanan.
Protein juga memiliki banyak fungsi, termasuk untuk memproduksi hemoglobin yang bertanggung jawab membawa oksigen dalam darah. Krusial banget fungsinya, ya Moms. Bagi bayi, protein sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Jika asupan protein tidak cukup, Si Kecil dapat lebih rentan terhadap penyakit dan bisa berdampak pada melambatnya pertumbuhan dan perkembanganya.
Melihat banyaknya manfaat yang ada pada makanan hewani, pengenalan protein hewani sejak awal MPASI sangat disarankan. Artinya, Moms sudah bisa memberikan protein hewani sejak Si Kecil berusia 6 bulan. Berikut ini adalah beberapa sumber protein hewani untuk MPASI yang baik untuk tumbuh kembang anak:
Daging sapi atau daging ayam merupakan sumber protein hewani untuk MPASI yang sangat baik bagi Si Kecil. Daging sapi banyak mengandung zat besi, zinc, dan protein yang bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Mengonsumsi daging sapi juga bisa mengurangi risiko stunting pada anak.
Ikan adalah sumber protein hewani rendah lemak yang sangat baik untuk dimasukkan dalam menu makanan anak. Ikan kaya akan asam lemak omega-3, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung dan perkembangan otak anak.
Telur juga merupakan salah satu sumber protein hewani untuk MPASI yang sangat baik bagi anak. Selain mudah untuk diolah, disimpan, dan didapatkan, telur juga menyediakan lebih dari 50% nutrisi penting yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Daging ayam memiliki kandungan protein tinggi, yang sangat baik untuk tumbuh kembang si Bayi. Dalam 100 gram daging ayam, mengandung protein sebanyak 31 gram. Daging ayam mengandung antioksidan dan kaya akan nutrisi seperti zat besi, selenium, magnesium, vitamin, B6, dan fosfor.
Selain memiliki protein yang tinggi, daging ayam dapat diolah menjadi banyak jenis makanan, sehingga para Moms tidak perlu kesulitan untuk mengolah daging ayam ini.
Keju adalah produk olahan susu yang mengandung protein hewani, kalsium, zinc, fosfor, magnesium, vitamin A, vitamin B2, dan vitamin B12. Mama dapat memberikan keju kepada bayi untuk memenuhi kebutuhan proteinnya.
Dalam 100 gram keju, terdapat 25 gram kadar protein. Namun jangan dikonsumsi secara berlebihan ya, Moms. Karena,selain memiliki kadar protein yang tinggi, dalam selembar keju mengandung lebih dari 200 mg sodium, sementara jumlah sodium harian yang dibutuhkan Bayi adalah di bawah 200 mg.
6. Yoghurt
Yoghurt adalah susu yang dibuat melalui fermentasi bakteri. Bayi dapat mengonsumsi produk olahan susu seperti Greek Yoghurt. Setiap 100 gram yoghurt mengandung 10 gram protein. Selain protein, yoghurt juga mengandung kalsium yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang, dan lebih aman dikonsumsi oleh bayi dibandingkan susu sapi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM