Penyebab Silent Treatment pada Sebuah Hubungan Pernikahan. Parents Harus Lebih Peka!

calendar icon

29 Jun 2022

author icon

Irma Purnama

category icon

Pernikahan

Penyebab Silent Treatment pada Sebuah Hubungan Pernikahan. Parents Harus Lebih Peka!

Silent treatment adalah perilaku di mana salah satu pasangan dalam suatu hubungan (pernikahan, misalnya) mengabaikan pasangannya. Perilaku ini biasanya terjadi ketika sudah beradu argumen dan kesal terhadap pasangan.

Moms dan Dads apakah pernah ketika sesekali bertengkar dan bersitegang menolak berbicara dengan sikap acuh tak acuh satu sama lain?

Pasangan mendengar apa yang kita bicarakan namun memilih untuk tidak berbicara dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Sikap seperti ini ternyata merupakan salah satu ciri dari silent treatment.

Tindakan ini bisa terjadi dalam hubungan pernikahan Moms dan Dads. Tindakan ini bisa menjadi reaksi cepat terhadap situasi di mana seseorang merasa marah, frustrasi, atau terlalu kewalahan untuk menghadapi suatu masalah.


Baca Juga:
5 Dampak Silent Treatment dalam Sebuah Pernikahan. Apakah Bisa Memicu Perceraian?


Apa itu Silent Treatment

silent treatment dalam pernikahanHubungan yang Moms jalani dengan pasangan ketika sudah menikah umumnya tidak lepas dari adanya konflik.

Untuk menyelesaikan konflik, diperlukan komunikasi yang jelas di antara keduanya. Namun, bila pasangan enggan berbicara, mendiamkan, atau mengabaikan Moms saat ada konflik, kondisi ini bisa disebut sebagai silent treatment.

Silent treatment biasanya terjadi setelah adu argumen yang intens antar individu. Jika ketegangan sudah berlalu, maka silent treatment juga akan berlalu.

Umumnya, target dari perilaku silent treatment sering tidak menyadari konflik yang terjadi karena pihak lainnya belum mengomunikasikannya dan diam saja.

Penyebab Silent Treatment

silent treatment dalam pernikahanDalam setiap hubungan, pasti kita pernah mengalami masalah atau konflik. Adanya masalah dalam suatu hubungan itu hal yang wajar kok, asalkan kita bisa mengatasinya dengan baik.

Namun, tidak semua orang bisa menyelesaikan masalah dengan baik, dan malah memilih untuk melakukan silent treatment.

Lantas, apa alasan seseorang melakukannya? Apakah ini menyelesaikan masalah atau memperburuk masalah? 

Melansir dari Medical News Today, orang atau pasangan yang melakukan silent treatment mengungkapkan ada beberapa penyebab kenapa melakukannya, antara lain:

1. Silent Treatment Bisa Karena Faktor Pola Pengasuhan

Saat mengalami hal-hal yang positif, kita mungkin akan dengan mudah mengekspresikannya. Namun, tidak demikian dengan perasaan negatif.

Orang yang melakukan silent treatment, kemungkinan dia tidak terbiasa untuk mengekspresikan perasaan sedihnya (perasaan negatif).

Dikutip dari Medical News Today, Jika ingin sesuatu, maka sebaiknya bicara, komunikasikan apa yang diinginkan, jangan diem. Karena cikal bakal silent treatment itu dia diem.

Kemudian, ketika ada orang lain yang menawarkan, lalu anak bereaksi. Lebih baik ajarkan anak jika ingin sesuatu, harus berbicara. Perkara bisa dikabulkan atau nggak, itu urusan belakangan.

Oleh sebab itu, Moms dan Dads perlu menerapkan pola pengasuhan yang benar agar bisa mencegah terjadinya perilaku silent treatment.

Anak sebaiknya diajarkan ketika punya emosi yang positif, bisa dikeluarkan. Namun ketika punya emosi yang negatif pun, juga harus dikeluarkan. Moms dan Dads jangan menekan emosi negatif anak.

2. Sebagai  Bentuk Menghindari Diri

Dalam beberapa kasus seseorang/pasangan biasanya memilih diam dalam percakapan mereka karena tidak tahu harus berkata apa atau ingin menghindari konflik.

Sebenarnya pada dasarnya orang yang melakukan silent treatment ini gampang menyatakan kalau dia tidak sependapat. Tapi lingkungan tidak menerima, lingkungan menekan dengan kesan bahwa pendapat yang disampaikan kesannya percuma.

Karena terus menerus merasa sia-sia, orang silent treatment ini akan memilih untuk diam.

3. Sifat Dominasi

Sifat dominasi pada seseorang juga bisa mempengaruhi orang itu menjadi pelaku silent treatment. Misalnya, orang ini punya history lebih powerful dalam menjalani hubungan.

Saat dia menjalani hubungan dengan orang yang juga memiliki power yang relatif sama, dia pun merasa ingin lebih powerful.

Untuk mewujudkannya, dia akan melakukan silent treatment kepada pasangannya. Dengan melakukan silent treatment, sang pasangan akan menuruti apa yang diinginkan orang itu.

4. Sebagai Bentuk Hukuman

Seseorang bisa menggunakan tindakan ini jika mereka tidak tahu bagaimana mengekspresikan perasaan mereka tetapi ingin pasangannya tahu bahwa mereka kesal.

Hal ini juga bentuk hukuman untuk pasangan atau melakukan control atau kekuasaan atas mereka, agar pasangan tahu sedang kesal dan lawan dapat meminta maaf duluan.

Itulah penjelasan mengenai silent treatment dan penyebabnya agar Parents lebih peka lagi. Diam tak selamanya emas. Untuk menyelesaikan suatu permasalahan, diam bukanlah solusi yang terbaik, ya Moms.


Baca Juga:
Toxic Relationship: Ciri dan Cara Menghindari Menjadi Pasangan yang Toxic


bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM