Setahun Menikah Belum Hamil? Ini 4 Hal Yang Mesti Dilakukan

calendar icon

11 Nov 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Pra-kehamilan

Setahun Menikah Belum Hamil? Ini 4 Hal Yang Mesti Dilakukan

Setelah setahun menikah tapi belum juga hamil, Moms dan Dads perlu mempertanyakan hal tersebut. Moms dan Dads bisa mulai berkonsultasi dengan dokter terkait hal tersebut.

Bukan hanya itu, Moms dan Dads juga harus melakukan pemeriksaan pasangan yang belum hamil dengan dokter.

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fertilitas, Endokrinologi, dan Reproduksi di RS Pondok Indah - Pondok Indah dan Bintaro Jaya, dr. Aida Riyanti, Sp. OG-KFER, menjelaskan ada beberapa pemeriksaan yang perlu dilakukan pada pasangan yang steelah setahun menikah tetapi belum hamil.

Menurut dr. Aida, ada hal yang akan diperiksa pertama kali oleh dokter jika pasangan yang sudah menikah belum berhasil hamil selama 1 tahun melakukan program hamil.

Mengutip Centers for Disease Control and Prevention, infertilitas dapat diobati dengan obat-obatan, pembedahan, inseminasi intrauterin, atau teknologi reproduksi berbantuan.


Baca Juga:

Mitos atau Fakta, Benarkah Kafein Mengurangi Kesuburan?


Dokter merekomendasikan perawatan khusus untuk infertilitas berdasarkan beberapa hal berikut ini:

  • Faktor-faktor yang berkontribusi pada infertilitas.
  • Durasi infertilitas.
  • Usia wanita.
  • Preferensi pengobatan pasangan setelah konseling tentang tingkat keberhasilan, risiko, dan manfaat dari masing-masing pilihan pengobatan.

Pemeriksaan Pasangan yang Belum Hami Setelah Setahun Menikah 

setahun menikah belum hamil

Jika Moms berencana berkonsultasi ke dokter, berikut ini bentuk pemeriksaan pasangan yang belum hamil oleh dokter.

1. Menanyakan Pola Hidup Sehari-hari

"Dokter akan menanyakan pola menstruasi, pola hubungan seksual, apakah ada riwayat penyakit tertentu, serta bagaimana pola hidup sehari-hari yang dapat memengaruhi terjadinya kehamilan," jelas dr. Aida.

2. Melakukan Pemeriksaan Organ Reproduksi

Tak hanya itu, pemeriksaan pasangan yang belum hamil oleh dokter termasuk melakukan pemeriksaan ginekologi dan ultrasonografi melalui vagina.

"Pemeriksaan ini menilai kondisi rahim, bagaimana dengan bentuk, ukuran, posisi, dan dinding rahim, adakah tumor seperti mioma atau polip," jelas dr. Aida.

Kemudian, dokter akan menilai ovarium/indung telur, adakah gambaran folikel yang berisi sel telur, apakah jumlahnya sangat banyak atau hanya sedikit, atau adakah terdapat tumor atau kista.

Tak hanya itu, dokter juga akan menyarakan melakukan pemeriksaan saluran telur dengan histerosalpingography, apakah ada sumbatan, atau pembesaran dan timbunan cairan di dalamnya.


Baca Juga:

Waspada Kandidiasis, Jamur Vagina yang Pengaruhi Kesuburan?


3. Melakukan Pemeriksaan Hormon

Selain itu, dr. Aida juga mengatakan bahwa dokter juga akan menyarankan pasangan untuk dilakukan pemeriksaan hormonal, sesuai dengan kondisi yang didapatkan.

4. Memeriksa Kualitas Sperma Suami

Tidak hanya pada wanita, pemeriksaan pasangan yang belum hamil oleh dokter juga akan dilakukan kepada pria, dengan analisa sperma.

"Dokter akan memberikan pengantar untuk pemeriksaan analisa sperma untuk menilai jumlah, kecepatan, bentuk dari sperma suami," jelas dr. Aida.

Infertilitas Pengaruhi Hubungan Pernikahan, Benar atau Tidak?

Memiliki keturunan adalah impian bagi pasangan yang sudah menikah. Tetapi, adanya masalah infertilitas yang jadi penyebab sulitnya untuk mempunyai anak, apakah dapat memengaruhi kualitas kebahagiaan suami dan istri?

Dalam Journal of Reproduction & Infertility, disebutkan bahwa faktor infertilitas pria tidak memiliki dampak perkawinan yang negatif. Partisipan pria dengan gangguan kesuburan justru menyatakan kepuasan pernikahan yang lebih tinggi daripada istri mereka.

Sementara itu, wanita yang tidak subur memiliki hubungan perkawinan yang kurang stabil bila dibandingkan dengan wanita subur. Disebutkan bahwa hal ini berkaitan dengan sosio-demografi dan perawatan yang pernah dijalani.

Faktor lain yang dapat memengaruhi kualitas pernikahan sebuah pasangan termasuk kepuasan seksual, usia pasangan infertil, tingkat pendidikan, dan kesesuaian persepsi infertilitas pasangan.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM