24 Oct 2021
Pangastryan Wisesa Pramudiah
Keluarga
Keluarga
Pernikahan memang menjadi salah satu momen paling membahagiakan dalam kehidupan. Namun, perlu persiapan yang matang agar pernikahan dan kehidupan pernikahan berjalan mulus. Salah satunya adalah tes kesehatan sebelum menikah. Meskipun sering terabaikan, sesungguhnya hal ini merupakan salah satu faktor terpenting dalam kebahagiaan kehidupan pasca pernikahan. Apa pentingnya tes kesehatan dan apa saja pemeriksaan yang harus dilalui calon pengantin?
Sebelum dua sejoli mengikat tali kasih dalam pernikahan, pemeriksaan kesehatan menjadi hal yang wajib dilakukan. Meski terdengar remeh dan membutuhkan biaya cukup besar, nyatanya tes kesehatan ini sangat penting untuk calon pengantin.
Dengan dilaksanakannya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, calon pengantin bisa mengetahui masalah kesehatan apa saja yang diderita oleh pasangannya. Selain itu, pemeriksaan juga penting untuk mengetahui riwayat dan risiko penyakit yang diderita pasangan. Adanya pemeriksaan kesehatan sebelum menikah juga menghindarkan terjadinya masalah mengenai keturunan setelah pernikahan terjadi, karena masing-masing telah mengetahui kondisi kesuburan.
Pemeriksaan kesehatan sebelum menikah biasanya dilakukan antara 6 hingga 3 bulan sebelum pernikahan berlangsung. Jarak yang cukup jauh tersebut dilakukan untuk mengantisipasi jika hasil pemeriksaan tidak sesuai yang diharapkan. Jika calon pengantin kurang puas dengan hasil yang diterima, maka bisa melakukan tes ulang di tempat lain.
Sebelum melangsungkan pernikahan ada sederet tes kesehatan yang wajib dilakukan. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan ini calon pengantin bisa mengetahui lebih dalam kondisi kesehatan diri dan juga pasangannya. Tes kesehatan sebelum menikah yang harus dilakukan antara lain:
Pemeriksaan pertama yang dilakukan dua sejoli yang berniat melangsungkan pernikahan adalah tes fisik lengkap. Dokter akan memeriksa kondisi fisik calon pengantin, seperti tekanan darah dan riwayat kesehatan. Hal ini penting dilakukan untuk mendapatkan gambaran bagaimana kesehatan masing-masing pihak. Tekanan darah yang tinggi bisa berpengaruh pada janin ketika wanita mengandung.
Sementara itu tes riwayat kesehatan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui riwayat penyakit calon pengantin. Jika calon pengantin telah mengetahui riwayat kesehatan dan penyakit pasangannya, maka kelak setelah menikah calon pengantin tidak lagi kaget dan bisa melakukan persiapan secara maksimal jika menginginkan momongan.
Selain tes pemeriksaan fisik, sebelum menikah calon pengantin juga perlu melakukan tes darah. Ada beberapa jenis tes darah yang dilakukan sebelum menikah. Yang pertama adalah tes darah golongan darah dan rhesus. Tes ini dilakukan untuk mengetahui kecocokan golongan darah rhesus dari pihak pria dan wanita.
Misalnya saja, hasil tes darah menyatakan bahwa rhesus pihak wanita adalah negatif, sedangkan pihak pria positif. Apabila pasangan tersebut kelak memiliki anak, besar kemungkinan anak menderita anemia atau penyakit kuning, karena darah bayi yang masuk ke dalam darah ibu dianggap sebagai benda asing.
Disamping tes golongan darah dan rhesus, pemeriksaan darah lain yang dilakukan oleh calon pengantin adalah tes eritrosit, leukosit, trombosit hingga hematokrit. Semua tes ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan dalam darah, misalnya saja anemia. Kadar gula darah dan kolesterol pun bisa diketahui dari pemeriksaan darah ini, sehingga kondisi kesehatan calon pengantin bisa diketahui secara lengkap.
Pemeriksan penyakit infeksi, seperti hepatitis B, infeksi menular seksual, toksoplasma, HIV/AIDS juga tidak luput dilakukan sebelum menikah. Pemeriksaan tes infeksi bisa dilakukan baik melalui urin maupun darah. Tujuan dari dilakukannya pemeriksaan penyakit infeksi ini adalah untuk mencegah penularan penyakit dari satu pihak ke pasangannya. Tidak hanya itu, pemeriksaan penyakit infeksi juga sangat bermanfaat di masa depan bagi janin, jika pasangan berniat memiliki keturunan.
Salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan. Oleh karena itu bukan hal yang mengherankan jika calon pengantin ingin mengetahui kondisi organ reproduksi pasangannya. Dengan melakukan tes organ reproduksi, calon pengantin bisa mengetahui apakah jika meningkah pasangan tersebut bisa dikaruniai keturunan.
Melakukan tes organ reproduksi sebelum menikah juga menghindarkan calon pengantin dari konflik di masa depan. Jika sebelumnya telah mengetahui kesuburan masing-masing, maka tidak ada pihak yang saling menyalahkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pemeriksaan kesehatan terakhir yang harus dilakukan adalah tes kelainan genetik dan penyakit keturunan. Diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung bawaan, berbagai jenis kanker, dan kelainan darah genetik seperti thalasemia adalah beberapa jenis penyakit keturunan atau bawaan. Terkadang calon pengantin tidak mengetahui apakah dirinya memiliki penyakit bawaan sampai dilakukan pemeriksaan.
Dilakukannya tes penyakit keturunan dan kelainan genetik ini bisa membuat calon pengantin menyadari risiko penyakit yang dibawanya. Alhasil, penangan secara dini pun bisa dilakukan. Dampaknya calon pengantin bisa mengurangi risiko gangguan kesehatan pada keturunannya kelak.
Tes kesehatan sebelum menikah sudah terbukti manfaat dan pentingnya. Oleh karena itu, setiap pasangan yang hendak melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan wajib melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan begitu, tidak hanya diri sendiri dan pasangan saja, kebahagiaan di masa depan dengan buah hati pun terjamin.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM