22 Aug 2021
Anggraini Nurul F
Keluarga
Keluarga
Cek pra nikah sendiri bertujuan untuk membantu seseorang yang akan menikah untuk mengetahui kondisi dan masalah kesehatan dirinya dan pasangannya. Hal ini penting untuk mengetahui penyakit yang terjadi pada pasangan dan dapat mencegah agar hal tersebut menjadi semakin parah. Selain itu, kesehatan pada anak di masa mendatang juga bisa dijaga dengan melakukan cek pra nikah. Hal tersebut dikarenakan calon orangtua harus dalam keadaan sehat, sehingga peluang untuk memiliki keturunan lebih tinggi.
Umumnya, cek pra nikah memakan biaya banyak, tetapi hal tersebut ditentukan dari tahapan tes apa saja yang diambil. Namun, jika dilihat dari sisi manfaatnya, tes ini akan sangat bermanfaat bagi calon pasangan yang akan menikah. Pada tes kesehatan tersebut pun, peserta akan lebih terbuka dalam menyikapi penyakit yang diidap pasangannya.
Rekomendasi terbaik untuk melakukan cek pra nikah, setidaknya tiga hingga enam bulan sebelum menikah. Umumnya, tes pra nikah dilakukan oleh sebagian besar pasangan yang sangat mendambakan keturunan. Jika pada tes tersebut tidak ada masalah, perencanaan untuk mempunyai anak akan lebih lancar di kemudian hari.
Cek pra nikah dapat dilakukan di rumah sakit. Rangkaian pemeriksaan tersebut bersifat umum, sehingga kebanyakan rumah sakit menyediakan layanan tersebut. Pilihlah rumah sakit yang terbaik menurut, supaya tidak terjadi salah diagnosis karena dapat berbahaya di masa depan. Apabila kamu atau pasanganmu mengalami suatu penyakit, lakukanlah pemeriksaan lanjutan agar penyakit tersebut tidak berkembang. Dengan begitu, hal-hal yang tidak diinginkan pun bisa dihindari.
Baca Juga: 5 Manfaat Meditasi untuk Tingkatkan Hubungan Pernikahan
1. Penyakit seperti diabetes melitus, kelainan jantung dan hipertensi, kelainan darah cenderung diturunkan. Calon ibu yang mempunyai kadar gula tinggi, bila tidak dikontrol dapat berisiko cacat pada janinnya atau mengalami komplikasi kehamilan seperti janin besar, gangguan pertumbuhan pada janin, proses kelahiran yang sulit atau janin meninggal di dalam kandungan.
Tapi bila kondisi ini diketahui sejak awal, dapat dilakukan perubahan gaya hidup dan bila perlu dilakukan pengobatan agar kadar gula darah terkendali dan komplikasi dapat dicegah atau dihindari.
2. Penyakit infeksi seperti hepatitis B juga bisa ditularkan ibu kepada janinnya atau dari sang suami kepada istrinya. Sebagian besar PMS termasuk sifilis, herpes, gonorrhea juga bisa mengakibatkan terjadinya kecacatan pada janin.
3. Ketidak cocokan rhesus juga sangat mempengaruhi janin, seperti janin mengalami anemia, jaundice (kuning) dan komplikasi lainnya. Ketidak cocokan rhesus ini sering terjadi pada pasangan berbeda ras.
4. TORCH (Toksoplasma, Rubela, Cytomegalovirus dan Herpes simplex) adalah sekelompok infeksi yang dapat ditularkan dari perempuan hamil kepada bayinya. Perempuan yang terinfeksi memiliki risiko tinggi menularkan ke janin yang bisa berakibat fatal.
5. Bila kedua pasangan membawa sifat thalassemia (thalassemia minor), maka besar kemungkinan keturunannya thalassemia mayor.
Jangan lupa kunjungi website kami di www.mooimom.id yah Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM