29 Jun 2022
Irma Purnama
Pernikahan
Pernikahan
Bagaimana mengatasi pasangan yang sering melakukan silent treatment? Silent treatment menjadi perilaku yang tidak menyenangkan. Menangani perilaku ini dibutuhkan kesabaran yang ekstra agar konflik bisa selesai dengan kondisi positif.
Pernahkah Moms melakukan kesalahan pada pasangan, kemudian didiamkan dan serasa tak dianggap? Jika iya, itu berarti Moms tengah menghadapi silent treatment dari pasangan.
Silent treatment akan bermanfaat jika dilakukan singkat untuk meredakan emosi, namun jadi tanda peringatan jika mendiamkan dalam waktu lebih lama, misalnya berminggu-minggu.
Silent treatment ini sering kali dianggap sebagai bentuk penyelesaian masalah. Padahal justru sebaliknya karena bisa menciptakan hubungan yang tidak sehat dan membuat masalah tak kunjung selesai.
Berurusan dengan orang yang memilih melakukan silent treatment adalah hal yang sangat menyebalkan dan membuat hati tidak tenang.
Lalu apa yang perlu dilakukan ketika Moms menghadapi silent treatment dari pasangan? Berikut beberapa tips yang bisa Moms lakukan ketika menghadapi pasangan yang melakukan silent treatment.
Melakukan pendekatan dengan cara lembut dan baik-baik mungkin bisa menjadi cara untuk meredam sikap ini. Katakan padanya bahwa kamu memperhatikan perlakuannya selama ini yang tidak pernah meresponmu, dan kamu sangat ingin mengetahui alasan mengapa sikapnya menjadi dingin.
Jika memang kamu merasa melakukan salah, tidak ada salahnya untuk meminta maaf terlebih dulu. Namun jika pasanganmu belum juga membuka komunikasi, berikan ia momen untuk sendiri dulu selama beberapa waktu.
Silent treatment kadang kala dapat memicu emosi dan perasaan marah. Namun, ada baiknya Moms tidak terbawa emosi, ya. Cobalah bersikap tenang agar tidak memperburuk situasi.
Selain itu, meskipun masalah yang terjadi bukan sepenuhnya salah Moms, cobalah untuk mengalah dan menurunkan ego Moms, ya.
Moms bisa mengungkapkan apa yang dirasakan ketika mendapatkan silent treatment. Jelaskan pada pasangan bahwa sikapnya yang seperti ini bukanlah cara yang baik untuk menyelesaikan masalah.
Katakan bahwa didiamkan seperti ini menyakitkan sekali dan Moms tidak nyaman dengan hal ini. Kemudian Moms bisa mengajaknya mulai membuka obrolan agar bisa sama-sama menyelesaikan masalah yang terjadi berdua.
Cara mengatasi silent treatment selanjutnya adalah jangan langsung berasumsi berlebihan untuk mengeluarkan perasaan Moms. Hindari berusaha memecahkan masalah saat itu juga dengan cara memaksa.
Usahakan Moms tetap bersikap tenang dan pahami kondisi yang terjadi agar emosi pasangan tidak meluap-luap.
Jika lawan bicara tersebut merespons dengan cara yang mengancam atau melecehkan, ada baiknya menjauhkan diri terlebih dahulu sampai mereka tenang.
Ketika pasangan sudah membuka jalur komunikasi kembali, Moms bisa menawarkan solusi untuk mengatasi masalah yang menyebabkan ia melakukan silent treatment ini.
Di momen ini Moms dan pasangan perlu sama-sama saling terbuka, sehingga bisa menemukan kata sepakat dan bisa menyelesaikan masalah yang ada. Pastikan saat berdiskusi, Moms dan pasangan menumukan solusi yang tepat agar tidak terulang di kemudian hari.
Menghadapi pasangan yang melakukan silent treatment ini memang butuh waktu dan kesabaran ekstra.
Namun ketika cara mendekati dan mengungkapkan perasaan belum bisa membuatnya ‘kembali’, Moms bisa sejenak mengabaikan hal ini dan kembali melakukan aktivitas.
Namun, Moms perlu diingat jangan menyerah untuk membuka jalan komunikasi dengan pasangan karena akan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hubungan.
Ketika semua cara di atas sudah dilakukan, tetapi pasanganmu masih saja memberikan silent treatment, maka cobalah untuk meminta maaf terlebih dahulu. Bersedialah untuk saling meminta maaf dan mengevaluasi perilaku yang dirasa tidak nyaman.
Itulah cara mengatasi silent treatment dari pasangan ya, Moms. Jangan menyerah atau mendiamkan pasangan balik agar hubungan tidak semakin berkonflik.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM