28 Sep 2020
Gisela Niken
Tips Menyusui
Tips Menyusui
Setelah melakukan pompa ASI, tentu Moms membutuhkan tempat menyimpan ASI. Umumnya Moms akan memakai botol kaca ataupun kantong dengan bahan dasar plastik. Nah, jika Moms ingin mencari tempat menyimpan ASI yang terbaik. Berikut ini perbandingan antara botol kaca dan kantong.
Dari kedua wadah menyimpan ASI ini tentunya ada kriteria yang berbeda. Sebenarnya keduanya sama-sama baik untuk dijadikan wadah penyimpanan. Hanya saja mungkin Moms perlu mengetahui mana yang sesuai dengan kebutuhan Moms.
Botol ASI dengan bahan kaca dapat dipakai ulang dan praktis, sehingga Moms tidak perlu repot-repot memindahkan ASI karena tinggald ituang. Selain itu, penyimpanan ASI dengan botol kaca membuat Moms tidak perlu khawatir bila ASIP yang terbuang saat pemompaan. Botol kaca juga higienis dan bebas kontaminasi, serta mudah digunakan.
Bahkan ada beberapa produk botol kaca yang dilengkapi rak penyimpanan khusus yang dapat Moms tempatkan di dalam freezer. Tapi memang menyimpan ASI di botol kaca akan memakan tempat. Jika freezer terlalu kecil tentunya akan merepotkan Moms. Botol juga tidak memiliki tempat untuk menuliskan tanggal dan jumlah ASIP. Jadi, Moms perlu menggunakan label tambahan yang bisa ditempel pada botol ASI.
Kantong ASI plastik ini tentunya sudah dirancang khusus untuk wadah menyimpan ASI. Tidak seperti kantong ziplock biasa, kantong plastik ASI ini lebih tebal. Pastinya bahannya aman karenaterbuat dari bahan BPA-free. Moms juga bisa menghemat ruang karena kantong plastik ASI mudah disimpan dan ditata di dalam freezer.
Wadah menyimpan ASI ini juga tahan pada suhu panas untuk pencairan dan pemanasan susu sehingga lebih cepat mencair. Apalagi Moms juga dengan mudah memberi label. Jika Moms menimbun susu, pelabelan adalah suatu keharusan.
Moms perlu memberi label tanggal dan jumlah ASIP yang Moms simpan di setiap kantong. Kantong ASI plastik memiliki ruang khusus untuk pelabelan sehingga akan lebih mudah mengatur penggunaan susu nantinya. Hanya saja Moms perlu mewaspadai beberapa kekurangannya seperti rentan bocor.
Jika Moms membeli kantong ASI plastik berkualitas rendah, maka kantong tersebut mungkin rentan bocor pada jahitan atau ritsleting atas. Namun memang sekarang ada banyak kantong plastik ASI merek tertentu yang dilengkapi ritsleting dobel supaya lebih aman dari bocor. Terkadang desain kantong penyimpanan ASI akan menyulitkan Moms untuk menuangkan ASI ke botol susu.
Kadangkala masih ada sisa ASI di dalam kantong setelah Moms menuangkannya dan agak sulit untuk mengeluarkannya sampai tetes terakhir. Tentu saja kantong plastik tidak dapat memompa langsung ke kantong plastik ASI. Mungkin ada tapi tak banyak yang bisa.
Setelah memahami wadah yang tepat untuk menyimpan ASI, Moms juga perlu tahu cara menyimpannya yang tepat. Pertama tentu dengan menjaga kebersihan dari kemasan itu sendiri. Agar ASI yang disimpan terjaga kualitasnya, penting untuk Moms melakukan sterilisasi botol bayi yang dijadikan tempat penyimpanan ASI. Lakukan sterilisasi dengan merebus botol dan bagian pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit. Ini bisa dilakukan dalam air panas mendidih sekitar 5-10 menit.
Selain merebus secara manual, Moms juga dapat menggunakan alat sterilisasi elektrik. Perhatikan pula keamanan dan ketahanan kemasan pada label. Hati-hati jika Moms melakukan sterilisasi botol yang terbuat dari kaca. Tentunya bahan kaca akan jauh lebih berisiko.
Jangan lupa untuk mencegah perkembangan bakteri dari ASI perah. Caranya ternyata sederhana yaitu dengan menjaga kebersihan tangan saat memerah, ataupun saat menyimpan ASI dalam kemasan. Gunakan sabun untuk mencuci tangan sebelum memerah ASI, serta cuci bersih botol kemasan ASI sebelum dilakukan sterilisasi.
Jika ingin menyimpan dalam freezer, masukkan langsung botol setelah diperah. Sebaiknya Moms juga jangan mengisi penuh botol atau plastik kemasan. Perlu diperhatikan bahwa ASI perah cenderung mengembang dalam keadaan membeku.
Jika Moms memakai plastik sebagai tempat menyimpan ASI, tempatkan lagi dalam kontainer atau kotak kemasan lain sebelum memasukkannya ke dalam lemari pendingin. Ingat bahwa kemasan plastik lebih berisiko mengalami kebocoran. Jangan lupa memberikan label yang mencantumkan tanggal ASI diperah entah pada botol atau plastik kemasan.
Moms juga harus memperhatikan waktu penyimpanan. ASI perah dapat disimpan mulai dari beberapa jam hingga beberapa bulan, tergantung dari suhu penempatannya. Ingat bahwa ASI perah tahan hingga 6 jam jika Moms membiarkannya pada suhu ruangan sekitar 25 derajat Celcius.
Jika mau tahan hingga 6 bulan, Moms perlu menyimpannya di dalam freezer dengan suhu -18 derajat Celcius atau lebih rendah lagi. Proses pembekuan ASI perah kemungkinan menghilangkan beberapa zat yang penting untuk mencegah infeksi pada bayi. Semakin lama penyimpanan ASI perah, tentunya akan menghilangkan kandungan vitamin C pada ASI.
Jangan lupa, Moms juga bisa memakai MOOIMOM Silicone Breastpump. sebagai penampungan ASI sementara. Setelah menampung sisa ASI, Moms bisa langsung memindahkannya ke kantong ASI tersebut. Mudah bukan?
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM