31 Aug 2022
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi muntah kuning setelah imunisasi, kira-kira kenapa ya? Setelah imunisasi biasanya bayi akan demam dan mungkin beberapa ada yang bayi muntah kuning. Apakah jika bayi Moms muntah kuning setelah imunisasi merupakan hal yang normal atau hal yang bisa menjadi tanda bahaya?
Agar tidak panik saat menghadapi bayi muntah kuning setelah imunisasi, yuk simak penjelasannya dibawah ini Moms!
Imunisasi diperlukan bayi untuk mencegah penularan atau perkembangan penyakit di masa depan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memasukkan vaksin rotavirus ke dalam vaksin pilihan.
Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan pada bayi usia 2 bulan.
Dua macam vaksin rotavirus yang diberikan adalah vaksin rotavirus monovalen (@Rotarix) dan pentavalen (@Rotateq) dengan jumlah dosis yang berbeda-beda.
Nah, pemberian vaksin ini bisa jadi penyebab bayi muntah kuning. Beberapa bayi juga mengalami diare.
Jika Anda khawatir dengan kondisi Si Kecil setelah vaksin ini, jangan ragu untuk periksa ke dokter.
Bayi muntah adalah kondisi yang umum, dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Terutama jika muntahannya tidak dalam jumlah banyak dan tidak terjadi secara terus-menerus.
Umumnya, muntahan bayi jumlahnya sedikit dan berwarna putih. Namun, ada juga bayi yang muntah berwarna kuning.
Menurut situs Saver Care Victoria, muntah kuning pada bayi kebanyakan terjadi pada bayi yang baru lahir.
Muntahan berwarna kuning ini sebenarnya bukan kondisi yang mengkhawatirkan karena jumlah sedikit dan terjadi sesekali.
Warna kuning pada muntahannya berasal dari kolostrum, yakni ASI yang keluar pertama kali yang berwarna kekuningan dan kental.
Kolostrum mengandung antibodi yang baik untuk kesehatan bayi.
Nah, kolostrum ini berwarna kekuningan sehingga wajar saja jika membuat muntahan bayi berwarna kuning.
Bayi muntah karena banyak hal, terutama karena sistem pencernaannya masih belum sempurna.
Selain kolostrum, bayi muntah kuning bisa disebabkan oleh cairan empedu.
Kondisi ini bisa saja terjadi ketika bayi dalam kondisi perut kosong.
Alih-alih mengeluarkan makanan yang ada di perut, kondisi perut bayi yang kosong membuatnya mengeluarkan sebagian kecil cairan empedu.
Cairan empedu ini diproduksi oleh organ empedu untuk membantu sistem pencernaan dengan mengemulsi lemak.
Empedu dinilai sebagai organ penting untuk mencerna lemak, protein, dan karbohidrat dari makanan atau minuman yang masuk ke tubuh.
Bayi muntah kuning bukan selalu kondisi yang tidak mengkhawatirkan. Ini bisa jadi disebabkan oleh adanya penyumbatan di usus.
Adanya penyumbatan membuat makanan yang dikonsumsi bayi tidak tercerna dengan baik.
Alhasil membuat tubuh harus mengeluarkannya. Tanda-tanda dari penyumbatan usus pada bayi, di antaranya:
Vaksin diperlukan bayi untuk mencegah penularan atau perkembangan penyakit di masa depan.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memasukkan vaksin rotavirus ke dalam vaksin pilihan.
Vaksin ini direkomendasikan untuk diberikan pada bayi usia 2 bulan.
Dua macam vaksin rotavirus yang diberikan adalah vaksin rotavirus monovalen (@Rotarix) dan pentavalen (@Rotateq) dengan jumlah dosis yang berbeda-beda.
Nah, pemberian vaksin ini bisa jadi penyebab bayi muntah kuning. Beberapa bayi juga mengalami diare.
Jika Anda khawatir dengan kondisi Si Kecil setelah vaksin ini, jangan ragu untuk periksa ke dokter.
Bayi muntah kuning bisa juga disebabkan oleh kekenyangan minum susu formula.
Perut yang sudah tidak muat menampung susu, otomatis akan dikeluarkan lewat muntahan.
Mungkin hal ini yang bisa menyebabkan bayi muntah kuning pucat.
Bisa juga pertanda jika bayi memiliki intoleransi laktosaterhadap kandungan susu sapi.
Laktosa adalah jenis gula yang ada pada susu sapi. Biasanya kondisi ini diikuti dengan diare, sembelit, sakit perut yang membuat bayi rewel, atau perut bergas. Sehingga mengefek pada kesehatan bayi. Nah, itulah kira-kira gambaran keadaan penyebab bayi muntah kuning setelah imunisasi.
Kunjungi website MOOIMOM, sebagai toko online perlengkapan ibu hamil dan menyusui terlengkap.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM