21 Apr 2022
Dinda Ayu Saraswati
7-12 bulan
7-12 bulan
Bagaimana kah ciri-ciri serta cara mengatasi bayi masuk angin dan muntah? Bayi masuk angin menjadi salah satu penyakit yang sering dialami. Meski bukan termasuk kategori penyakit yang parah, tapi masuk angin dapat membuat bayi rewel terus menerus. Hal itu wajar saja karena mungkin bayi merasakan badannya tidak terlalu enak, sama seperti orang dewasa ketika masuk angin.
Sebenarnya, istilah masuk angin tidak ada dalam dunia medis. Tetapi kondisi ini mengarah pada gejala-gejala tertentu yang dapat mengganggu aktivitas si Kecil. Tanda yang biasa ditemukan pada bayi masuk angin adalah buang angin berlebihan dan bersendawa.
Masuk angin tidak hanya dapat menyerang orang dewasa, tapi juga bisa dialami bayi. Penyebabnya bisa saja berbeda pada setiap bayi. Lantas, bagaimana ciri-ciri bayi masuk angin? Bagaimana cara mengatasi bayi masuk angin? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Bayi masuk angin bisa saja terjadi karena udara yang masuk ke dalam sistem pencernaannya yang terlalu banyak. Adapun penyebab lainnya bisa beragam. Berikut adalah penyebab masuk angin pada bayi yang biasa terjadi:
Banyaknya udara yang masuk ke dalam perut bayi sering terjadi bila cara menyusui bayi tidak tepat. Posisi mulut bayi tidak menempel pada puting dan areola sehingga saat ia mengisap ASI, ada udara yang ikut masuk ke dalam tubuhnya.
Bayi yang terlalu sering dapat membuat angin masuk ke dalam perut bayi lho Moms! Mungkin sulit mengetahui apakah bayi menangis karena ada gas pada perutnya atau menangis menyebabkannya masuk angin. Alangkah baiknya untuk menenangkan bayi sesegera mungkin jika ia mulai menangis
Kemungkinan penyebab bayi masuk angin lainnya adalah ketidakcocokan susu formula atau MPASI. Akibat hal ini, sistem pencernaan si Kecil mengalami gangguan, menghasilkan banyak gas, dan membuat perut kembung.
Penyebab paling utama dari bayi masuk angin adalah karena sistem pencernaanya yang belum sempurna, sehingga ia masih dalam tahap belajar untuk mencerna makanan. Akibatnya, masuk angin sering terjadi pada bayi baru lahir hingga berusia 6-12 bulan saat pertama kali mencoba ragam makanan.
Ciri-ciri bayi masuk angin sebenarnya tidak berbeda jauh dengan orang dewasa. Dilansir dari Mayo Clinic, gejala masuk angin pada bayi bisa berupa rasa tidak nyaman di tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, hingga bersin-bersin.
Berikut adalah ciri-ciri bayi masuk angin:
Jika bayi mengalami masuk angin, mungkin ia akan merasa tubuhnya sangat lelah, sakit tenggorokan, demam ringan, nyeri otot, hingga kehilangan nafsu makan. Beberapa gejala ini akan membuat bayi lebih sering rewel, terlebih lagi karena ia belum bisa menyampaikan yang dirasakan secara langsung
Moms jangan langsung panik jika bayi rewel, ya. Sebaiknya lakukan cara-cara yang mampu menenangkan bayi. Tugas Moms adalah membuatnya merasasa aman dan nyaman.
Caranya Moms bisa membedong atau menggendongnya dengan gendongan kain bayi. Balut tubuh bayi dalam dekapan Moms menggunakan gendongan kain bayi Tweeling & Co sehinggga ia tidak merasa kedinginan. Pastikan posisi bayi tepat, pasang kain pada ring dengan kuat, dan dekap dengan nyaman.
Dapatkan gendongan kain bayi Tweeling & Co di www.mooimom.id atau kunjungi offline store MOOIMOM terdekat dari rumah ya Moms!
Masalah tidur tidak nyenyak pada bayi juga bisa menjadi tanda bayi terkena masuk angin. Masalah tidur tidak nyenyak ini akan berdampak kepada suasana kenyamanan sehingga si Kecil akan sering rewel dan juga mengalami kelelahan.
Biarkan si Kecil menggunakan baju yang menyerap keringan dan adem lalu letakkan ia di tempat tidur bayi. Pastikan ia tidur di kamar bersama Moms sebagai cara mengatasi bayi susah tidur, namun tidak dalam kasur yang sama.
Moms harus peka terhadap setiap gejala bayi masuk angin. Ketika ia enggan menyusu atau makan (jika sudah MPASI), disertai dengan hidung tersumbat, hingga demam ringan, sebaiknya lakukan penanganan yang tepat.
Sebab, masuk angin pada bayi bisa menyebabkan ia kehilangan nafsu makan. Ketika bayi enggan menyusu, Moms bisa melakukan kontak skin to skin dan pijat bayi.
Banyak sekali manfaat pijat bayi, salah satunya untuk merangsang dan mempertahankan produksi ASI. Bayi juga perlu diperiksa untuk kemungkinan masalah yang mungkin memengaruhi kemampuannya untuk menyusui. Jika bayi enggan menyusu selama beberapa hari, sebaiknya segera konsultasikan dengan ahli laktasi atau dokter anak.
Jika Moms mendapati bayi tiba-tiba muntah, Moms harus waspada. Ternyata gejala ini juga bisa mengindikasikan bayi masuk angin. Alasannya, perut si Kecil terasa tidak enak sehingga membuat ia mual dan ingin muntah.
Biasanya, itu lebih berhubungan dengan lendir yang mereka telan, dan mengganggu perut mereka
Bayi yang masuk angin juga bisa mengalami demam. Namun, kondisi ini akan sedikit berbeda dengan bayi yang baru lahir. Suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius pada bayi yang baru lahir merupakan keadaan darurat.
Moms, bayi masuk angin dengan ciri demam, harus diperiksa oleh dokter, bahkan ketika penyebabnya disertai dengan gejala pilek.
Setelah Moms mengetahui ciri-ciri bayi masuk angin, Moms juga perlu tau bagaimana cara mengatasi bayi masuk angin dengan aman. Berikut cara mengatasinya, antara lain:
Moms cukup mengusap dan menepuk punggung bayi supaya bayi bersendawa. Sendawa perlu dilakukan agar bayi mengeluarkan angin dari perutnya. Selain untuk mengeluarkan angin, sendawa ternyata juga memiliki banyak manfaat lho, Moms!
Memberikan cairan lebih banyak sangat dianjurkan ketika bayi masuk angin. Moms bisa lebih sering mencoba memberikan ASI kepada bayi sehingga bayi tetap terhidrasi.
Bila suhu tubuh bayi tak tentu dan merasa tidak nyaman, memandikannya dengan air hangat menjadi pilihan yang tepat. Air hangat dapat membuat tubuh bayi menjadi lebih rileks dan nyaman.
Masuk angin bisa disebabkan oleh perut yang tidak nyaman karena kembung atau mual. Melakukan pijat pada perut bayi dapat membantu meringankan rasa tidak nyaman tersebut. Moms dapat memijat perutnya secara perlahan dengan memberikan sedikit minyak telon.
Saat menyusui, Moms dapat menggendong bayi lebih tegak agar susu dapat mengalir lebih lancar ke perutnya sehingga udara akan naik dan ia bersendawa.
Jika dalam posisi meringkuk atau membungkuk, kemungkinan besar udara akan terperangkap di perut bersama makanannya.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM