11 Pemicu Bayi Muntah Lendir, Mari Kenali

calendar icon

09 Mar 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

11 Pemicu Bayi Muntah Lendir, Mari Kenali

Si Kecil yang baru berumur beberapa hari tiba-tiba muntah disertai lendir? Tenang, jangan keburu panik dulu ya, Mom. Adalah normal bagi bayi untuk mengeluarkan lendir dari perutnya. Ini adalah kondisi yang umum terjadi di awal kehidupan seorang bayi. Sebagian besar lendir merupakan campuran cairan ketuban yang mungkin tertelan saat bayi di dalam rahim, atau lendir yang diproduksi oleh lapisan perut agar bersiap menyerap ASI atau susu.

            Bayi muntah lendir terjadi karena sistem pencernaan bayi memang belum berkembang sempurna, dan membaik seiring berjalannya waktu. Normalnya, terdapat katup kecil di antara lambung dan kerongkongan yang membuat makanan tetap berada di perut menunggu untuk dicerna. Pada bayi, katup masih belum sempurna. Ketika terjadi sedikit gerakan, katup mudah terbuka dan makanan yang belum dicerna akan dimuntahkan.

Pemicu Bayi Muntah Lendir

Biasanya, bayi muntah lendir tidak berlangsung lama. Meski kadang-kadang mengkhawatirkan, muntah lendir jarang menjadi indikasi penyakit serius. Kira-kira apa saja pemicu bayi muntah lendir? Simak penjelasan berikut ini, Moms.

  1. Si Kecil Makan Berlebihan

Akibat katup di perut bayi terlalu kecil untuk menampung makanan yang belum tercerna, ia akan muntah jika diberi makan berlebihan. Kadang, Moms atau pengasuh khawatir bayi akan kelaparan karena apa yang dimakan bayi telah dimuntahkan, sehingga memberi makan kembali. Namun, melakukan hal ini memungkinkan bayi muntah lagi. Oleh karena itu, biarkan bayi mencerna makanan yang masih ada sebelum mencoba memberinya makan lagi.

  1. Perut Si Kecil Kembung

Si Kecil yang menelan terlalu banyak udara saat menyusui dapat menyebabkan menumpuknya gas di perut dan memicu refluks. Bayi yang mengisap empeng, juga mengisap botol susu dengan lubang kecil menyebabkan banyak udara masuk di katup lambung.

  1. Aliran Susu Ibu Terlalu Cepat

Saat Moms menyusui, jika ASI yang dikeluarkan terlalu cepat karena alirannya memang deras dapat memicu bayi muntah.

  1. Bayi Memiliki Alergi

Alergi merupakan penyebab umum bayi mengalami muntah, misalnya saat Moms mengonsumsi pemicu alergi seperti seafood, kacang-kacangan, kedelai, gandum, susu sapi, telur, dan lainnya.

  1. Infeksi Virus atau Bakteri

Bayi yang mengalami sesak atau infeksi pernapasan dapat menyebabkan muntah, terutama saat ia batuk. Infeksi virus dapat menyebabkan bayi mengalami flu. Lendir yang keluar akibat flu dapat mengalir ke bagian belakang tenggorokan bayi dan memicu refleks muntah. Jika bayi mengalami infeksi virus atau bakteri dan memengaruhi lapisan lambung atau usus, dapat menyebabkan gejala lain seperti diare dan demam.

  1. Bayi Menangis Berlebihan

Menangis yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan bayi Moms muntah. Meskipun mungkin tidak nyaman bagi Moms dan Si Kecil, muntah saat menangis tidak berbahaya bagi bayi Anda. Jika Si kecil sehat, tidak ada alasan untuk khawatir meskipun dia menangis berlebihan.

bannerbanner

  1. Bayi Mabuk Perjalanan.

Beberapa bayi dapat mengalami mabuk perjalanan berakhir dengan muntah ketika melakukan perjalanan menggunakan kendaraan roda empat. Para peneliti telah menemukan bahwa mabuk perjalanan terjadi ketika ada gangguan antara apa yang dilihat dan dirasakan bayi dengan bagian-bagian sensitif tubuhnya seperti saraf tertentu dan telinga bagian dalam.  

  1. Bayi Terpapar Zat Beracun

Muntah pada bayi juga bisa disebabkan oleh sesuatu yang beracun yang tidak sengaja mereka telan. Beberapa zat beracun tersebut antara lain obat-obatan dan bahan kimia. Dalam kasus lain, bayi bisa mengalami keracunan makanan yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi atau bahkan air.

  1. Bayi Mengalami Obstruksi Usus

Si Kecil mungkin mengalami muntah tiba-tiba dan terus menerus, yang disebabkan oleh penyakit langka. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jenis muntah tersebut antara lain obstruksi usus seperti intususepsi, dimana usus terlipat dan menyusup ke dalam bagian usus lainnya sehingga menyebabkan penyumbatan.

  1. Bayi Mengalami Stenonis Pilorus

Ini adalah kondisi langka lainnya yang terjadi hanya setelah beberapa minggu bayi lahir. Bayi dengan kondisi ini mungkin muntah akibat penyempitan pada pilorus, yaitu bagian yang menghubungkan lambung dengan usus dua belas jari atau duodenum. Kondisi ini umumnya dialami bayi berusia 2-8 minggu.

  1. Bayi Mengalami Infeksi Penyakit Lainnya

Penyakit lain yang sering berkembang pada anak kecil seperti ISPA atau demam juga menjadi pemicu bayi muntah . Dalam kasus seperti itu, memuntahkan lendir adalah cara sistem kekebalan tubuh memprotes dan membersihkan tubuh. 


Baca Juga :

 Lakukan Ini, Pertolongan Pertama Setelah Bayi Muntah!


Cara Mengatasi Bayi Muntah Lendir

Nah, untuk mengatasi bayi muntah lendir, Moms bisa mencoba 4 cara berikut ini.

  1. Beri Jeda Saat Menyusui

Moms berilah jarak waktu menyusui, setidaknya 2 jam sekali untuk bayi ASI dan 2,5 jam sekali untuk bayi yang minum susu formula. Lamanya menyusu juga kurang dari 20 menit.

  1. Kendalikan Aliran ASI.

Aliran ASI yang berlebihan dapat menyebabkan bayi tersedak dan muntah. Untuk itu Moms dapat mencoba merubah posisi menyusui seperti dengan berbaring, agar tidak terlalu terpengaruh gaya gravitasi yang membuat aliran ASI terlalu cepat. Pada bayi yang minum susu dari botol, usahakan lubang dot meneteskan satu demi satu tetes susu per detik saat dibalik. Jika turun terlalu sedikit, potong lubang menjadi sedikit lebih besar. 

  1. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Selama enam bulan pertama, Moms dianjurkan untuk menjaga bayi tetap tegak selama 10 hingga 15 menit setelah menyusu. Hal ini dapat mencegah susu keluar lagi. Selain itu, sendawakan Si Kecil setelah menyusu. Dengan membuat bayi sendawa setelah menyusu akan membuat perutnya nyaman. Jika menyusu dari payudara, setiap hendak beralih, sendawakan bayi dulu. Apabila bayi minum dari botol, sendawakan bayi tiap 30 ml ASI atau susu yang telah terminum.

  1. Kurangi Mabuk Perjalanan

Jika Moms berencana melakukan perjalanan dengan mobil, jadwalkan banyak perhentian selama perjalanan untuk membantu bayi Anda mengendurkan perutnya. Jika Si Kecil sudah mulai makan makanan padat, beri dia sedikit makanan sebelum perjalanan karena perut kenyang lebih membuatnya nyaman di perjalanan. Banyak cairan juga diperlukan bayi untuk menjaganya tetap terhidrasi


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM