13 Jun 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Kehamilan banyak mengubah kehidupan Moms, terutama jika ini adalah kehamilan pertama yang dialami. Tidak hanya tubuh yang berubah, tetapi seluruh gaya hidup, prioritas, dan pemikiran juga berubah. Salah satu hal pertama yang dipelajari orang saat hamil adalah apa yang tidak boleh mereka makan. Ini bisa sangat mengecewakan jika Moms penggemar berat sushi, kopi, atau steak.
Tentu ada banyak yang harus dipersiapkan, salah satunya adalah menjaga kesehatan ibu hamil dan juga janin di dalam kandungan. Selain mengonsumsi makanan-makanan yang sehat, perlu juga untuk mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari selama kehamilan dan memastikan kesehatan yang baik tidak hanya untuk calon bayi juga diri sendiri.
Pantangan makanan ibu hamil sering ditekankan pada masa hamil muda, hal ini demi mencegah risiko mengalami keguguran. Mengingat, ibu hamil muda cenderung rentan mengalami keguguran pada trimester awal. Makanan yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil adalah makanan mentah, setengah matang, makanan belum dipasteurisasi. Sementara itu, saat mengonsumsi makan laut sebaiknya tetap hati-hati, begitu pun dengan beberapa buah yang harus dihindari.
Kehamilan menjadi waktu yang tepat untuk mendapatkan makanan bergizi, namun ternyata ada makanan tertentu yang sebaiknya dihindari. Makanan ini sebaiknya dihindari demi kesehatan kehamilan Moms dan janin. Mengutip dari Healthline, berikut beberapa jenis makanan yang dipantang oleh ibu hamil selama hamil muda. Yuk, simak Moms!
1. Telur Mentah
Telur mentah juga termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil karena dapat terkontaminasi dengan Salmonella. Gejala infeksi salmonella yang mungkin akan timbul seperti demam, mual, muntah, kram perut, dan diare.
Meskipun jarang terjadi, infeksi dapat menyebabkan kram di rahim, yang menyebabkan kelahiran prematur atau meninggal di dalam kandungan. Makanan yang biasanya mengandung telur mentah antara lain:
Sebagian besar produk komersial yang mengandung telur mentah dibuat dengan telur yang dipasteurisasi dan aman dikonsumsi. Namun, Moms harus selalu membaca labelnya untuk memastikannya.
Untuk amannya, pastikan selalu memasak telur sampai matang atau gunakan telur yang sudah dipasteurisasi. Simpan kuning telur super encer dan mayo buatan sendiri sampai setelah bayi memulai debutnya.
2. Kecambah Mentah
Kecambah mentah, termasuk kecambah alfalfa, semanggi, lobak dan kacang hijau, dapat terkontaminasi dengan Salmonella.
Lingkungan lembap dibutuhkan oleh benih untuk mulai tumbuh ideal untuk jenis bakteri ini, dan mereka hampir mustahil untuk dibersihkan. Karena alasan inilah, wanita hamil dilarang makan kecambah mentah sama sekali. Namun, kecambah aman dikonsumsi setelah dimasak.
3. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Merkuri adalah unsur yang sangat beracun dan umum ditemukan di air yang tercemar. Dalam jumlah yang lebih tinggi, makanan dengan merkuri tinggi bisa menjadi racun bagi sistem saraf, sistem kekebalan, dan ginjal kita.
Tak hanya itu juga dapat menyebabkan masalah perkembangan yang serius pada anak-anak, dengan efek samping bahkan dalam jumlah yang lebih rendah.
Karena ditemukan di laut yang tercemar, ikan laut yang besar dapat mengakumulasi merkuri dalam jumlah tinggi. Oleh karena itu, sebaiknya hindari ikan dengan kadar merkuri tinggi saat hamil dan menyusui.
Ikan dengan kandungan merkuri tinggi yang harus Moms hindari meliputi:
Namun, penting untuk diperhatikan bahwa tidak semua ikan mengandung merkuri tinggi, hanya jenis tertentu saja ya Moms.
Mengkonsumsi ikan rendah merkuri selama kehamilan sangat menyehatkan, dan ikan ini bisa dimakan hingga tiga kali seminggu. Ikan dengan kadar merkuri rendah sangat berlimpah, diantaranya adalah:
Ikan berlemak seperti salmon dan ikan teri adalah pilihan yang sangat baik karena mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi, yang penting untuk janin di dalam kandungan kita.
4. Buah Nanas
Buah memang sangat baik untuk dikonsumsi, namun ada juga buah yang sebaiknya tidak banyak dikonsumsi oleh ibu hamil, seperti nanas misalnya. Nanas menempati urutan teratas dalam daftar buah yang tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Sebetulnya, Nanas memiliki banyak manfaat bagi ibu hamil karena mengandung berbagai vitamin seperti Vitamin C, zat besi, magnesium, dan B6. Namun, nanas mengandung nanas bromelain yang dapat melunakkan serviks dan dapat menyebabkan persalinan dini. Zat ini merangsang kontraksi rahim yang kuat dan berujung pada keguguran.
Berdasarkan informasi di laman Babycentre, kadar bromelain pada 1 buah nanas tidak cukup banyak untuk menyebabkan keguguran. Nanas baru bisa menyebabkan keguguran jika ibu hamil mengkonsumsi sebanyak 8 buah per hari. Tentu, moms tidak akan memakan nanas sebanyak itu, ya!
5. Daging yang Masih Mentah dan Tidak Matang
Beberapa masalah yang sama dengan ikan mentah juga ditemukan dalam daging yang kurang matang. Makan daging yang kurang matang atau mentah akan meningkatkan risiko infeksi dari beberapa bakteri atau parasit, termasuk Toxoplasma, E. coli, Listeria, dan Salmonella.
Jenis bakteri ini dapat mengancam kesehatan si Kecil, dan mungkin juga menyebabkan kematian di dalam kandungan atau penyakit saraf yang parah, termasuk cacat intelektual, kebutaan, dan epilepsi. Meskipun sebagian besar bakteri ditemukan di permukaan potongan daging, bakteri lain mungkin tertinggal di dalam serat otot.
Beberapa potongan daging utuh, seperti tenderloin, sirloin, atau ribeye dari daging sapi, domba dan sapi muda mungkin aman dikonsumsi jika tidak dimasak seluruhnya. Namun, ini hanya berlaku jika potongan daging utuh atau tidak dipotong, dan benar-benar matang di bagian luar.
Daging potong, termasuk roti daging, burger, daging cincang, babi, dan unggas, tidak boleh dikonsumsi mentah atau setengah matang. Jadi simpan burger itu di atas panggangan dengan baik untuk saat ini.
Hot dog, daging makan siang, dan daging deli juga harus mendapatkan perhatian khusus, yang terkadang mengejutkan orang hamil. Jenis daging seperti ini dapat terinfeksi berbagai bakteri selama pemrosesan atau penyimpanan.
Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi produk daging olahan kecuali telah dipanaskan kembali hingga mengepulkan asap.
6. Kafein
Moms mungkin adalah tipe orang yang menyukai secangkir kopi, teh, minuman ringan, atau coklat panas. Namun jika Moms sedang hamil, wanita yang sedang hamil umumnya disarankan untuk membatasi asupan kafein hingga kurang dari 200 miligram (mg) per hari.
Kafein diserap dengan sangat cepat dan mudah masuk ke dalam plasenta. Karena bayi dan plasentanya tidak memiliki enzim utama yang dibutuhkan untuk memetabolisme kafein, kadar kafein yang tinggi dapat menumpuk. Asupan kafein yang tinggi selama kehamilan terbukti membatasi pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko berat badan lahir rendah saat melahirkan.
Berat lahir rendah didefinisikan sebagai kurang dari 2,5 kg, yang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian bayi dan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi di masa dewasa. Jadi jangan konsumsi terlalu banyak kafein ya Moms.
7. Mengonsumsi Sembarang Obat
Obat bebas yang biasa dikonsumsi saat tidak hamil dapat menjadi berbahaya jika dikonsumsi saat hamil. Periksakan obat yang akan dikonsumsi agar tidak membahayakan janin.
Jika Moms memiliki sebuah penyakit dan rutin mengonsumsi obat resep dokter sebelum hamil, konsultasikan pada dokter mengenai keamanan obat tersebut bila terus dikonsumsi saat hamil.
8. Susu, Keju, dan Jus Buah yang Tidak Dipasteurisasi Terlebih Dahulu
Susu mentah, keju yang tidak dipasteurisasi, dan keju yang dimatangkan lembut dapat mengandung berbagai bakteri berbahaya, termasuk Listeria, Salmonella, E. coli, dan Campylobacter.
Hal yang sama berlaku untuk jus yang tidak dipasteurisasi, yang juga rentan terhadap kontaminasi bakteri. Infeksi yang terjadi dapat memiliki konsekuensi yang mengancam jiwa untuk bayi yang belum lahir.
Bakteri tersebut dapat muncul secara alami atau disebabkan oleh kontaminasi selama pengumpulan atau penyimpanan. Pasteurisasi adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya, tanpa mengubah nilai gizi produk.
Untuk meminimalkan risiko infeksi, makan hanya susu pasteurisasi, keju, dan jus buah.
9. Buah Beri yang Dibekukan
Ibu hamil harus menghindari buah beri beku atau apapun yang telah dikeringkan atau dibekukan dalam waktu lama. Maka dari itu, selalu merupakan ide yang baik untuk mengonsumsi buah-buahan segar daripada memilih buah beku.
Rasa dan nutrisi asli dalam beri akan hilang jika kita membekukannya, dan memakan buah tersebut bisa menjadi racun bagi Moms dan bayi di dalam kandungan. Inilah sebabnya mengapa Moms mungkin ingin memilih beri segar daripada yang beku atau kalengan.
10. Makanan yang Tidak Dicuci Terlebih Dahulu
Permukaan buah dan sayuran yang tidak dicuci atau dikupas dapat terkontaminasi oleh beberapa bakteri dan parasit, seperti Toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria, yang dapat diperoleh dari tanah atau melalui tangan kita.
Kontaminasi dapat terjadi kapan saja selama produksi, panen, pemrosesan, penyimpanan, pengangkutan, atau distribusi makanan. Salah satu parasit berbahaya yang mungkin tertinggal pada buah dan sayuran disebut Toxoplasma. Sebagian besar orang yang terkena toksoplasmosis tidak memiliki gejala, sementara ada juga yang mungkin merasa seperti terserang flu selama sebulan atau lebih.
Selama Moms hamil, sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi dengan mencuci bersih menggunakan air, mengupas, atau memasak buah dan sayuran. Moms juga bisa memastikan buah dan sayur benar-benar bersih dengan mencucinya menggunakan OH MY ORANGE Dishwashing Liquid.
Mengandung ekstrak jeruk alami dan efektif membunuh kuman sehingga Moms terhindar dari ancaman berbagai penyakit. Caranya pun cukup mudah, Moms hanya tinggal pastikan dibilas dengan air mengalir hingga busa benar-benar hilang. Sayur dan buah pun bebas kuman. Dapatkan di www.mooimom.id atau Moms bisa klik gambar di atas ya!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM