13 Jun 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Kedua
Trimester Kedua
Di usia kehamilan minggu – 14 hingga minggu – 21 ini ada beberapa hal yang harus Moms ketahui terkait perkembangan janin hingga proses kehamilan. Jika belum akrab dengan proses kehamilan, mungkin periode kehamilan yang paling sering didengar adalah bulan ketujuh, terutama karena ada budaya “nujuh bulanan” di beberapa daerah di Indonesia.
Namun periode kehamilan yang tak kalah pentingnya untuk perkembangan bayi adalah awal dari trimester kedua, atau ketika Moms hamil 4 bulan, atau bisa juga dihitung mulai dari minggu ke-14 kehamilan.
Pada trimester kedua kehamilan – bulan 4, 5, dan 6 – jari tangan dan kaki bayi akan mulai terlihat jelas. Selain itu bayi juga akan mengalami beberapa perkembangan, seperti:
Janin akan memiliki CRL sekitar 4,5 inci (12 cm) pada minggu ke-15 hingga ke-16. CRL atau Crown Rump Length merupakan keterangan yang menunjukkan ukuran jarak dari ujung kepala hingga ujung kaki janin. Biasanya, CRL digunakan dokter untuk mengukur janin di usia kehamilan trimester awal.
Saat hamil, Moms selalu memastikan janin berkembang dengan baik. Mengonsumsi makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dilakukan oleh ibu hamil demi perkembangan optimal si Kecil.
Selain itu, ada beberapa pantangan ibu hamil 4 bulan yang dibuat agar Moms dan janin selalu dalam kondisi sehat dan berkembang dengan baik. Memasuki bulan keempat, kehamilan sudah semakin besar, demikian juga dengan pertumbuhan janin. Karena itu, Moms harus berhati-hati dalam melakukan kegiatan sehari-hari.
Lantas, apa saja yang menjadi pantangan ibu hamil 4 bulan? Dilansir dari situs Popmama, yuk, simak ulasannya di bawah ini Moms!
1. Mengenakan Pakaian Terlalu Ketat
Memasuki bulan keempat, ukuran perut dan payudara biasanya sudah akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Moms pun sebaiknya mulai menggunakan pakaian longgar atau pakaian khusus ibu hamil. Pakaian yang terlalu ketat membuat Moms merasa sesak di area perut, dada, dan pinggang. Tekanan dan rasa sesak ini mengganggu kenyamanan Moms dan janin.
2. Merokok
Rokok dapat berbahaya bagi kesehatan, tak terkecuali bagi ibu hamil dan juga janin. Ini disebabkan karena kandungan bahan kimia dan racun yang ada di dalam rokok. Meski Mama tidak merokok, paparan asap rokok pun berbahaya bagi kesehatan.
Salah satu komponen berbahaya yang ada pada asap rokok adalah karbon monoksida dan gas berbahaya lainnya. Kandungan ini dapat masuk ke tubuh janin melalui Moms, efeknya pun bisa memicu masalah pernapasan akibat perkembangan paru yang terhambat.
National Health Services bahkan menuturkan bahwa bayi yang ibunya saat hamil tetap merokok atau banyak menghirup asap rokok, lebih berisiko memiliki berat badan kurang atau lahir prematur. Menghindari asap rokok dapat meningkatkan peluang Moms memiliki kehamilan dan persalinan yang sehat.
3. Mengonsumsi Keju Lembut
Keju lembut, seperti mozzarella, terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi. Sehingga dapat mengandung bakteri dan virus berbahaya bagi kehamilan. Makanan yang menggunakan keju mozzarella pun sebaiknya dihindari sampai Moms melahirkan si Kecil.
Jika Moms ingin mengonsumsi keju, Mama dapat mengonsumsi keju padat. Keju jenis ini tidak mengandung banyak air. Kandungan air yang rendah pada keju mengurangi risiko mikroorganisme yang dapat mengganggu kehamilan.
Selain itu, hindari juga susu yang tidak dipasteurisasi ya, Moms.
4. Ikan Laut
Ikan mengandung protein tinggi yang baik bagi ibu hamil dan janin. Namun, ikan dan makanan laut lainnya berisiko tinggi terpapar merkuri. Paparan merkuri dapat membahayakan janin, terutama jika ikan laut dikonsumsi dalam jangka panjang. Berikut beberapa risiko dari paparan merkuri saat hamil:
Ikan laut yang berukuran besar cenderung lebih banyak mengandung merkuri, Moms. Selain itu, ikan laut yang berukuran besar mengonsumsi ikan-ikan kecil, sehingga cenderung terjadi penumpukkan merkuri. Ikan-ikan tersebut antara lain ikan hiu, todak, marlin, kod, king mackerel (makarel raja), tuna sirip biru, dan baramundi.
5. Malas Bergerak dan Berolahraga
Trimester pertama bisa menjadi momen yang menguras tenaga bagi tubuh ibu hamil. Ini lagi-lagi disebabkan oleh perubahan hormon. Perubahan hormon membuat tubuh memproduksi lebih sedikit energi dan dapat mengurangi nafsu makan.
Nah, menjelang trimester kedua, hormon-hormon biasanya sudah menjadi lebih stabil. Namun demikian, tetap perbaiki pola hidup dengan makan makanan bergizi seimbang, banyak minum air putih, dan rutin olahraga.
6. Makanan Mentah dan yang Tidak Dicuci dengan Bersih
Baik itu daging, ikan, maupun telur, pastikan Moms sudah memasaknya hingga matang dengan sempurna sebelum mengonsumsinya. Mengonsumsi makanan mentah, kurang bersih, atau yang dimasak setengah matang dapat meningkatkan risiko terjangkit kuman dan parasit yang mungkin terdapat di makanan tersebut.
Misalnya kuman Salmonella, Listeria, dan parasit Toxoplasma. Jika terpapar kuman-kuman tersebut, ibu hamil berisiko mengalami infeksi, salah satunya adalah toksoplasmosis. Infeksi saat hamil dapat menyebabkan beberapa masalah mulai dari kelahiran prematur hingga keguguran.
Jadi bagi pecinta sushi, yuk, tahan dulu sampai selesai melahirkan.
7. Tidur dengan Posisi Telentang
Seiring dengan pertumbuhan janin dan perut yang semakin besar, memasuki usia kehamilan empat bulan Moms sebaiknya mulai hindari kebiasaan tidur berbaring telentang.
Alih-alih tidur telentang, Moms dapat tidur berbaring ke samping. Jika perlu, gunakan bantal untuk membantu menopang kaki dan kepala. Bantal khusus ibu hamil pun dapat membantu agar Moms dapat tidur dengan nyaman.
MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow dapat membantu Moms mendapatkan posisi tidur yang nyaman serta memiliki bahan yang lembut sehingga Moms tidak perlu khawatir lagi dengan keselamatan janin. Meskipun lembut, bantal ini tidak mudah berubah bentuk, sehingga cocok digunakan hingga masa menyusui nanti. Moms bisa beli di www.mooimom.id ya!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM