Daftar Pantangan Makanan Ibu Hamil Menurut Dokter

calendar icon

05 Jan 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Trimester Pertama

Daftar Pantangan Makanan Ibu Hamil Menurut Dokter

Ibu hamil tentunya selalu ingin memberikan yang terbaik bagi calon buah hatinya bahkan sejak masih di dalam kandungan. Salah satu upaya terpenting untuk meraih tujuan tersebut adalah dengan menjaga pilihan makanan untuk ibu hamilsetiap harinya.Akan tetapi, di sisi lain, ada sejumlah makanan dan minuman yang ternyata dilarang untuk ibu saat hamil. Apa saja daftar pantangan makanan yang tidak boleh dimakan ibu saat hamil? Berikut ulasannya.

Daftar makanan yang dilarang untuk ibu hamil

pantangan makanan ibu hamil

Berbagai makanan yang akan disebutkan di bawah ini dilarang untuk ibu saat hamil karena diduga dapat menimbulkan efek berbahaya bagi janin di dalam kandungan.

Bahkan, dari beberapa pantangan makanan ini dapat menyebabkan keracunanpada ibu hamil.

Berikut berbagai pantangan makanan yang sebaiknya dihindari atau tidak boleh dimakan saat ibu sedang hamil:

1. Ikan yang tinggi merkuri

Ikan dan hewan perairan (seafood) lainnya adalah sumber protein dan kaya asam lemak omega-3. Kedua nutrisi ini baik untuk perkembangan bayi.

Sebetulnya, hampir semua ikan dan hewan air mengandung merkuri.

Ini karena senyawa kimia ini adalah limbah yang paling banyak mencemari perairan dan menjadi pantangan makanan untuk ibu hamil.

Hanya saja, ada beberapa jenis ikan yang paling tinggi kandungan merkurinya sehingga tergolong sebagai makanan yang dilarang saat hamil.

Jenis ikan tinggi merkuri yang termasuk pantangan makanan bagi ibu hamil adalah ikan hiu, ikan makarel raja, ikan tuna bigeye, ikan todak atau pedang, dan ikan tuna sirip kuning.

Ikan-ikan ini mungkin jarang diperjualbelikan di Indonesia, tapi tidak ada salahnya untuk mengetahui jenis-jenis makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

Beberapa jenis seafood lain yang lebih umum di Indonesia juga dilaporkan memiliki kadar merkuri cukup tinggi (tidak setinggi ikan-ikan yang telah disebutkan di atas) dan termasuk pantangan makanan ibu hamil.


Baca Juga:
Makanan Ibu Hamil yang Direkomendasikan Dokter


bannerbanner

Jenis-jenis ikan yang termasuk ke dalamnya adalah udang, salmon, tuna, sarden, lele, ikan bilis, ikan nila (tilapia), dan ikan trout.

Semakin besar ukuran ikan, semakin banyak juga merkuri yang dikandungnya.

Ikan dengan kandungan merkuri termasuk makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil karena dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan otak bayi.

Jadi, sebaiknya konsumsi ikan-ikan tersebut maksimal hanya 2 kali per minggu. Tidak heran kalau jenis makanan tersebut termasuk pantangan makanan bagi ibu hamil.

2. Sushi

Bagi Anda penggemar sushi dan sashimi, sebaiknya setop dulu makan makanan khas Jepang ini selama kehamilan.

Sushi dan sashimi termasuk dalam daftar pantangan makanan yang dilarang untuk ibu saat hamil.

Seafood mentah atau yang dimasak setengah matang dapat membahayakan janin karena terkadang masih terdapat cacing parasit dalam dagingnya.

Bahkan, seafood mentah atau setengah matang bisa semakin berbahaya jika tempat dan proses persiapannya tidak steril.

Oleh karena itu, sebaiknya hindari ikan dan kerang mentah seperti yang biasanya ada di sushi dan sashimi. Ini yang menjadikan sushi sebagai makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil.

Sebaiknya, saat hamil masak udang, ikan, lobster, dan kerang sampai matang sempurna.

3. Steak setengah matang

Steak sebenarnya tidak masalah dimakan oleh ibu hamil. Akan tetapi, steak bisa menjadi salah satu jenis makanan yang dilarang untuk ibu saat hamil bila dagingnya tidak matang dengan sempurna.

Selera orang saat menikmati steak bisa berbeda-beda.

Ada yang terbiasa dengan tingkat kematangan rare (mentah), medium rare(setengah matang), medium well (agak matang), dan well done (matang sempurna).

Dari segi kuliner itu sendiri, daging steak yang lezat adalah yang dimasak medium rare.

Namun, daging steak dengan tingkat kematangan medium rare alias setengah matang merupakan pantangan makanan bagi ibu hamil.

Daging yang dimasak tidak matang sepenuhnya kemungkinan besar masih mengandung parasit toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin.

Bukan cuma daging sapi, daging ayam, burung, kalkun, hingga bebek yang dimasak setengah matang juga termasuk makanan dilarang untuk ibu hamil.

4. Telur setengah matang

Telur rebus dan telur mata sapi ½ atau ¾ matang termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

Ini karena telur yang belum matang tersebut umumnya masih mengandung bakteri Salmonella aktif yang dapat menginfeksi Anda dan janin di dalam kandungan.

Alasan lain yang membuat telur rebus setengah matang menjadi makanan yang dilarang untuk ibu hamil yaitu berisiko membawa infeksi Salmonella.

Infeksi Salmonella nantinya dapat menyebabkan muntaber (muntah dan diare).

Dalam kasus yang jarang, bakteri Salmonella dapat menyebabkan infeksi cairan ketuban. Meski jarang sekali terjadi, infeksi ini bisa menyebabkan keguguran.

Bagi janin, infeksi Salmonella juga sama membahayakannya. Salmonella dapat menembus plasenta dan menginfeksi janin, tetapi kasus ini juga sangat jarang.

Inilah alasan mengapa telur setengah matang termasuk makanan yang tidak boleh dimakan saat hamil.

Agar aman, hindarilah makan telur setengah matang maupun makan makanan yang mengandung telur mentah atau setengah matang.

Masaklah telur sampai matang sehingga tampilan kuning dan putih telurnya padat.

5. Susu mentah

Susu juga termasuk ke dalam daftar makanan dan minuman yang menjadi pantangan bagi ibu hamil.

Itulah mengapa ada susu ibu hamil untuk membantu melengkapi kebutuhan nutrisi ibu hamil.

Akan tetapi, ibu hamil tidak boleh minum sembarang susu.

Susu hewani yang masih mentah dan belum dipasteurisasi termasuk dalam minuman dan makanan yang dilarang untuk ibu hamil.

Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan selama beberapa detik untuk membunuh bakteri di dalam susu.

Susu mentah tersebut dapat menyebabkan keracunan karena kemungkinan masih terdapat bakteri di dalamnya.

Hindari minum susu murni mentah yang belum dipasteurisasi, baik itu susu sapi, susu kambing, atau binatang perah lainnya mentah karena berbahaya untuk tubuh ibu hamil.

Bakteri yang terdapat di dalam susu yang belum dipasteurisasi bisa membahayakan janin di dalam kandungan.

Susu yang tidak termasuk makanan yang dilarang untuk ibu hamil adalah susu yang sudah melalui proses pasteurisasi sebelumnya sehingga aman diminum.

6. Terlalu banyak jeroan

Ibu hamil sebenarnya boleh makan jeroan seperti hati ayam, hati sapi, ampela ayam, jantung ayam, dan lainnya.

Hanya saja, melansir dari Pregnancy Birth and Baby, jeroan bisa menjadi makanan yang dilarang untuk ibu hamil bila dimakan terlalu banyak dan sering.

Hal ini dikarenakan jeroan mengandung banyak vitamin A. Vitamin A memang baik, tapi konsumsi vitamin A berlebihan dapat membahayakan janin.

7. Terlalu banyak kafein

Kafein merupakan salah satu daftar pantangan minuman untuk ibu hamil, apalagi jika konsumsinya berlebihan.

Ini karena kafein dapat menembus plasenta dan mengakibatkan gangguan pada detak jantung bayi.

Sebaiknya batasi konsumsi minuman dan makanan yang mengandung kafein, seperti kopi, teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi semasa hamil.

Anda juga bisa mengganti pantangan makanan untuk ibu hamil yang satu ini dengan sesuatu yang lebih sehat, seperti buah dan sayur.

8. Alkohol

Meski bukan termasuk makanan, alkohol tergolong minuman yang dilarang untuk ibu hamil. Ibu hamil yang minum alkohol berisiko keguguran dan bayi lahir mati(stillbirth) yang lebih tinggi.

Minum sedikit alkohol saja bahkan dapat berdampak pada terganggunya perkembangan otak bayi.

Alkohol dilarang dikonsumsi oleh ibu hamil karena dapat menyebabkan fetal alcohol syndrome.

Fetal alcohol syndrome adalah sindrom yang dapat menyebabkan kelainan bentuk wajah, kelainan jantung, dan keterbelakangan mental anak sejak dalam kandungan.

9. Herbal

Makanan dilarang untuk ibu hamil berikutnya adalah sesuatu yang berbau herbal.

Sebaiknya hentikan dulu minum teh herbal, jamu, dan ramuan pengobatan alternatif lainnya selama kehamilan bila tidak disarankan oleh dokter.

Sebenarnya tidak semua herbal dilarang selama kehamilan.

Menurut American Pregnancy Association, herbal yang jadi pantangan makanan untuk ibu hamil adalah ephedra atau efedrina, dong quai, rosemary, dan chamomile.

Beberapa jenis ini dapat berdampak buruk jika dikonsumsi layaknya obat-obatan atau dalam jumlah yang banyak.

Dong quai, misalnya, bisa menimbulkan efek stimulan rahim yang dapat menimbulkan kontraksi.

Disarankan untuk minum teh dari daun teh biasa dahulu daripada harus mengonsumsi teh herbal.

Ibu hamil juga harus berkonsultasi ke dokter saat akan menggunakan herbal jenis apapun. Ini untuk menyamakan pendapat tentang pantangan makanan ibu hamil antara dokter dan pasien.

10. Makanan cepat saji

Suka atau tidak, makanan cepat saji (fast food) seperti burger, kentang goreng, dan ayam goreng tepung (fried chicken) juga termasuk makanan yang tidak boleh dimakan terlalu sering saat hamil.

Ini karena makanan cepat saji mengandung lemak trans yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, obesitas, ukuran janin terlalu besar (makrosomia).

Makanan ibu hamil yang direkomendasikan oleh dokter

 

1. Sayur dan buah

Sayur dan buah adalah bahan makanan utama dalam pola makan sehat bagi ibu hamil. Setiap ibu hamil perlu mengonsumsi setidaknya 5 porsi sayuran dan buah-buahan berbeda tiap hari untuk mendapatkan aneka vitamin, mineral, serta serat.

Sayuran hijau, seperti bayam dan kale, mengandung banyak vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan asam folat yang penting untuk memelihara kesehatan mata, menjaga daya tahan tubuh, serta mencegah janin terlahir cacat.

2. Daging tanpa lemak, ikan, dan telur

Kelompok makanan ini kaya akan kandungan protein yang penting untuk pertumbuhan janin, terutama pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.

Telur juga kaya akan kolin yang berperan penting dalam mendukung perkembangan otak dan saraf janin serta mengurangi risiko terjadinya cacat tabung saraf.

Sementara itu, ikan salmon kaya akan omega-3 yang baik untuk menjaga suasana hati ibu hamil sekaligus mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.

Meski demikian, guna menghindari paparan merkuri yang umumnya terkandung di dalam ikan laut, Bumil disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 350 gram ikan salmon, tuna, atau tongkol dalam waktu seminggu atau batasi konsumsi ikan sebanyak 2–3 porsi per minggunya.


Baca Juga:
10 Makanan untuk Ibu Hamil Agar Bayi Cerdas dalam Kandungan


3. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan berperan penting dalam mencukupi kebutuhan serat dan melancarkan pencernaan ibu hamil. Selain itu, kelompok makanan ini juga kaya akan kalsium, folat, zat besi, dan seng.

Dengan tercukupinya asupan serat, Bumil akan terhindar dari konstipasi dan wasir. Selain itu, rutin konsumsi makanan berserat dan bernutrisi tinggi, seperti kacang, sayur, dan buah-buahan, juga baik untuk mencegah ibu hamil dari diabetes gestasional.

4. Makanan sumber karbohidrat

Gandum utuh merupakan salah satu sumber karbohidrat yang juga kaya akan nutrisi lain, termasuk serat, vitamin E, dan selenium yang baik untuk tumbuh kembang janin di dalam rahim.

Selain itu, untuk mencukupi kebutuhan energi saat hamil, ibu hamil juga perlu mendapatkan asupan makanan lain yang mengandung karbohidrat, misalnya oatmeal, roti gandum, pasta, dan nasi merah.

5. Susu dan produk olahannya

Susu dan produk olahan susu, seperti yoghurt dan keju, kaya akan kalsium yang baik untuk pembentukan jaringan tulang pada bayi serta menjaga kesehatan tulang ibu.

Selain itu, mencukupi kebutuhan cairan tubuh juga sangat dianjurkan bagi ibu hamil. Dengan tercukupinya kebutuhan cairan, risiko janin terlahir prematur akan berkurang. Asupan cairan juga penting untuk mencegah dehidrasi, wasir, dan konstipasi pada ibu hamil.

Selama masa kehamilan, Bumil disarankan untuk mengonsumsi kurang lebih 2,5 liter (setara dengan 10 gelas) air dalam sehari. Cairan ini juga bisa diperoleh dari makanan, seperti buah dengan kadar air yang tinggi, jus, atau susu.

Hindari mengonsumsi terlalu banyak minuman kemasan dengan kadar gula tinggi, karena jenis minuman tersebut dapat menyebabkan diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi.

Moms, saat kehamilan sudah semakin besar Moms hendaknya menggunakan sabuk kehamilan agar bisa menopang postur tubuh yang sudah mulai berubah. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, sabuk hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM