23 Mar 2021
Nandita Adilfi
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Masa kehamilan selama 9 bulan pasti dialami oleh ibu hamil dengan penuh perjuangan dan penantian. Ibu hamil akan melakukan hal apapun yang terbaik untuk menjaga kondisi tubuh ibu hamil dan janin yang di kandungan agar selalu sehat, termasuk menjaga tekanan darah agar selalu normal selama kehamilan.
Gangguan tekanan darah seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tekanan darah rendah (hipotensi) saat hamil tentu mengganggu kondisi kesehatan ibu hamil. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk memantau rentang tekanan darah secara berkala agar tetap dalam batas normal. Apabila suatu saat nilainya terdeteksi lebih rendah atau lebih tinggi dari seharusnya, maka dokter dapat mulai mengantisipasi penanganannya.
Menurut klasifikasi dari American Heart Association, tekanan darah yang normal pada seseorang berkisar di bawah angka 120/80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tingkat tekanan saat jantung sedang memompa darah. Jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh bagian tubuh. Tekanan darah tidak selamanya stabil atau menetap di angka yang itu-itu saja. Angka ini bisa melonjak naik atau menurun, tergantung pada apa yang sedang Anda lakukan, rasakan atau kondisi kesehatan saat itu.
Angka 120, atau angka atas tekanan darah disebut sebagai angka sistolik. Sedangkan pada angka 80, atau angka bawah tekanan darah, itu disebut sebagai angka diastolik. Arti angka ini adalah jantung sedang istirahat sebentar untuk memompa darah. Cara mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi) saat hamil.
Pemeriksaan tekanan darah menjadi hal penting yang tidak boleh dilewatkan setiap ibu melakukan kontrol kehamilan. Salah satu tanda vital yang pasti rutin dicek setiap kali kunjungan adalah tekanan darah. Bukan tanpa alasan, pemeriksaan tekanan darah bisa membantu mengetahui kondisi kesehatan ibu maupun janin. Ibu hamil perlu mengetahui bagaimana cara menjaga tekanan darah tetap normal sehingga tidak terjadi komplikasi.
Untuk menjaga nilai tekanan darah normal selama kehamilan, berikut ini terdapat beberapa cara yang dapat Moms lakukan, antara lain:
1. Perbanyak Asupan Biji-Bijian dan Kalium
Cara berikutnya untuk menjaga tekanan darah tetap normal adalah lebih banyak mengonsumsi biji-bijian dan makanan dengan kandungan kalium tinggi. Contohnya adalah pisang, kacang merah, atau tomat. Jenis makanan ini bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mencegah hipertensi.
2. Batasi Asupan Garam
Salah satu cara termudah untuk menjaga tekanan darah normal pada ibu hamil adalah membatasi asupan garam pada makanan. Memang benar, tubuh membutuhkan natrium, tetapi dalam jumlah yang bisa dibilang sedikit atau kecil. Jika asupannya terlalu banyak justru dapat memicu hipertensi.
3. Rutin Berolahraga
Ibu hamil yang tidak aktif secara fisik ternyata memiliki risiko lebih besar terserang hipertensi. Guna menghindarinya, ibu bisa mulai membiasakan berolahraga atau tetap aktif bergerak. Kebiasaan baik ini pun dapat membantu menghilangkan stres, meningkatkan sirkulasi darah, sekaligus menjaganya agar tetap normal.
4. Tidak Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan mengonsumsi alkohol memiliki dampak negatif pada ibu hamil dan janin. Tidak hanya sebagai perokok aktif, menjadi perokok pasif dengan terkena paparannya pun sama berisiko dan berbahayanya. Inilah bahayanya jika Moms mengonsumsi alkohol saat hamil. Jadi, jika ibu adalah seorang perokok atau sering mengonsumsi alkohol, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut, terlebih jika ibu sedang hamil.
Masa kehamilan selama 9 bulan dapat menyebabkan perubahan tekanan darah menjadi tinggi ataupun rendah pada wanita. Tekanan darah wanita normal saat hamil cenderung akan menurun di trimester pertama dan kedua, kemudian bisa meningkat kembali di trimester ketiga. Perubahan ini terjadi karena adanya peningkatan produksi hormon progesteron pada wanita yang sedang hamil.
Pada saat hamil, sebagian wanita dapat mengalami peningkatan tekanan darah melebihi batas normalnya disertai tanda dan gejala lain berupa adanya protein berlebih di urine dan pembengkakan di kaki dan tangan. Kondisi ini disebut dengan istilah preeklampsia.
Jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini akan menyebabkan eklampsia yang sangat berbahaya dan bahkan bisa mengancam jiwa ibu hamil dan janin. Yuk Moms, kenali gejala, penyebab dan risiko preeklampsia untuk ibu hamil lebih lanjut di sini.
Itulah beberapa cara yang bisa Moms lakukan agar tekanan darah tetap normal selama hamil. Selalu rutin untuk melakukan pengecekan kandungan setiap bulan, agar kondisi kesehatan ibu dan janin tetap berada dalam pengawasan dokter dan segala bentuk gangguan tekanan darah bisa teridentifikasi lebih dini.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM