Pilih Tisu Basah Bebas Alkohol dan Tak Beraroma untuk Meminimalkan Ruam Popok

calendar icon

08 May 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Pilih Tisu Basah Bebas Alkohol dan Tak Beraroma untuk Meminimalkan Ruam Popok

Tisu basah merupakan satu dari pelbagai perlengkapan bayi yang sebisa mungkin ada di rumah maupun tas bepergian Moms. Ya atau tidak?

Cukup yakin akan banyak yang menjawab “ya.” Moms memerlukan bantuan tisu basah untuk mengelap bagian pantat bayi sesudah ia buang air besar (BAB). Sesekali tisu basah untuk mengusap tangannya yang kotor sehabis bermain.

Untuk Moms sendiri, tisu basah bermanfaat untuk membersihkan wajah. Terkadang, hanya diusapkan ke tangan agar merasa sedikit lebih sejuk pada musim kemarau.

Di pasaran, begitu banyak merek tisu basah disertai klaim akan kandungan dan manfaatnya masing-masing. Kita tak akan membahas merek, melainkan jenisnya. Berikut, ya.

1. Tipe kontainer

Tipe kontainer merupakan jenis tisu basah anak yang paling umum, dengan bentuk kotak dan penutup flip di bagian atasnya. Bila sudah habis, jenis tisu basah ini juga tersedia dalam bentuk refill yang bisa langsung diisi ke dalam wadahnya.

2. Tipe travel wipes

Tisu basah ini khusus dibawa bepergian. Biasanya produk ini tersedia dalam dua bentuk kemasan praktis. Pertama, dalam bentuk kotak plastik kaku yang bisa dibuka dengan mudah. Kedua, dalam bentuk plastik dengan penutup ala stiker. Sayangnya, penutup ala stiker ini sering sulit untuk ditutup erat kembali.

3. Tipe ekstra tebal

Jika Moms ingin meminimalkan kontak dengan kotoran bayi, tipe ini mungkin lebih cocok digunakan. Selain tidak gampang menembus karena tebal, tisu jenis ini juga mengandung lebih banyak air.

4. Tipe khusus kulit sensitif

Untuk bayi dengan masalah ruam popok, Moms bisa memilih tisu basah bayi khusus kulit sensitif. Taipi harganya cenderung lebih mahal dibanding tipe lainnya.

5. Tipe dengan pewangi

Tisu basah bayi yang dilengkapi pewangi juga menjadi pilihan bagi sebagian ibu. Tapi berhati-hatilah karena produk tisu ini mengandung bahan-bahan yang dapat mengiritasi kulit Si Kecil.

Beberapa merek tisu basah mengandung bahan yang dapat memicu reaksi alergi pada beberapa bayi dengan kulit sensitif. Jadi, meskipun mungkin baik-baik saja untuk segera menggunakannya, banyak dokter menyarankan untuk berhati-hati dan menunggu hingga bayi berusia minimal 1 bulan.

Selama beberapa minggu pertama, Moms dapat membersihkan tubuh bayi dengan handuk kertas yang sangat lembut atau kain bersih dan air hangat; jika perlu, oleskan sabun cuci bayi yang lembut. Selalu tepuk-tepuk area tersebut hingga kering dengan handuk sebelum mengenakan popok baru untuk mencegah ruam popok.

Begitu bayi lebih besar, tisu bisa sangat nyaman, terutama untuk mengganti popok saat bepergian. Pilih merek yang bebas alkohol dan tak beraroma, yang akan meminimalkan iritasi. Jika pantat bayi tampak merah setelah menggunakan tisu basah, barangkali kandungannya menyebabkan reaksi pada tubuh Si Kecil.

Moms mungkin perlu menguji beberapa jenis tisu untuk menemukan satu yang paling cocok untuk Si Kecil. Jangan lupa untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika terjadi ruam popok.

Baca Juga: Cara Aman Memakai Tisu Basah untuk Bayi

 

Penggunaan Tisu Basah supaya Bayi Tetap Sehat

Adakalanya Moms terburu-buru mengelap tubuh Si Kecil dengan tisu basah. Yang penting bersih, buang tisu basah, lalu kembali bekerja. Terkadang pula, saking terburu-buru, Moms asal mengambil tisu basah yang berada di dekat bayi. Padahal, tisu basah yang Moms gunakan sudah kedaluwarsa. Supaya ruam dan alergi lain pada bayi akibat tisu basah tak terulang, berikut beberapa cara penggunaannya yang lebih tepat.

1. Jangan gunakan pada kulit yang sedang ruam atau luka

Ketika tubuh Si Kecil terluka atau didera ruam, penggunaan tisu basah bisa membuat kulit makin iritasi. Jangan keseringan juga menggunakan tisu basah untuk wajah bayi. Terlebih menggunakan tisu basah yang mengandung alkohol dan juga pewangi. Jika digunakan secara terus-menerus, kedua kandungan tersebut bisa membuat kulit wajah bayi rusak.

Baca Juga: Atasi Ruam Popok akibat Jamur dengan 4 Cara Ini

2. Kulit harus kering sesudahnya

Pastikan kulit anak benar-benar kering setelah menggunakan tisu basah. Moms bisa menyeka sisa-sisa cairan dari tisu basah bayi dengan kain berbahan lembut.

3. Jaga bagian penutup

Rapatkan bagian penutup pada tisu dengan benar agar lembaran tisu tidak cepat kering dan terhindar dari paparan kuman.

4. Buang tisu basah setelah digunakan

Segera buang tisu basah setelah dipakai. Langkah ini bertujuan mencegah kontaminasi silang atau perpindahan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.

5. Periksa tanggal kedaluwarsa

Perhatikan tanggal kedaluwarsa pada produk tisu basah. Umumnya, merek yang mengandung losion atau minyak tambahan bisa bertahan sekitar tiga bulan setelah dibuka. Sementara tisu basah yang mengandung banyak air atau minim bahan tambahan, dapat bertahan lebih lama lagi. Supaya lebih aman, selalu cek tanggal kedaluwarsa pada kemasan tisu.

Jangan lupa menjaga higienitas pakaian Si Kecil. Gunakan deterjen antibakteri yang tak mudah menimbulkan ruam pada kulit bayi. Salah satunya Oh My Orange Laundry Detergent. Deterjen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

deterjen antibakteri


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM