Hindari Pemakaian Selimut Tebal agar Bayi Tak Berkeringat Dingin

calendar icon

03 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Hindari Pemakaian Selimut Tebal agar Bayi Tak Berkeringat Dingin

Lumrah ketika bayi terbangun pada malam-malam. Sudah terbangun, lalu badannya berkeringat. Ketika Moms mengecek suhu badan, ternyata temperatur tubuhnya masih normal. Yang kurang lazim, barangkali ketika mereka terbangun dengan badan yang berkeringat dingin.

Berkeringat pada malam hari bisa terjadi pada semua usia. Pada bayi, keringat yang keluar pada malam hari turut dipicu kemampuan yang belum maksimal dalam mengatur suhu tubuh sendiri. Begitu kerasnya mereka mencoba, tanpa kita tahu, sehingga Si Kecil akhirnya kelelahan. Ia mungkin sekali rewel dan berkeringat dingin.

Keringat dingin pada bayi juga dapat muncul ketika ia kurang beristirahat seharian tadi. Terkadang Moms terlalu sibuk mengajaknya bermain, sampai-sampai waktu tidur Si Kecil berkurang. Tak apa-apa, Moms. Bukan salah, Moms.

Saat Si Kecil berkeringat dingin, hal pertama yang perlu Moms lakukan adalah mengecek suhu tubuhnya terlebih dahulu. Jika suhunya di atas suhu normal bayi yaitu 37,4 derajat Celcius, Moms bisa mengompresnya dengan air hangat.

Selain pemicu fungsi pengaturan tubuh yang belum maksimal, berikut dua penyebab lain keringat dingin pada bayi.

  • Berkeringat utama: berkeringat tanpa alasan atau karena terlalu bersemangat.
  • Berkeringat sekunder: biasanya berkeringat di seluruh tubuh karena alasan kesehatan

Seperti halnya orang dewasa, keringat dingin pada anak-anak ketika terbangun pada malam hari dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk jenis obat tertentu, infeksi, atau kondisi medis yang mendasarinya. Tetapi jika Si Kecil tiba-tiba mulai berkeringat pada malam hari saat ia tertidur, Moms patut bertanya-tanya. Dan, sebaiknya, lekas menghubungi dokter supaya dilakukan pemeriksaan medis.


Baca Juga:
Tak Perlu Panik Hadapi Bayi Demam


bannerbanner

Ketika berkeringat dingin saat terbangun pada malam hari, Si Kecil mungkin menampakkan:

  •  wajah atau tubuh memerah
  • tangan atau sebagian tubuh yang hangat
  • menggigil atau kulit lembap (karena basah kuyup oleh keringat)
  • menjadi rewel hingga menangis pada tengah malam
  • mengantuk pada siang hari karena tidurnya terganggu malam sebelumnya

Ada beberapa langkah sederhana yang dapat Moms ambil untuk membantu Si Kecil mengurangi keringat dan mendapatkan tidur malam yang lebih baik:

Mengenakannya pakaian tidur yang tak mudah mengumpulkan keringat

Jika Moms ingin mencegah keringat pada anak-anak, pilih piyama katun ketimbang poliester atau viscose, karena serat kapas alami lebih mudah “bernapas” dan dapat mengurangi kelembapan. Serat alami juga lebih baik dalam menyerap keringat, meminimalkan kemungkinan Si Kecil akan bangun karena berkeringat.


Baca juga:
7 Penyebab Bayi Rewel yang Seringkali Disepelekan


Pilih tempat tidur yang ringan

Sangat masuk akal bagi orang tua untuk menyiapkan segala yang hangat bagi anak. Mulai dari pakaian, selimut hingga tempat tidur. Tetapi, terkadang, kasur yang terlalu hangat justru memicu keringat pada anak-anak.

Hindari pemakaian penghangat ruangan

Seperti halnya selimut yang berat, ada baiknya Moms memastikan sistem penghangat ruangan atau pendingin ruangan telah diatur pada posisi nyaman. Artinya, tak terlalu hangat, juga tak berlebihan dinginnya. Lingkungan tidur yang paling baik untuk Si Kecil adalah 17-20 derajat Celcius dan dengan kelembapan ideal 45%.

Sembari menjaga Si Kecil agar pulas kembali, Moms dapat memilih perlengkapan bayi yang berkualitas. Website Mooimom menyediakan perlengkapan yang aman bayi bayi, juga yang nyaman untuk Moms.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM