13 May 2021
Ika
Impetigo adalah infeksi kulit yang menyerang bayi dan balita. Impetigo biasanya ditandai luka kemerahan di wajah terutama area sekitar hidung dan mulut, serta di tangan dan kaki. Luka kemerahan ini cepat pecah dan mengeluarkan cairan selama beberapa hari, kemudian bernanah. Impetigo dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain lewat sentuhan, pakaian, dan handuk. Selain luka, infeksi kulit ini mengakibatkan rasa gatal dan nyeri.
Impetigo yang mengenai permukaan kulit disebut impetigo superfisial. Sementara yang memengaruhi kulit bagian dalam disebut ecthyma. Impetigo bisa terjadi pada kulit yang sehat maupun yang terluka karena goresan juga gigitan serangga. Impetigo lebih sering dialami oleh anak-anak, tetapi orang dewasa juga dapat tertular. Hal yang mengkhawatirkan, penyakit ini selain cepat menyebar di area tubuh, juga mudah menular dari satu anak ke anak lain. Dari anak juga bisa menular ke anggota keluarga lain, dan kembali menginfeksi dirinya sendiri.
Impetigo disebabkan oleh bakteri, yakni Streptokokus beta-hemolitik grup A dan bakteri Staphylococcus aureus. Si Kecil kemungkinan terpapar bakteri penyebab impetigo, karena faktor-faktor risiko yang meliputi:
Impetigo paling sering terjadi pada anak-anak usia 2 hingga 5 tahun.
Impetigo mudah menyebar di dalam keluarga, di lingkungan yang ramai, seperti sekolah dan fasilitas penitipan anak.
Infeksi Impetigo mudah menyebar pada cuaca yang hangat dan lembap.
Bakteri penyebab impetigo sering kali masuk ke kulit melalui luka kecil, gigitan serangga atau ruam.
Anak-anak dengan kondisi kulit lain, seperti dermatitis atopik (eksim), lebih mungkin mengembangkan impetigo. Orang dewasa yang lebih tua, penderita diabetes atau orang dengan sistem kekebalan yang lemah juga dapat terinfeksi.
Gejala impetigo dapat muncul berbeda-beda pada setiap anak, tergantung bakteri penyebabnya. Adapun gejalanya, meliputi:
Supaya memutus rantai penularan impetigo, pengobatan paling tepat ialah dengan mendatangi pusat kesehatan. Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan Si Kecil. Selain itu, dokter akan mengambil sampel nanah dari luka karena impetigo, kemudian diperiksa di laboratorium. Hasil dari laboratorium digunakan dokter untuk memutuskan antibiotik terbaik untuk pengobatan Si Kecil. Pengobatan akan tergantung pada faktor gejala, usia, dan seberapa parah kondisinya. Beberapa perawatan yang direkomendasikan, ialah sebagai berikut:
Dokter akan meresepkan krim atau salep antibiotik yang dioleskan untuk impetigo ringan.
Jika Si Kecil menderita impetigo ecthyma, dokter akan menyarankan pemberian pil antibiotik atau sirup yang diminum. Obat ini diresepkan pula jika ada lebih dari satu orang di rumah yang sakit impetigo.
Jika Si Kecil mengalami luka yang keluar cairan terus menerus, maka Moms perlu membersihkan area tersebut dengan sabun dan air yang mengalir. Kemudian, tutupi area tersebut dengan perban. Jangan lupa cuci tangan Moms sebelum dan sesudah merawat luka impetigo Si Kecil.
Pengobatan dengan antibiotik dapat membatasi penyebaran impetigo ke orang lain. Agar Si Kecil tidak menularkan impetigo ke anggota keluarga yang lain, Moms dapat melakukan beberapa langkah-langkah pencegahan, seperti dijabarkan dalam langkah-langkah berikut ini:
Infeksi kulit impetigo ini ternyata dapat meningkatkan risiko komplikasi penyakit lainnya. Meskipun jarang terjadi, berikut ini komplikasi karena impetigo:
Infeksi yang berpotensi mengancam nyawa ini mempengaruhi jaringan di bawah kulit dan akhirnya dapat menyebar ke kelenjar getah bening dan aliran darah.
Salah satu jenis bakteri penyebab impetigo juga dapat merusak ginjal.
Luka yang berhubungan dengan ecthyma bisa meninggalkan bekas luka.
Jangan lupa menjaga higienitas pakaian Si Kecil. Gunakan deterjen antibakteri yang tak mudah menimbulkan ruam pada kulit bayi. Salah satunya Oh My Orange Laundry Detergent. Deterjen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM