Olesi Kulit dengan Pelembap Berbahan Aman untuk Redam Prurigo

calendar icon

03 Jun 2021

author icon

Ika

category icon

Gaya Hidup

Olesi Kulit dengan Pelembap Berbahan Aman untuk Redam Prurigo

Kalau Moms sedang atau pernah hamil, kemungkinan pernah membaca tentang prurigo. Mirip nama orang, tetapi bukan. Prurigo merupakan gejala gatal-gatal pada tubuh perempuan mengandung. Acapkali menimbulkan ruam, sehingga sering keliru dikira eksim.

Istilah prurigo pertama kali dijelaskan Ernest Besnier, seorang ahli dermatologi Perancis. Dalam hasil penelitian yang diterbitkan pada 1940, Besnier menyatakan prurigo sebagai gejala gatal-gatal pada kulit yang terjadi dalam trimester kedua hingga ketiga kehamilan. Entah Moms mengalami stretch mark atau tidak, prurigo bisa saja terjadi.

Seperti sempat disebutkan sebelumnya, prurigo dapat menimbulkan ruam pada kulit. Lumrahnya ruam disertai bintik-bintik merah muda atau keungu-unguan. Kadang bersisik dan membuat kulit menebal. Kadang juga tidak. Gejalanya tak selalu persis. Bintik-bintik prurigo dapat muncul di perut, punggung, lengan atau kaki. Adakalanya pula muncul pada wajah.

Ketika didera prurigo, beberapa Moms merasakan gatal yang teramat sangat. Beberapa lainnya hanya gatal-gatal biasa. Prurigo dapat hilang dengan sendirinya, sebetulnya. Gejala prurigo biasanya melenyap sesudah Moms melahirkan, atau beberapa bulan pascapersalinan.

Penyakit kulit yang kerap terjadi pada ibu hamil dapat disebabkan berbagai hal. Berikut beberapa di antaranya.

Perubahan hormon

Perubahan hormon berupa melonjaknya kadar progesteron dan estrogen yang drastis pada ibu hamil, turut meningkatkan suplai aliran darah ke kulit. Diduga, pengaruh hormon estrogen inilah yang memengaruhi kondisi kulit Moms, seperti membuat kulit terlihat lebih bercahaya selama hamil, tetapi juga menyebabkan kulit lebih sensitif dan gatal-gatal. Karena itu, Moms bisa mengalami rasa gatal di beberapa bagian tubuh termasuk perut dan payudara.

Kulit yang merenggang

Seiring dengan pertumbuhan janin dalam kandungan dan kenaikan berat badan saat hamil, kulit tubuh Moms akan mengalami peregangan untuk mengakomodasi perut yang semakin membesar. Peregangan kulit ini menimbulkan stretch mark sehingga menyebabkan munculnya rasa gatal. Beberapa stretch mark biasanya muncul juga di bagian payudara.

American Pregnancy.org menyebut, stretch mark merupakan salah satu tanda perubahan pada kulit wanita selama masa kehamilan selain jerawat dan penggelapan permukaan kulit. Sekitar 1 dari 5 wanita hamil, bisa mengalami hal ini.

Kulit kering

Kondisi kulit yang kering juga bisa menjadi penyebab gatal-gatal selama masa kehamilan. Adanya perubahan hormon selama sembilan bulan periode kehamilan, dapat menyebabkan kulit gatal, kering, dan mengelupas.

 Penyakit kulit

Beberapa penyakit kulit lain seperti eksim dan psoriasis dapat memicu rasa gatal pada kulit, sehingga memperparah gejala selama kehamilan. Kondisi ini ditandai dengan ruam merah, menebalnya kulit, pengelupasan kulit, terasa kering, dan juga bersisik. Tak jarang, gejala ini juga disertai rasa perih.

Baca juga: Penyebab Kulit Gatal saat Hamil

Jika mengalami kondisi seperti ini, Moms bisa segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah ancaman yang lebih parah. Bagi Moms yang mengalami ruam pada telapak tangan atau kaki disertai rasa gatal, juga direkomendasikan untuk segera menemui dokter.

Kolestasis kehamilan

Gatal-gatal saat hamil dapat disebabkan oleh kondisi medis tertentu, salah satunya adalah kolestasis kehamilan. Ini adalah suatu kondisi kelainan hati yang dapat menyebabkan penumpukan cairan empedu di dalam darah. Akibatnya, tubuh Moms terasa gatal-gatal khususnya pada bagian tangan dan kaki.

Seperti gejala gangguan lainnya pada tubuh ketika mengandung, prurigo acapkali menimbulkan kekhawatiran bagi Moms. Pertama-tama, Moms, prurigo tak menimbulkan ancaman bagi bayi. Tak juga berpotensi memunculkan ancaman serius bagi ibu. Memang, hingga saat ini belum dapat dipastikan penyebab prurigo. Tetapi banyak yang memercayai gejalanya turut dipicu perubahan sistem kekebalan yang terjadi selama kehamilan.

Teretas pula perdebatan akan kemungkinan prurigo terkait dengan eksim. Untuk memastikannya, Moms perlu berkonsultasi dengan dokter. Namun, biasanya, prurigo akan diklasifikasikan berdasarkan kelompok papula kecil. Papula merupakan benjolan semacam jerawat. Lumrahnya disertai folikel rambut. Tapi ada beberapa juga yang tidak. Selain eksim, prurigo kerap dikira gigitan serangga lantaran tampak benjol.

Baca juga: 8 Cara Mengatasi Ruam saat Hamil

Sebanyak 9 dari 10 kasus prurigo pada perempuan hamil akan hilang dengan sendirinya sesudah melahirkan. Ada beberapa cara meredam ketidaknyamanan selama prurigo.

  1. Pastikan Moms mengenakan pakaian yang tak menyimpan banyak keringat.

Ketika berkeringat, Moms sudah tak nyaman. Apalagi terkena prurigo. Jangan sampai dua kali lipat tidak nyaman. Pakaian yang dapat mengumpulkan banyak ekringat pada tubuh juga membuat Moms terkadang ingin menggosok-gosok. Bisa jadi ketika menggosok malah mengenai prurigo dan menimbulkan luka yang sulit hilang.

  1. Olesi kulit dengan pelembap yang berbahan aman

Berbagai pelembap tersedia di pasaran. Ditawarkan lewat berbagai merek, kandungan dan warna kemasan yang terkadang cepat menarik mata. Pastikan Moms memilih pelembap yang lembut dan aman selama mengandung. Salah satunya Mooimom Belly Cream. Pelembap ini sekaligus dapat mengurangi gejala stretch mark pada perut.  Mooimom Belly Cream tersedia di website Mooimom.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM