Ketuban Pecah Dini, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

calendar icon

17 Apr 2021

author icon

Nandita Adilfi

category icon

Trimester Ketiga

Ketuban Pecah Dini, Kenali Penyebab dan Cara Mencegahnya

Selama masa kehamilan, ibu hamil wajib untuk selalu menjaga kesehatan ibu dan juga janin di dalam kandungan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya berbagai komplikasi kesehatan saat hamil, seperti ketuban pecah dini. Semakin awal terjadinya pecah ketuban pada masa kehamilan, maka semakin serius kondisi tersebut karena dapat menyebabkan kelahiran secara prematur. Lalu apa saja penyebab ketuban pecah dini? Yuk Moms simak selengkapnya di artikel ini.

 

Apa itu Ketuban Pecah Dini?

Dalam kondisi normal, kantong ketuban ini akan pecah tepat sebelum persalinan terjadi atau ketika kehamilan mencapai usia 38 – 40 minggu. Namun, untuk kondisi ketuban pecah dini, ketuban pecah lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Menurut laman yang dilansir oleh Stanford Children’s Health, ketuban pecah dini atau disebut juga Preterm Premature Rupture of the Membranes (PPROM) terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan. Setelah ketuban pecah, Moms memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena infeksi dan juga untuk melahirkan bayi prematur. 

Fungsi kantung ketuban adalah untuk menahan, melindungi dari benturan dan trauma yang mungkin terjadi kepada janin, serta membantu mengatur suhu tubuh bayi. Cairan ketuban adalah cairan di dalam kantong ketuban yang mengandung air, hormon, antibodi, dan nutrisi untuk janin. Tidak hanya itu, cairan ketuban juga memiliki sifat bakteriostatik yang membantu mencegah infeksi ketuban.

 

Baca juga: Fakta Air Ketuban dan Fungsi Utamanya bagi Kandungan

 

Penyebab Ketuban Pecah Dini

Pecah ketuban pada kehamilan normal yang umumnya dialami oleh ibu hamil adalah sebagai pertanda bahwa ibu hamil akan segera melahirkan. Hal ini disebabkan oleh melemahnya selaput sebagai akibat dari kontraksi. Menurut laman yang dilansir oleh Stanford Children’s Health, sebagian besar kasus ketuban pecah dini atau PPROM penyebabnya belum diketahui. Namun, berbagai kondisi berikut ini diketahui dapat meningkatkan risiko penyebab ketuban pecah dini, antara lain:

  • Memiliki riwayat melahirkan prematur pada kehamilan sebelumnya,
  • Mengalami infeksi pada sistem reproduksi seperti pada saluran kemih, rahim, leher rahim, atau vagina,
  • Pendarahan vagina selama kehamilan terutama pada trimester kedua dan ketiga,
  • Merokok selama kehamilan. Merokok dapat membahayakan ibu hamil dan janin serta berpotensi menyebabkan keguguran,
  • Memiliki penyakit infeksi menular seksual (klamidia dan gonore),
  • Pernah mengalami ketuban pecah dini pada kehamilan sebelumnya.
  • Peradangan atau infeksi pada selaput ketuban
  • Kantung ketuban meregang secara berlebihan, karena air ketuban terlalu banyak (polihidramnion). Pada kasus tertentu, ketuban pecah dini juga bisa terjadi pada ibu hamil yang mengalami kekurangan air ketuban (oligohidramnion).
  • Rendahnya kadar kolagen dalam jaringan kantung ketuban
  • Sedang hamil anak kembar.
  • Ibu hamil dengan berat badan yang kurang, atau mengalami kekurangan gizi.
  • Melakukan olahraga berat atau menempatkan terlalu banyak tekanan pada tubuh
  • Kekurangan asupan tembaga, vitamin C, atau seng. Ibu hamil harus penuhi vitamin yang tepat untuk ibu dan janin.

Beberapa penyebab ketuban pecah dini tersebut berpeluang untuk ibu hamil melahirkan bayinya secara prematur jika terjadi di usia kehamilan 23 - 34 minggu. Jika janin di dalam kandungan dalam kondisi sehat, dokter akan memberikan obat antibiotik untuk mencegah infeksi pada ibu hamil. Namun, jika usia kehamilan sudah memasuki 34 - 37 minggu saat ketuban pecah dini terjadi, dokter akan menyarankan untuk segera melakukan proses persalinan untuk menghindari bayi terkena infeksi.

 

Baca juga: Ciri Bayi Prematur yang Sehat, Perhatikan Cara Perawatan Tumbuh Kembangnya

 

Pencegahan Ketuban Pecah Dini

Sebenarnya tidak ada hal khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah ketuban pecah dini selama masa kehamilan. Akan tetapi, karena adanya kaitan antara merokok saat hamil dan ketuban pecah dini, ibu hamil dianjurkan untuk tidak merokok. Jangan lupa periksakan kehamilan secara berkala untuk memantau tumbuh kembang dan kesehatan janin, serta menjaga kesehatan dengan selalu memenuhi nutrisi dan gizi harian yang dibutuhkan ibu hamil dan janin di dalam kandungan. 5 nutrisi ini wajib dipenuhi oleh ibu hamil.

Selain itu, untuk mencegah terjadinya ketuban pecah dini selama masa kehamilan, Moms bisa menggunakan MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow. Bantal hamil ini membantu Moms lebih nyaman saat tidur dan tidak mudah mengalami kecapaian yang dapat menyebabkan ketuban pecah dini. Selain untuk bantal tidur, bantal ini juga bisa digunakan sebagai sandaran untuk meredakan sakit pinggang selama kehamilan. Moms dapat miliki produk MOOIMOM 2 in 1 Maternity & Nursing Pillow di official website MOOIMOM, toko resmi MOOIMOM di berbagai toko online, serta MOOIMOM Store di berbagai mall.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM