Penyebab, Cara Mengobati, dan Mencegah Pusar Bayi Berdarah

calendar icon

29 Jan 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

0-6 bulan

Penyebab, Cara Mengobati, dan Mencegah Pusar Bayi Berdarah

 

Pusar bayi berdarah bisa membuat orangtua merasa gundah, apalagi jika tidak mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menghentikan perdarahan itu.

Perlu diketahui, pusar berdarah pada bayi biasanya disebabkan oleh masalah sepele. Namun ada juga kasus yang disebabkan oleh masalah yang serius seperti infeksi.

Oleh karena itu, kenali penyebab dan pertolongan pertama untuk pusar bayi yang berdarah menurut ahli yang harus diketahui orangtua berikut.

Penyebab pusar bayi berdarah

pusar bayi berdarah

Di dalam rahim, tali pusar memiliki tugas yang sangat penting. Tali pusar seakan menjadi “mediator” yang mampu mendistribusikan nutrisi penting dari tubuh sang ibu, ke tubuh bayi.

Saat terlahir dari rahim ibunya, bayi tak lagi membutuhkan tali pusar karena nutrisi akan langsung diberikan lewat air susu ibu (ASI). Jadi, jangan heran ketika dokter memotong tali pusar setelah persalinan usai.

Pusar bayi berdarah bisa terjadi setelah tali pusar terlepas dari tubuhnya atau biasa disebut puput pusar. Biasanya, perdarahan itu akan terlihat dari titik di mana tali pusar terlepas. Kondisi ini umumnya terjadi karena tali pusar ditarik atau dilepas sebelum kering dan puput sendiri.Pusat bayi juga bisa bernanah karena pusar yang luka puputnya belum kering dibiarkan lembap sehingga terinfeksi jamur.

Selain itu, pusar bayi yang berdarah juga bisa disebabkan oleh gesekan popok atau kain pakaian yang mengenai pusar bayi. Umumnya, darah yang keluar hanya sedikit.


Baca Juga:
Daftar Makanan Ibu Menyusui agar Pusar Bayi Cepat Kering


bannerbanner

Namun jika perdarahan dari pusar tak kunjung henti, ada risiko menyebabkan infeksi yang harus dikhawatirkan. 
Jika benar berdarahnya pusar bayi diakibatkan oleh infeksi, maka akan ada gejala lain yang menyertainya, seperti:

  • Area kulit yang mengelilingi pusar terlihat merah
  • Kulit di pusar bayi terasa lebih hangat dibandingkan area kulit lainnya
  • Munculnya cairan keruh seperti nanah yang berbau tak sedap di pusar
  • Bayi rewel atau terlihat tak nyaman saat pusarnya tersentuh
  • Jika pusar berdarah pada bayi disebabkan oleh infeksi, segeralah datang ke dokter untuk meminta diagnosis dan pengobatan, untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

Cara mengobati pusar bayi berdarah yang tepat

Pusar bayi mengeluarkan darah dapat terjadi di berbagai waktu. Maka dari itu, memahami pertolongan pertama sangat penting untuk orangtua.

Jika perdarahannya normal, maka orangtua harus membersihkan bagian dalam dan sekitar pusar dengan kain bersih. Berikan tekanan lembut pada pusar, untuk menghentikan perdarahannya.

Setelah itu, pastikan bahwa popok bayi atau pakaian tidak tergesek ke pusarnya, sebab hal inilah yang bisa menyebabkan pusar bayi menjadi berdarah.

Anda tidak perlu mengaplikasikan povidon iodine (obat merah), bedak, ramuan, alkohol, atau obat luar apapun pada tali pusat yang berdarah.

Namun jika perdarahan tidak kunjung berhenti, bisa jadi kondisi itu disebabkan oleh infeksi. Dalam kondisi tersebut, segera kunjungi dokter untuk meminta pertolongan.

Cara mencegah pusar bayi berdarah

Saat membersihkan pusar bayi, ada hal-hal yang harus dicemati untuk mencegah perdarahan. Selalu bersihkan bagian pusar dengan benar untuk menghindari infeksi. Berikut ini langkah-langkah membersihkan pusar bayi untuk mencegahnya dari perdarahan.

1. Menjaga pusar bayi tetap kering

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menjaga pusar bayi tetap kering akan membuat sisa dari tali pusar bayi yang menempel akhirnya terlepas. Hal ini dapat mencegah perdarahan pada pusar bayi.


Baca Juga:
Pusar Sakit saat Hamil: Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya


2. Mengunakan spons 

Pada saat bayi baru lahir, orangtua disarankan untuk tidak memandikan dengan mencelupkan tubuhnya ke dalam air. Sebab, hal ini bisa membuat pusar bayi lembap dan tidak kering seketika, sehingga risiko pusar bayi berdarah pun semakin tinggi.Oleh karena itu, gunakanlah spons bersih untuk memandikan bayi, agar pusar bayi bisa segera kering dan terhindar dari perdarahan.

3. Memberikan udara

Jika tubuh bayi selalu diselimuti pakaian, maka pusar yang baru terlepas dari talinya itu akan sulit untuk kering. Sesekali bukalah bajunya, agar pusar bayi terpapar udara untuk mempercepat proses pengeringan.

4. Rajin mengganti popok

Jika dibiarkan, popok yang kotor akibat urine dan feses bisa membuat kulit pusar bayi teriritasi dan terjangkit infeksi yang bisa menyebabkan pusar berdarah.Maka dari itu, gantilah popok bayi serajin mungkin, untuk menghindari adanya infeksi yang menyerang pusar bayi.

5. Jangan menarik pusar bayi secara paksa

Menarik sisa pusar bayi secara paksa hanya akan melukai kulit bayi, risiko pusar bayi berdarah pun meningkat. Biarkan sisa pusar bayi lepas dengan sendirinya, untuk menghindari infeksi.Perlu diingat juga, saat menggunakan popok, pastikan bagian depan popoknya tidak menutupi pusar bayi. Sebab, gesekan popok inilah yang bisa membuat pusar si Kecil bedarah akibat iritasi dan infeksi.Selain itu, jangan sekali-kali mengoleskan alkohol ke bagian pusar bayi. Sebab, alkohol bisa memperlambat proses pengeringan pusar bayi, sehingga perdarahan bisa terjadi.

Untuk menenangkan Si Kecil, Moms yang butuh gendongan bayi kain anti ribet, Tweeling & Co Babysling adalah jawabannya. Gendongan bayi ini nyaman dengan material berkualitas premium. Bayi aman dalam gendongan karena ring yang super kuat & kain gendong bayi yang nyaman.

bannerbanner

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM