mamapedia search icon mamapedia icon

Subtotal

View Bag

Ciri-Ciri Tali Pusar Bayi Baru Lahir yang Mengalami Infeksi & Cara Mengobatinya

Ciri-Ciri Tali Pusar Bayi Baru Lahir yang Mengalami Infeksi & Cara Mengobatinya

Ciri-ciri tali pusar bayi baru lahir yang mengalami infeksi dan cara mengobatinya, bagaimana yah? Tali pusar bayi merupakan tali pusat yang kuat dan fleksibel yang membawa nutrisi dan darah dari ibu melahirkan ke bayi selama kehamilan.

Tali pusar bayi akan memasok janin dengan oksigen, nutrisi, dan sarana pembuangan limbah saat berada di dalam rahim. Hingga akhirnya saat kelahiran, tali pusar bayi akan dijepit dan dipotong.

Di masa inilah sangat penting untuk memberi perawatan tepat pada bagian tali pusar bayi yang tersisa hingga sembuh dan terpisah dari pusar.

Saat tali pusar bayi tidak dijaga kebersihan serta perawatannya, maka tali pusar bayi rentan mengalami infeksi atau juga disebut dengan omphalitis.


Baca Juga:
Ternyata Ini Penyebab Bayi Terlilit Tali Pusar


Ciri Tali Pusar Bayi Baru Lahir yang Mengalami Infeksi

Ciri-Ciri Tali Pusar Bayi Baru Lahir yang Mengalami Infeksi & Cara Mengobatinya
Setelah lahir, tali pusar bayi yang tidak memiliki ujung saraf, dijepit (untuk menghentikan pendarahan) dan dipotong di dekat pusar, meninggalkan sebuah rintisan. Rintisan biasanya lepas dalam satu hingga tiga minggu setelah lahir.

Wajar saja jika alat yang dijepit di tali pusar bisa terlepas dan menyebabkan sedikit luka di ujungnya. Bahkan mungkin berdarah, terutama di sekitar pangkal tunggulnya ketika sudah siap lepas. Tetapi pendarahan yang terjadi harus ringan dan cepat berhenti saat ditekan dengan lembut.

Walaupun perdarahan ringan pada tali pusar bayi adalah normal dan biasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, ada ciri tali pusar bayu baru lahir yang mengalami infeksi yang perlu jadi perhatian, yakni:

  • Merah, bengkak, hangat, atau kulit lembut di sekitar tali pusat
  • Nanah (cairan kuning kehijauan) mengalir dari kulit di sekitar tali pusar bayi
  • Bau tak sedap yang berasal dari penjepitnya
  • Bayi mengalami demam
  • Bayi yang rewel, tidak nyaman, atau sangat mengantuk

Penyebab utama terjadinya infeksi tali pusat bayi (omphalitis) adalah paparan bakteri. Selain kurangnya menjaga kebersihan pada tali pusat bayi, bayi baru lahir dengan kondisi tertentu juga lebih rentan mengalami omphalitis.

Bakteri-bakteri seperti Streptococci, E-coli, S. aureus, dan berbagai macam lainnya membuat tali pusat bayi jadi bengkak bahkan mengeluarkan cairan berbau.

Jika Moms ingin mengobatinya sendiri di rumah, Moms tak perlu menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti bedak, alkohol, atau minyak untuk membersihkan perdarahan. Moms hanya perlu menggunakan air, lalu mengusap lembut menggunakan handuk kering agar tidak terjadi infeksi. 

Hubungi dokter anak segera jika melihat salah satu dari tanda-tanda infeksi tali pusar di atas.
Apabila terjadi infeksi tali pusar, dokter umumnya akan mengobatinya dengan krim antibiotik.

Apabila dokter menilai infeksi sudah parah, maka bayi perlu dirawat di rumah sakit. Oleh karena itu, Mama tak boleh sembarangan mengobati infeksi tali pusar. 

Selama pengobatan, bayi akan dilarang mandi agar area sekitar tali pusar tetap kering. Bayi yang lahir prematur umumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi tali pusar, sehingga Moms harus berhati-hati ketika memotong tali pusar. 


Baca Juga:
Bayi Terlilit Tali Pusar: Penyebab dan Pencegahannya


$[banner_single]$

Bagikan Artikel: