09 Mar 2021
Ika
Sariawan atau disebut stomatitis apthosa merupakan kerusakan pada lapisan jaringan mulut, yang dapat terjadi di sepanjang pangkal gusi, di dalam pipi atau bibir, juga bisa terbentuk di dasar mulut atau lidah. Adapun tanda-tanda sariawan ialah berbentuk bulat atau oval berwarna putih, abu-abu, atau kuning dengan ukuran kecil dan bengkak di sekitar tepinya. Sariawan umumnya terjadi pada orang dewasa, tapi sekitar 5-10 persen bayi dan anak-anak bisa mengalaminya.
Pada bayi, khususnya yang berusia hingga 6 bulan, kemungkinan mengalami sariawan karena proses menyusui. Sariawan akan muncul di tempat yang hangat, lembap, dan manis, seperti mulut bayi. Dari mulut bayi, jamur penyebab sariawan akan menyebar pada puting susu ibu. Atau sebaliknya, dari puting yang mengalami lecet menyebar ke mulut bayi. Kondisi ini umum terjadi pada bayi, karena sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga belum mampu untuk melawan infeksi pada tubuh.
Selain itu, sariawan pada bayi dan balita bisa disebabkan karena berbagai sebab lainnya. Berikut beberapa penyebabnya dari yang paling umum hingga pertanda penyakit serius.
Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi
Bagi orang dewasa yang sedang mengalami sariawan, rasanya menyakitkan, perih, mengganggu makan dan minum, saat menyikat gigi, bahkan saat berbicara. Tentunya rasa yang sama lebih mengganggu bagi bayi. Bayi bisa menjadi rewel serta dapat menyebabkan iritasi saat ia menyusu. Oleh karena itu, Moms perlu mencari cara-cara meringankan rasa sakit yang ditimbulkan oleh sariawan ini, seperti langkah-langkah berikut ini.
Mengobati Sariawan dengan Cara Alami
Selain cara-cara di atas, Moms dapat memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar rumah untuk mengobati sariawan. Namun, sebaiknya pengobatan ini tidak dicobakan kepada bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Untuk bayi di atas usia tersebut, Moms dapat mengonsultasikan dengan dokter terlebih dahulu. Di bawah ini adalah beberapa pengobatan alami yang umum digunakan untuk sariawan.
Kunyit diketahui memiliki sifat anti-inflamasi, antiseptik, dan antibakteri, yang diyakini bermanfaat dalam meredakan sariawan.
Asam laurat yang terkandung dalam kelapa disebut efektif dalam menyembuhkan sariawan. Namun, kemanjuran dan keamanannya pada bayi masih belum banyak diteliti.
Karena sifatnya yang dingin, yogurt dapat memberi sensasi nyaman untuk area mulut yang sedang sariawan.
Ghee atau mentega telah digunakan secara tradisional di India untuk meredakan sariawan.
Madu memiliki sifat menenangkan area yang mengalami sariawan. Akan tetapi, Moms jangan memberikan madu untuk Si Kecil yang berusia di bawah 12 bulan karena risiko botulisme.
Daging buah dan jus lidah buaya dapat membantu menenangkan jaringan yang teriritasi. Namun, jangan menggunakannya tanpa berbicara dengan dokter anak.
Hal yang dikhawatirkan saat bayi mengalami sariawan ialah nafsu makannya cenderung turun. Agar berat badan bayi tidak ikut-ikutan turun, Moms dapat mencoba beberapa cara mengisi perut Si kecil. Berikut ini beberapa cara yang mungkin bisa Moms tiru.
Jika Moms sudah mencoba berbagai cara mengatasi sariawan pada Si Kecil, namun tumbuhnya sariawan disertai gejala seperti; demam, sariawan berulang, tidak sembuh lebih dari dua minggu, penurunan berat badan, sakit perut, sariawan muncul di bokong, sariawan di bibir luar, dan pembengkakan pada wajah atau susu leher, maka segeralah hubungi dokter anak. Bisa jadi sakit sariawan yang diderita anak adalah indikasi penyakit yang serius.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM