07 Mar 2021
Ika
Sebagai orang tua, Moms mungkin berharap bayi selalu dalam keadaan sehat. Karena jika sakit, terkadang Moms bingung karena mereka belum dapat mengatakan letak sakitnya. Batuk, adalah salah satu penyakit yang umum dialami oleh bayi. Untuk mengobati bayi yang batuk tidak semudah mengobati batuk pada orang dewasa.
Obat batuk untuk bayi juga membutuhkan rekomendasi dokter untuk menghindari resiko kesehatan yang muncul. Karena itu, penting bagi Moms untuk memahami berbagai jenis batuk, penyebab, serta cara mengatasi batuk pada bayi sebelum membawanya ke dokter.
Penyebab Batuk Bayi
Batuk merupakan respons tubuh alami yang mengindikasikan ada gangguan kesehatan pada tubuh. Penyebab yang paling umum batuk adalah infeksi saluran pernafasan akibat virus seperti pilek dan flu. Bayi dan anak bisa mengalami pilek sebanyak 6 hingga 12 kali dalam setahun. Penyebab lainnya, seperti infeksi saluran pernafasan akibat bakteri, iritasi udara dingin, perokok pasif, alergi, asma, menghirup benda asing, dan polusi.
Kebanyakan bayi yang mengalami batuk tidak membutuhkan perawatan khusus. Akan tetapi, jika batuk berlangsung lebih dari 4 minggu, bayi memerlukan pengobatan dan pemeriksaan lebih lanjut. Moms bisa menemui dokter jika bayi batuk terus menerus disertai demam serta kesulitan bernafas, yang makin lama semakin mengganggu aktivitas sehari-hari.
Membedakan Jenis Batuk dan Cara Mengatasi
Ada beragam jenis batuk yang dialami oleh bayi beserta cara menanganinya yang berbeda-beda. Moms dapat mencoba cara ini apabila Si kecil tengah mengalami salah satu jenis batuk, berikut ini.
Penyebab batuk adalah infeksi saluran pernafasan pada bayi. Ciri-ciri batuk ini adalah keluar ingus dari hidung serta mengalami sakit tenggorokan. Ada dua bentuk batuk karena pilek atau flu, yakni batuk kering dan batuk berdahak.
Batuk ini terjadi karena ada peradangan dan penyempitan tenggorokan serta pita suara yang membuat udara sulit masuk ke paru-paru. Croup biasanya disebabkan oleh infeksi virus, penyebab yang sama seperti flu biasa atau influenza. Batuk croup umum terjadi pada anak di bawah 5 tahun dan kerap terrjadi saat udara dingin di musim penghujan. Bayi yang mengalami batuk croup akan mengalami gejala pilek dulu, kemudian mengalami batuk yang keras seperti gonggongan, dan terkadang bersuara serak. Si Kecil mungkin akan mengeluarkan suara mencicit bernada tinggi saat bernafas.
Batuk rejan diawali dengan pilek, kemudian batuk berkembang yang diiringi suara nafas bernada tinggi atau mengi saat bayi menarik nafas. Batuk terjadi bertahap pada malam hari, namun menjadi lebih buruk pada siang hari. Terkadang, setelah batuk bayi akan muntah. Jenis batuk ini merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Pada bayi di bawah usaia 6 bulan yang mengalami batuk rejan sering kali mengalami komplikasi yang cukup serius, seperti pneumonia dan apnoeas atau jeda saat bernafas.
Batuk bronkiolitis disebabkan infeksi virus yang memengaruhi saluran pernapasan kecil di paru-paru yang disebut bronkiolus. Infeksi pada bagian ini membuat sempit saluran nafas karena dipenuhi lendir dan peradangan. Penyebab batuk ini adalah virus pernapasan syncytial (RSV) yang menyebar melalui bersin, batuk, atau kontak fisik. Bronkiolitis paling sering terjadi pada bayi di bawah 1 tahun. Gejala batuk ini terlihat seperti flu, pilek, bersin, batuk ringan, dan kadang disertai demam. Saat bronkiolitis berkembang, pernapasan bayi menjadi cepat dan sesak. Bayi akan bekerja keras saat bernafas. Mungkin, Moms akan melihat tulang rusuk lebih terlihat bergerak masuk dan keluar mencari udara dan terdengar suara mengi saat Si Kecil mengeluarkan nafas.
Jenis batuk ini terjadi saat saluran nafas yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru terinfeksi bakteri atau virus. Gejala yang muncul dari batuk bronkitis ialah batuk Si Kecil terdengar kering, mengeluarkan lendir, disertai pilek, sakit tenggorokan, dan demam. Waspadai jika Si Kecil mengalami sesak nafas dan seolah-olah tersedak sesuatu. Pada bayi di bawah satu tahun yang mengalami batuk dan sulit melegakan tenggorokannya karena seperti tersumbat, maka segera cari bantuan medis.
Beberapa bayi yang dipenuhi rasa ingin tahu kerap memasukkan benda-benda asing ke dalam mulut, hidung, maupun mata. Contohnya, antara lain, memasukkan pop corn, biji-bijian, kelereng, kancing, koin, baterai kecil, bagian kecil mainan, dan sebagainya. Apabila Moms merasa benda-benda asing tersebut ada yang tersangkut, segera minta bantuan medis. Jangan mencoba mengeluarkan benda asing tanpa pengetahuan yang memadai karena justru dapat memperparah keadaan.
Cara Mengatasi Batuk Bayi
Batuk pada bayi biasanya akan sembuh sendiri seiring waktu. Namun, tentu, akan lebih cepat sembuh apabila kekebalan tubuh bayi diperkuat. Simak langkah-langkah mengatasi batuk, seperti uraian di bawah ini.
Moms, sebaiknya pergi ke dokter apabila bayi di bawah tiga bulan mengalami batuk diikuti kondisi seperti; batuk tidak kunjung reda setelah lima hari, batuk diikuti suara mengi, bayi batuk disertai demam hingga mencapai 38 derajat celcius atau lebih, bayi kesulitan mengambil nafas, dan dahak berwarna hijau, cokelat, atau kuning.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM