07 Aug 2021
Anggraini Nurul F
Moms, para wanita mungkin berpikir bahwa akan mudah untuk kembali mengalami kehamilan. Faktanya, hal itu belum tentu benar terjadi. Nah, kondisi ini sering kali disebut sebagai infertilitas sekunder Moms.
Infertilitas sekunder adalah ketidakmampuan untuk hamil atau hamil setelah melahirkan.
1. Faktor usia
Salah satu faktor terpenting yang memengaruhi peluang wanita untuk hamil adalah usia.
Perubahan hormon dan risiko penyakit tertentu juga meningkat seiring bertambahnya usia, dan keduanya dapat memengaruhi kesuburan.
“Wanita berusia yang berusia di atas 35 tahun lebih mungkin mengalami infertilitas sekunder karena sel telur hilang seiring bertambahnya usia,” kata Laura Detti, pakar Obstetrics & Gynecology
Namu, masih ada kemungkinan wanita di atas usia 35 tahun untuk kembali hamil.
Baca Juga: Infertilitas Sekunder, Bagaimana Bisa Terjadi? Berikut Penjelasan Ahli
2. Kualitas dan kuantitas sperma
Bagi pria, usia, kesehatan, atau penggunaan obat tertentu bisa memengaruhi kualitas atau kuantitas sperma. konsumsi suplemen testeron
testis terpapas radiasi panas, baik karena pakaian atau penggunaan elektronik.
3. Menderita PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah ketidakseimbangan hormon yang dapat mengganggu ovulasi.
Sindrom ini merupakan penyebab umum infertilitas sekunder dan primer.
Jika menstruasi Anda tidak teratur atau berhenti total, bicarakan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah ada kemungkinan Anda mengalami PCOS.
Selain PCOS, kelainan akibat operasi atau infeksi sebelumnya juga dapat menyebabkan kemandulan.
4. Obesitas
Baik pada pria maupun wanita, kelebihan berat badan dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil.
Pada wanita, penambahan berat badan dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan peningkatan kadar testosteron, yang dapat menghambat ovulasi.
Selain itu, tingkat implantasi lebih rendah bagi mereka yang kelebihan berat badan (atau kekurangan berat badan) dibandingkan mereka yang memiliki berat badan sehat.
Bagi pria, kelebihan berat badan dapat meningkatkan kadar estrogen yang menyebabkan penurunan jumlah sperma.
Moms, ada beberapa cara bagaimana infertilitas sekunder dapat diatasi.Terapi untuk infertilitas sekunder tergantung pada apa yang menyebabkannya.
1. Obat infertilitas
Obat-obatan oral seperti letrozole dan clomid (clomiphene citrate) membantu memicu folikel ovarium untuk melepaskan telur.
Obat-obatan yang dapat disuntikkan termasuk hormon perangsang folikel dan hormon luteinizing, yang menstimulasi beberapa produksi telur. Dapat diberikan sesuai anjuran dokter.
2. Inseminasi intrauterus (IUI)
Ini melibatkan pengumpulan sampel air mani (baik dari pasangan atau donor), berkonsentrasi dan kemudian menempatkannya di dalam rongga uterus pada saat ovulasi. Ini membantu dalam menempatkan sperma dekat dengan tuba fallopi, di mana pembuahan berlangsung.
Baca Juga: Penyebab Kemandulan Wanita yang Perlu Diketahui, Moms!
3. fertilisasi in vitro (IVF)
Telur dan sperma disisir dalam kondisi laboratorium khusus untuk membentuk embrio, dan kemudian ditransfer ke rongga uterus.
Terkadang, operasi diperlukan untuk meningkatkan kemungkinan kesuburan dan konsepsi.
Daripada hanya mengandalkan metode perawatan di atas, Moms dan pasangan juga dapat mencoba solusi alami untuk mengobati infertilitas, sebagai berikut:
- Seks Reguler:
Bercinta secara teratur karena dapat mengoptimalkan kemungkinan Moms konsepsi.
Jangan melawan keinginan untuk melakukan hubungan seks.
Manjakan diri dalam hubungan seksual kapan saja Moms dan pasangan inginkan, meski bukan pada masa subur.
- Tingkatkan pola makan dan gaya hidup sehat
Baik Moms dan pasangan harus mengikuti diet sehat dan berusaha mempertahankan berat badan ideal. Moms juga bisa konsumsi Prenavita Milk Vanllia.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM