03 Jun 2021
Salsa
Gaya Hidup
Gaya Hidup
Moms dan Dads sedang merencanakan kehamilan? Tidak ada salahnya untuk mengetahui potensi dengan meninjau lebih jauh kondisi dan kesiapan baik fisik dan mental. Untuk program kehamilan misalnya, dari segi fisik dipastikan kedua pihak tidak memiliki penyakit atau komplikasi lainnya yang dapat menghambat program kehamilan. Selain itu, mengetahui masa subur juga perlu dilakukan untuk mengetahui peluang keberhasilan hamil dan cara penanganannya.
Apakah Moms dan Dads tahu bahwa terdapat persentase sebanyak 20% menyatakan masalah kesuburan dipicu dari pihak pria? Berdasarkan hal itu, kesuburan dan masa subur menjadi hal yang penting pada program tersebut. Perlu diketahui, masa subur pria dan wanita tentu berbeda. Kesuburan pria dapat dilihat dari kualitas dan kuantitas spermanya.
Dalam hal ini, healthline.com menjabarkannya:
Secara garis besar pula, umur dapat mempengaruhi masa subur dari seorang pria. Better Health Channel menjelaskannya melalui artikel Age and Fertility, yakni penelitian yang lebih baru menemukan bahwa usia pasangan pria juga mempengaruhi peluang kehamilan dan kesehatan kehamilan.
Kesuburan pria umumnya mulai berkurang sekitar usia 40 hingga 45 tahun ketika kualitas sperma menurun. Bertambahnya usia pria mengurangi kemungkinan kehamilan secara keseluruhan dan risiko keguguran dan kematian janin. Walaupun jarang terjadi, anak-anak dari ayah yang lebih tua juga memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan mental.
Anak-anak dari ayah berusia 40 atau lebih memiliki kemungkinan 5 kali lebih besar untuk mengembangkan gangguan spektrum autisme daripada anak-anak dari ayah berusia 30 atau kurang. Mereka juga memiliki sedikit peningkatan risiko terkena skizofrenia dan gangguan kesehatan mental lainnya di kemudian hari.
Berdasarkan jurnal Chronobilogy International, dijelaskan bahwa kondisi air mani di pagi hari atau tepatnya sebelum jam 7.30 adalah kualitas sperma yang terbaik jika dibandingkan dengan waktu lainnya. Kemudian, fakta lain dalam jurnal tersebut mengungkapkan bahwa cuaca dapat memengaruhi kualitas sperma tersebut. Misalnya untuk Indonesia yang merupakan negara tropis, masa subur akan berlangsung saat subuh hingga pagi hari, yakni ketika suhu udara belum terlalu panas.
Kemudian, sperma hasil ejakulasi bertahan di dinding rahim wanita dapat dihitung sekitar 2-3 hari. Jika sperma yang dikeluarkan semakin banyak, maka semakin besar pula kemungkinan bertahan di dinding rahim. Sehingga, jika didasarkan pada masa subur laki-laki, maka berhubungan seksual di pagi hari adalah waktu yang tepat agar mencapai pembuahan.
Lalu, berbeda dengan wanita yang memiliki periode masa subur, sebaliknya, pria tidak memiliki tanda atau ciri spesifik pada siklus masa subur. Mengapa? hal ini dikarenakan sperma terus terbentuk, disimpan dalam testis hingga siap digunakan kapan saja. Hanya saja, hal yang disarankan adalah mengetahui waktu dimana menghasilkan kualitas sperma terbaik yang telah dijelaskan sebelumnya.
Untuk mengetahui kesuburan secara tepat, Dads bisa melakukan tes kesuburan agar hasilnya lebih pasti dan akurat. Namun tidak ada salahnya jika Dads mulai membiasakan hidup sehat seperti mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang, olahraga secara teratur, jauhi rokok dan kefein serta menambahkan suplemen tambahan untuk meningkatkan kesehatan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM