06 Aug 2021
Dinda Ayu Saraswati
Keluarga
Keluarga
Penyakit balanitis dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak berusia di bawah 4 tahun dan laki-laki dewasa yang belum disunat. Meskipun demikian, kondisi ini juga dapat dialami oleh laki-laki dewasa ataupun bayi yang telah disunat. Balanitis bukanlah kondisi yang serius dan dapat sembuh dalam waktu beberapa hari dengan penanganan yang tepat.
Balanitis adalah peradangan pada kulup atau kepala penis. Kondisi ini ditandai dengan kepala penis yang tampak memerah dan membengkak akibat infeksi bakteri, infeksi jamur, atau alergi.
Penyebab balanitis adalah adanya infeksi, baik infeksi karena perilaku seksual yang kurang baik, maupun infeksi yang ditularkan secara non-seksual. Balanitis juga kerap disebabkan karena kebersihan alat kelamin yang kurang terjaga, terutama pada laki-laki yang belum dikhitan.
Kotoran yang disebut smegma biasanya terbentuk di bawah kulup pada ujung penis yang tidak dikhitan, hal inilah yang kemudian dapat menjadi salah satu penyebab balanitis. Selain itu, penyebab balanitis lainnya dapat berupa reaksi iritasi atau alergi dan kondisi lainnya, seperti adanya fimosis.
Faktor risiko utama penyebab balanitis adalah alat kelamin yang tidak dikhitan. Setidaknya 1 dari 30 laki-laki yang belum dikhitan mengalami balanitis.
Faktor risiko lainnya adalah kurangnya menjaga kebersihan alat kelamin, beberapa jenis sabun/disinfektan dan zat kimia yang dapat mengiritasi kulit penis, perilaku seksual yang kurang baik yang meningkatkan resiko terjadinya infeksi menular seksual, adanya kelainan seperti fimosis, serta keadaan yang membuat sistem imun rendah seperti diabetes mellitus, pasien dengan penggunaan steroid jangka panjang, dan pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Gejala utama balanitis adalah kemerahan dan pembengkakan di kepala penis atau kulup. Ujung penis yang membengkak dapat menyebabkan saluran kemih tertekan dan penderitanya merasakan nyeri ketika buang air kecil.
Balanitis juga memiliki beberapa gejala tambahan, seperti:
Penyakit balanitis dapat ditangani melalui terapi obat. Jenis obat yang digunakan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Obat-obatan yang umum diberikan adalah:
Selama menjalani pengobatan, penderita balanitis dianjurkan untuk melakukan beberapa hal berikut guna mempercepat penyembuhan:
Pengobatan umumnya berlangsung selama 7 hari. Jika gejala makin memburuk dan obat-obatan tidak lagi efektif untuk mengobati balanitis, maka dokter akan melakukan sirkumsisi atau sunat. Sunat dilakukan pada penderita balanitis yang memang belum pernah disunat atau mengalami fimosis.
Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala balanitis yang telah disebutkan di atas. Penanganan sejak dini perlu dilakukan untuk mencegah komplikasi yang serius.
Lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala jika Anda menderita diabetes, karena kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat memicu balanitis. Pemeriksaan gula darah sebaiknya dilakukan minimal dua kali setahun.
Segera periksakan diri ke dokter jika Anda berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual akibat perilaku seks yang tidak aman. Lakukan pemeriksaan skrining untuk infeksi menular seksual secara rutin, setidaknya satu kali setahun, guna mencegah terjadinya balanitis atau penyakit lain yang berbahaya.
Segera ke IGD bila Anda mengalami gejala balanitis yang disertai demam dan nyeri ketika buang air kecil. Penanganan perlu segera dilakukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM