Kondisi Rahim Setelah Keguguran Tanpa Kuret dan Cara Menjaganya

calendar icon

30 Sep 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Gaya Hidup

Kondisi Rahim Setelah Keguguran Tanpa Kuret dan Cara Menjaganya

Kondisi rahim setelah keguguran tanpa kuret biasanya terjadi pada usia kehamilan di atas 10 minggu, keguguran yang terjadi berisiko tidak lengkap (incomplete miscarriage). Artinya, masih ada sisa jaringan janin di dalam rahim. Sebaiknya jaringan itu segera dikeluarkan agar tidak memicu komplikasi berbahaya pada tubuh Moms.

Terdapat beragam penyebab keguguran, mulai dari kelainan kromosom yang mengakibatkan pertumbuhan janin terhenti, paparan racun, infeksi atau penyakit tertentu, kelainan fisik atau berat badan berlebih pada ibu hamil, hingga usia yang terlalu muda atau tua saat hamil.

Apakah Setiap Keguguran Harus Dilakukan Kuretase?

Ibu hamil terkadang tidak menyadari jika dirinya mengalami keguguran. Namun, sebenarnya ada beberapa tanda yang bisa menandakan keguguran, di antaranya:

  • Nyeri punggung bagian bawah
  • Muncul flek (bercak darah) atau jaringan yang keluar dari vagina
  • Nyeri perut yang terasa seperti kram
  • Perdarahan vagina
  • Demam
  • Tubuh terasa lemas

Jika muncul tanda-tanda keguguran, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan USG untuk memastikan kondisi ibu hamil. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan ibu hamil memang mengalami keguguran, maka dokter akan melakukan tindakan kuretase atau kuret.

Kuretase atau Sekitar 50 persen ibu hamil yang mengalami keguguran umumnya tidak perlu menjalani tindakan kuretase. Namun, keguguran tanpa kuret hanya diperbolehkan jika seluruh isi kandungan sudah keluar dan tidak ada jaringan janin atau plasenta yang tertinggal di dalam rahim. Keguguran yang seperti ini dikenal dengan istilah medis abortus komplit.

Baca Juga: Kuret Adalah Proses Wajib Ketika Moms Keguguran, Benarkah Menyakitkan?

Umumnya, kondisi rahim setelah keguguran tanpa kuret adalah terjadi jaringan janin atau plasenta yang tertinggal di dalam rahim akan keluar secara alami dalam waktu 1 atau 2 minggu. Proses ini juga dapat dibantu dengan pemberian obat-obatan oleh dokter, bila dirasa perlu.

Apabila keguguran terjadi setelah usia kehamilan 10 minggu, sisa jaringan janin lebih berisiko tertinggal di dalam rahim. Oleh karena itu, dibutuhkan prosedur kuretase atau kuret untuk mengeluarkannya. Selain untuk membersihkan rahim Moms dari sisa jaringan janin dan plasenta, kuret bertujuan untuk menghentikan perdarahan serta mencegah infeksi.

Begini Kondisi Rahim Setelah Keguguran Tanpa Kuret

Jika seluruh jaringan janin telah keluar dengan sendirinya, tentu tidak ada masalah bagi Moms. Tubuh termasuk rahim akan segera pulih dalam beberapa minggu. Namun, bagi Moms yang mengalami incomplete miscarriage dan tidak melakukan kuretase, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Bila tidak melakukan kuret, Moms akan diberi pengobatan prostaglandin. Opsi ini bisa dipilih jika Moms tidak memiliki komplikasi ya. Dengan pengobatan prostaglandin, proses pengeluaran sisa jaringan akan terjadi seperti keguguran alami. Namun, karena diberi obat, pengeluaran jaringan akan terjadi lebih cepat. Efeknya, Moms akan mengalami kram perut yang lebih hebat serta perdarahan.

Opsi pengobatan ini umumnya aman bagi mayoritas perempuan. Namun, karena ada resiko pendarahan dan kram berat, Moms harus senantiasa dalam pengawasan dokter. Selalu berkonsultasilah dengan dokter yang menangani Moms mengenai efek pengobatan yang dialami. Jangan bepergian kemanapun hingga pengobatan benar-benar selesai karena Moms mungkin akan merasakan sakit yang luar biasa. Berbaringlah saat kram atau rasa sakit datang. Pengosongan rahim menggunakan obat memakan waktu 24-48 jam.

Baca Juga: Kuret Kandungan, Apa Saja Alasan di Balik Prosedurnya?

Kapan Bisa Kembali Beraktivitas Normal?

Setelah jaringan janin dikeluarkan dari tubuh, dokter mungkin akan melakukan USG abdominal untuk memastikan rahim telah benar-benar kosong. Jika rahim telah benar-benar kosong, Moms mungkin masih akan diminta menunggu hingga 2 minggu untuk dapat melakukan hubungan seks secara aman atau menggunakan tampon. Selama kurun waktu ini, Moms tidak diperkenankan memasukkan apapun ke dalam vagina untuk menghindari infeksi.

Itulah kira-kira yang akan Moms alami jika memilih untuk tidak melakukan kuret setelah keguguran. Apapun pilihan Moms, pastikan ada orang terdekat untuk mendampingi karena keguguran bukanlah peristiwa ringan untuk dihadapi sendiri. Semoga lekas pulih, Moms!

Langkah terakhir setelah Moms mengalami keguguran, jaga kondisi tubuh dalam mempersiapkan kehamilan berikutnya dengan rutin mengonsumsi suplemen kehamilan PRENAVITA Milk Vanilla. Mengandung nutrisi dan vitamin yang mampu mengembalikan tubuh menjadi fit dalam menyambut kehamilan berikutnya.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM