Kenali Prosedur Histerosalpingografi untuk Mengurangi Kecemasan

calendar icon

09 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

Gaya Hidup

Kenali Prosedur Histerosalpingografi untuk Mengurangi Kecemasan

Apabila kesulitan hamil, mengalami keguguran berulang, atau diduga mengalami kemandulan sekunder, Moms dapat mencoba melakukan tes Histerosalpingografi atau HGS. Tes ini menggunakan sinar rontgen khusus yaitu sinar-X yang digunakan untuk mengevaluasi kesuburan wanita. Prosedur tes secara keseluruhan dilakukan rawat jalan di klinik radiologi atau rumah sakit, dan prosesnya tidak lebih dari setengah jam. Prosedur tes menggunakan pewarna kontras berbahan yodium pada pengambilan foto rontgen untuk menghasilkan foto yang jelas. Foto rontgen membantu mengevaluasi masalah apa yang terjadi pada rahim.

 

Prosedur Tes HSG

Sebelum HSG

HSG harus dilakukan setelah menstruasi namun sebelum ovulasi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko pasien hamil saat menjalani tes. Klinik atau dokter akan menyarankan Moms menghubungi fasilitas radiologi pada hari pertama menstruasi untuk menjadwalkan tes. Tes HSG dapat dilakukan secara sadar tanpa bius. Hari atau malam sebelumnya juga tidak perlu berpuasa. Untuk menghilangkan rasa nyeri, dokter akan meminta Moms meminum obat penghilang rasa sakit seperti ibuprofen satu jam sebelum tes. Dokter juga meresepkan obat antibiotik untuk mengurangi risiko infeksi.

 

Prosedur Tes HSG

Saat dimulai tes, Moms akan berbaring di atas meja khusus dengan permukaan rata. Posisi lutut ditekuk dan kaki dibuka lebar. Kemudian, dokter akan memasukkan alat bernama spekulum ke dalam vagina. Pada proses ini, mungkin akan terasa menyakitkan bagi sebagian pasien. Selanjutnya, mesin sinar-X diturunkan di atas perut. Setelah itu, dokter atau perawat akan memasukkan kapas untuk membersihkan serviks guna mengurangi risiko infeksi. Jika serviks atau leher rahim Moms sensitif terhadap sentuhan, maka fase ini akan terasa sedikit sakit.

 Proses selanjutnya, dokter atau perawat akan memasukkan kateter plastik atau kanula ke dalam lubang serviks. Terakhir, perwarna berbahan dasar yodium disuntikkan melalui kateter. Pewarna kontras akan melewati rahim dan saluran tuba dan masuk ke rongga panggul. Jika saluran tuba Moms tersumbat, maka akan mengalami ketidaknyamanan saat perwarna ini disuntikkan. Beri tahu dokter jika Moms mulai merasa tidak nyaman.

Setelah menyuntikkan pewarna, dokter akan mengambil foto rontgen. Untuk setiap gambar sinar-X, Moms akan diminta menahan napas selama satu hingga dua detik. Selain itu, Moms juga diminta mengubah posisi badan agar mendapatkan foto pemeriksaan dari segala posisi. Setelah dokter memutuskan gambar yang dicari cukup, mesin akan diangkat, spekulum dilepas, dan Moms bisa pulang.

 

Setelah Tes HSG

 Setelah menjalani prosedur tes, Moms mungkin mengalami kram ringan dan bercak-bercak darah ringan. Untuk meredakan kram, Moms dapat mengonsumsi obat pereda nyeri. Apabila muncul rasa tidak nyaman berkepanjangan, bahkan disertai demam, segera hubungi dokter. Kemungkinan terjadi risiko infeksi pada area vagina Moms.

 

Membaca Hasil HSG

Setelah menjalani rangkaian tes HSG dan hasilnya keluar, serahkan kepada dokter. Hasil HSG membantu dokter untuk memeriksa dua faktor penting, yaitu:

  1. Apakah tuba falopi terbuka atau tidak

Jika saluran tuba tersumbat, sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma dan pembuahan tidak akan memungkinan terjadi.

  1. Apakah bentuk rahim normal atau tidak

Pada beberapa wanita dengan keguguran berulang, penyebabnya adalah bentuk rahim yang tidak normal. Tes HSG juga dapat menunjukkan fibroid atau polip yang dapat menghalangi penanaman dan atau pertumbuhan embrio. 

 

Jika hasil rontgen menunjukkan bentuk rahim atau uterus normal, dan pewarna yang disuntikkan tumpah keluar dari ujung tuba falopi, maka hasil tes dianggap normal. Namun, ini tidak berarti kesuburan Anda normal. Penyebab infertilitas berbasis hormonal tidak akan terlihat pada HSG. Karena tidak semua masalah kesuburan di rahim dapat divisualisasikan dengan HSG.

Jika pewarna menunjukkan rahim berbentuk tidak normal, atau jika pewarna tidak mengalir bebas dari tuba falopi, mungkin ada masalah pada rahim. Namun, diketahui 15 persen wanita yang melakukan tes ini memiliki hasil posisit palsu. Ini terjadi saat perwarna tidak melewati rahim dan masuk ke dalam tuba falopi. Penyumbatan tampaknya tepat berada di pertemuan tuba falopi dan uterus. Jika hal ini terjadi, maka dokter dapat mengulangi tes. Pengujian lebih lanjut, dapat memakai laparoskopi eksplorasi atau histeroskopi.

Risiko HSG

Prosedur HSG umumnya aman. Namun, tetap ada risiko potensialnya yang patut diketahui oleh Moms yang hendak mencoba tes ini. Pertama, risiko infeksi dapat terjadi kurang dari 1 persen. Hal ini bisa terjadi jika Moms memiliki riwayat penyakit radang panggul, infeksi penyakit seksual menular, atau pernah mengalami operasi di perut seperti usus buntu.

Risiko kedua, ialah pingsan selama atau setelah tes. Jika Moms merasa pusing setelah pemeriksaan, beri tahu dokter secepatnya. Mungkin lebih baik bagi Moms untuk tetap berbaring sampai rasa pusing itu berkurang. Risiko ketiga yang jarang tetapi berpotensi serius adalah alergi yodium. Jika Moms alergi terhadap yodium, beri tahu dokter sebelum tes. 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM