06 Apr 2022
Dinda Ayu Saraswati
Pengembangan Diri
Pengembangan Diri
Pemeriksaan pap smear dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang wanita mengidap kanker serviks atau tidak. Hal ini penting dilakukan secara berkala karena kanker serviks merupakan penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian, namun bisa disembuhkan bila terdeteksi dan ditangani sedini mungkin.
Pap smear merupakan prosedur pengambilan sampel jaringan serviks atau leher rahim guna mengetahui kondisi sel-sel serviks di laboratorium. Dengan pemeriksaan ini, dokter dapat mengidentifikasi ada atau tidaknya kelainan pada sel dan jaringan serviks yang mengarah ke kanker serviks.
Pemeriksaan pap smear dibagi menjadi tiga tahapan; tahap persiapan, tahap inti pemeriksaan, dan proses penyembuhan. Dilansir dari Mayo Clinic, ketiga tahapan tersebut masing-masing dijabarkan sebagai berikut:
Salah satu persiapan yang perlu Moms lakukan sebelum melakukan pemeriksaan pap smear adalah memastikan bahwa Moms sedang tidak menstruasi atau akan mendapatkannya dalam waktu dekat. Pasalnya, menjalankan pap smear saat haid dapat membuat hasilnya kurang akurat.
Ini adalah beberapa persiapan penting lainnya sebelum melakukan pap smear:
Selain itu, beberapa hal di bawah ini adalah kondisi yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan screening. Sebaiknya Moms menginformasikan kepada dokter sebelum menjalani tes ini.
Dalam kebanyakan kasus, pemeriksaan pap smear mungkin bisa dan aman dilakukan sebelum usia kehamilan menginjak 24 minggu. Jika melewati dari usia kehamilan tersebut, pemeriksaan ini mungkin akan terasa sakit dan kurang nyaman. Jika Moms ingin melakukannya, tunggu sampai 12 minggu pasca melahirkan agar hasil pemeriksaan pap smear lebih akurat.
Pemeriksaan pap smear merupakan proses yang umumnya berjalan cepat dan sederhana. Selama pemeriksaan, dokter akan meminta Moms berbaring dengan membuka kaki lebar-lebar (seperti posisi mengangkang) di atas tempat tidur khusus.
Kemudian tes dilanjut menggunakan alat bernama spekulum yang dimasukkan ke dalam vagina. Alat ini berfungsi untuk membuka dan melebarkan lubang vagina.
Langkah selanjutnya dalam tes ini, dokter akan mengeruk sampel sel di leher rahim dengan alat khusus berupa spatula, sikat halus, atau kombinasi dari keduanya (cytobrush).
Setelah berhasil diambil, sampel sel dari serviks akan diletakkan dan dikumpulkan dalam wadah yang berisi cairan khusus untuk menyimpan sampel sel. Sampel juga bisa diletakkan di atas slide kaca khusus.
Proses terakhir dari pap smear adalah mengirim sampel sel ke laboratorium untuk diuji lebih lanjut dan hasilnya didapat.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pap smear adalah pemeriksaan medis yang biasanya tidak terasa menyakitkan. Namun terkadang, di area perut Moms mungkin saja akan merasa sedikit sakit atau kram seperti saat sedang menstruasi.
Setelah pemeriksaan pap smear selesai dilakukan, ada beberapa efek yang muncul diantaranya; vagina terasa sedikit tertekan dan mengeluarkan sedikit darah. Tidak perlu panik, hal ini normal terjadi setelah pap smear dan akan membaik dengan sendirinya.
Hal tersebut terjadi karena adanya ketegangan otot-otot vagina selama tes ini berlangsung. Apabila otot vagina lebih rileks, rasa tidak nyaman setelah tes ini akan berkurang.
Beberapa orang dengan kondisi vagina kering juga mungkin mengeluhkan rasa tidak nyaman, karena itu bicarakan dulu dengan dokter sebelum menjalani tes screening ini bila Moms memang punya keluhan ini.
Hasil dari tes ini biasanya keluar 1-3 minggu setelahnya. Jika negatif, artinya leher rahim Moms dalam kondisi normal. Namun, hasil yang positif bukan berarti Moms langsung didiagnosis memiliki kanker serviks dan harus segera menjalani proses penyembuhan.
Hasil tes hanya menunjukkan adanya sel abnormal dalam leher rahim. Biasanya, melakukan ulang tes ini beberapa bulan kemudian adalah langkah penting untuk memastikan adanya kanker.
Biaya pemeriksaan pap smear bisa bervariasi, tergantung dari rumah sakit yang menyelenggarakannya. Di Indonesia, biaya pemeriksaan pap smear dimulai dari Rp 200.000 hingga lebih dari Rp 1.000.000.
Namun, rata-rata biaya tes pap smear hanya sekitar Rp 400.000 untuk Pap Smear yang berbasis cairan. Tes ini adalah untuk menguji keberadaan sel pra-kanker atau kanker pada serviks. Selama prosedur rutin, sel-sel dari serviks dikikis dengan lembut, kemudian diperiksa untuk mengetahui apakah ada pertumbuhan yang tidak normal (abnormal).
Prosedurnya dilakukan di rumah sakit. Mungkin agak tidak nyaman, tapi biasanya tidak menyebabkan rasa sakit jangka panjang. Jika Moms berusia di atas 30 tahun dan telah menjalani tes pap smear normal berturut-turut, mintalah dokter untuk memilikinya setiap 5 tahun jika tesnya dikombinasikan dengan skrining HPV.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM