Rencanakan Kehamilan dengan Matang agar Terhindar dari Potensi BBLR

calendar icon

22 May 2021

author icon

Ika

category icon

Rencanakan Kehamilan dengan Matang agar Terhindar dari Potensi BBLR

Adakalanya bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR). BBLR mengacu pada bayi lahir dengan berat badan lebih rendah dari berat badan bayi rata-rata. Bayi dinyatakan mengalami BBLR jika beratnya kurang dari 2,5 kilogram. Berat badan normal bayi melampaui 2,5 kg atau 3 kilogram.

BBLR dapat terjadi ketika bayi lahir secara prematur dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu (belum cukup bulan), atau bayi mengalami gangguan perkembangan dalam kandungan.

BBLR wajib diwaspadai. Sebab, BBLR lebih rentan sakit dan mengalami infeksi dibanding yang berat badannya normal. Selain itu, BBLR akan mengalami keterlambatan pertumbuhan. Semakin rendah berat badan lahir bayi, masalah medis yang akan dihadapi bakal kian banyak. Terlebih lagi jika bayi tersebut dilahirkan secara prematur.

Terdapat beberapa pemicu BBLR. Khususnya terkait masa kehamilan. Misalnya, terjadi infeksi selama kehamilan, berat badan ibu kurang saat hamil, memiliki riwayat berat badan bayi lahir rendah, merokok, mengonsumsi alkohol serta narkoba.

BBLR juga berpotensi terjadi pada kehamilan usia muda. Misalnya ibu berusia 17 tahun ketika hamil. Atau sebaliknya, berusia cukup tua ketika mengandung. Misalnya hamil pada usia lebih dari 35 tahun. Kehamilan kembar juga bisa memicu BBLR karena tidak banyak ruang dalam rahim untuk kedua janin. Bukan cuma itu, Moms yang kerap stres selama kehamilan dapat melahirkan BBLR.

Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, para orang tua kini dapat mengetahui berat bayi sejak dalam kandungan. Hal tersebut dapat mengidentifikasi kemungkinan kasus bayi BBLR sejak dini. Jika ada indikasi bayi lahir dengan kondisi tersebut, para orang tua sebaiknya rutin berkonsultasi dengan dokter. Metode untuk mendeteksi BBLR pada umumnya dengan melakukan USG kehamilan. Diagnosis BBLR dapat ditetapkan pada saat bayi lahir, jika berat badannya kurang dari 2,5 kg.

Agar hal ini tidak terjadi pada Moms dan Si Kecil, beberapa hal bisa dilakukan untuk mencegahnya. Mari simak daftarnya.

Merencanakan Kehamilan dengan Matang

Secara fundamental, kehamilan yang sehat dimulai bahkan sebelum konsepsi (pembuahan). Rencanakanlah kehamilan dengan baik. Bukan hanya secara fisik, namun juga secara mental untuk menghadapi kehamilan. Persiapan fisik yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan kesehatan ibu sebelum hamil.

Calon ibu harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui adakah risiko kehamilan yang mungkin saja terjadi. Kemudian Moms harus memperoleh edukasi kesehatan yang mumpuni terkait kehamilan, termasuk mengenai BBLR. Selain itu, perencanaan dalam keluarga juga harus dimatangkan. Dukungan orang terdekat, terutama suami, sangat dibutuhkan. Bukan hanya dukungan secara fisik, melainkan juga dalam hal emosional dan pembiayaan.

Memenuhi Kebutuhan Nutrisi

Perempuan yang sedang hamil membutuhkan asupan nutrisi dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan sebelum hamil. Ketika trimester kedua dan ketiga, ibu hamil perlu menambah asupan makanan sebanyak 300 kalori lebih banyak.

Tidak hanya mencukupkan kebutuhan makronutrien seperti karbohidrat, lemak, dan protein, ibu hamil juga perlu memastikan asupan mikronutriennya terjaga (sumber vitamin dan mineral). Keduanya bisa dipenuhi dengan mengonsumsi berbagai jenis sayur dan buah. Dengan mencukupi kebutuhan nutrisi, risiko bayi lahir dengan berat badan yang rendah akan berkurang.

Baca juga: Berapa Berat Badan Normal Bayi? Cek di Sini!

Lakukan Pemeriksaan Teratur

Pemeriksaan kesehatan kehamilan, yang disebut juga pemeriksaan antenatal, penting untuk dilakukan secara teratur. Dengan begitu, ketika ditemukan gangguan kesehatan ibu maupun janin maka akan ditangani dengan segera. Pada pemeriksaan kehamilan juga akan diketahui apakah berat badan ibu dan janin meningkat seperti yang diharapkan. Berat badan ibu sangat berkaitan dengan pertambahan berat janin.

Hindari Merokok, Alkohol dan Stres

Ibu hamil harus menghindari rokok dan asap rokoknya. Begitu pula terhadap alkohol dan obat terlarang. Sebab, hal tersebut telah terbukti dapat berkontribusi terhadap terjadinya penghambatan pertumbuhan dan kecacatan janin.

Bukan cuma itu, kondisi psikis dan emosional yang tenang sangat mendukung kehamilan yang sehat. Kondisi stres berlebihan dapat memunculkan hormon stres yang bisa memberikan dampak pada tubuh ibu dan janin. Ibu hamil yang memiliki kondisi emosional yang stabil, tenang, dan tidak stres tentunya akan lebih mudah berpikir rasional dalam memenuhi kebutuhan tubuhnya selama hamil. Salah satunya, lebih sadar dan waspada akan kebutuhan makanan sehat selama menjalani kehamilan.

Lengkapi kebutuhan kehamilan Moms di website Mooimom. Pelbagai produk yang aman dan berkualitas baik, untuk Moms maupun bayi, tersedia di Mooimom.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.

suplemen kehamilan


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM