Hamil Kesundulan, Mengapa Bisa Terjadi? Berikut Penjelasannya!

calendar icon

26 May 2021

author icon

Salsa

category icon

Trimester Pertama

Hamil Kesundulan, Mengapa Bisa Terjadi? Berikut Penjelasannya!

Memiliki anak menjadi momen yang membahagiakan bagi Moms dan Dads. Tentu, setelah anak pertama lahir, Moms dan Dads memiliki rencana untuk memiliki anak kedua dengan menunda kehamilan hingga beberapa tahun ke depan. Hal ini diupayakan karena adanya alasan yang beragam, seperti ingin memberi jarak usia sekian tahun pada kedua anak. Alasan lainnya juga dapat terkait dengan kesiapan Moms dan Dads seperti fisik, mental hingga finansial. 

Namun bagaimana jika anak kedua lahir dengan jarak waktu yang relatif pendek dengan anak pertama? Bahkan Moms mengandung anak kedua ketika masih menyusui anak pertama. Bisakah hal ini terjadi? Jawabannya bisa. Fenomena ini seringkali disebut hamil kesundulan. Hamil kesundulan ini adalah fenomena ketika seorang Ibu yang baru saja melahirkan, kembali dinyatakan positif hamil


Baca Juga:

Bolehkah Menyusui Saat Hamil? Begini Penjelasannya Moms!


 

Hamil kesundulan ini dapat disebabkan dari hal-hal yang Moms dan Dads jarang sadari. Apa saja?

1. Kesalahan dalam Menghitung Ovulasi

Telah banyak diketahui bahwa kehamilan dapat terjadi karena adanya pembuahan saat masa subur. Lalu berhubungan dengan itu, sebenarnya kapan ovulasi atau masa subur ini terjadi setelah melahirkan? Faktanya, walaupun fase dan kesuburan diantara wanita yang satu dengan yang lainnya berbeda, namun rata-rata masa subur diantara 45 sampai 95 hari pertama pasca melahirkan. Terdapat beberapa kasus yakni Moms bisa mengalami ovulasi di 25-30 hari pasca melahirkan. Untuk itu, Moms disarankan untuk rutin konsultasi pada dokter untuk memilih alat kontrasepsi yang paling aman dan nyaman, ya!

2. Memberikan ASI yang Tidak Ekslusif

Moms sudah memberikan ASI yang ekslusif kepada si Kecil yang pertama? Jika iya, maka terjadi kontrasepsi alami atau yang dikenal dengan amenorea laktasi. Penjelasannya, ketika Moms sering menyusui, kadar hormon proklatin dapat meningkat sehingga otak bisa melepaskan hormon yang mampu menghambat produksi esterogen. Hasilnya? tentu tidak terjadinya ovulasi. Tetapi, Moms harus pastikan sudah memberikan ASI minimal delapan kali sehari. Walaupun begitu, berdasarkan beberapa penelitian, ternyata kemungkinan terjadinya ovulasi masih dapat terjadi dengan cara ini.

3. Salah Paham tentang Haid dan Masa Subur

Nifas adalah kondisi setelah melahirkan dan terjadinya pendarahan yang berkepanjangan dengan darah yang berwarna merah terang. Nifas biasanya berlangsung sekitar 3-4 mingguan hingga darah tersebut benar-benar hilang dan menandakan rahim dalam keadaan mulai pulih. Hal ini tentu bisa dijadikan acuan bahwa ovulasi baru bisa terjadi diatas 6 minggu setelah melahirkan. Namun sebenarnya, sebelum haid pertama nifas, ovulasi sudah dapat berlangsung. Moms disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan dan juga mencatat untuk memprediksi masa subur ini.

4. Gagalnya Alat Kontrasepsi

Moms tahu? belum ada penelitian yang dapat menjamin bahwa alat kontrasepsi 100% dapat mencegah kehamilan. Kegagalan dalam menggunakan alat kontrasepsi dapat disebabkan karena pemakaian yang tidak sesuai dengan aturan. Dengan lewat satu hari saja, kadar hormon meningkat dan dapat mempersiapkan pematangan sel telur, lalu menyebabkan terjadinya pembuahan. Kemudian, penggunaan kondom juga perlu diperhatikan karena masih dapat terjadinya risiko bocor atau rembes dimana salah satu penyebabnya dikarenakan kualitas alat kontrasepsi, posisi yang kurang tepat, hingga salah dalam memakainya.


Baca Juga:

Bisakah Tanda-Tanda Hamil Satu Minggu Dideteksi? Ini Ciri-Cirinya


 

Lebih lanjut, hamil kesundulan yang terjadi pada Ibu menyusui, tentu menghadirkan beberapa hal yang harus diperhatikan yakni tetap pastikan untuk mendapatkan cukup kalori untuk memberi makan untuk diri Moms, bayi, dan janin yang sedang berkembang. Targetkan 500 kalori ekstra per hari jika bayi Moms makan makanan lain selain susu dan 650 kalori ekstra jika si Kecil berusia kurang dari 6 bulan.

Selain itu, Moms sebaiknya memperhitungkan 350 kalori ekstra di trimester kedua dan 450 kalori ekstra di trimester ketiga. Lalu, Moms juga mungkin akan menemukan puting yang lebih sensitif dan rasa mual. Tetapi jangan khawatir karena ini akan berlalu. Kemudian, jika Moms pernah mengalami keguguran atau biasanya melahirkan lebih awal, perhatikan kontraksi uterus. Moms mungkin akan merasakan sensasi kram saat bayi menyusu. Ini karena tubuh melepaskan sedikit oksitosin, dan hormon ini menyebabkan kontraksi. 

Jangan heran pula jika setelah beberapa bulan pertama kehamilan, bayi Moms mulai menolak ASI. Hal ini dikarenakan pasokan ASI mungkin akan berkurang dan rasa ASI juga bisa berubah. Salah satu dari perubahan ini dapat menyebabkan bayi menolak ASI dan akhirnya menyapih sendiri. Di sisi lain, beberapa Moms berhasil menyusui selama kehamilan dan mungkin akan terus bersama-sama menyusui bayi mereka dan anak pertama yang sudah lebih besar. 

Perlu dicatat dan diperhatikan bahwa pada fase ini Moms harus memenuhi nutrisi dengan baik. Moms dapat menambahkan PRENAVITA Milk Vanilla ke dalam beberapa makanan kesukaannya Moms, atau Moms juga dapat meminumnya secara langsung. PRENAVITA Milk Vanilla membuat nutrisi Ibu hamil dan bayi terpenuhi dengan sempurna karena mengandung folid acid, vitamin D3 milk calsium, O’Young Broccoli dan lecithin.

PRENAVITA Milk Vanilla membuat Moms sehat dan tampil prima dapat Moms dapatkan hanya di www.mooimom.id, ya!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM