06 Apr 2021
Ika
Gaya Hidup
Gaya Hidup
Rahim turun atau istilah medisnya prolaps uteri terjadi ketika otot dasar panggul wanita melemah atau mengendur. Otot dasar panggul merupakan sekumpulan otot berbentuk mangkuk yang berfungsi menyangga organ-organ dalam panggul, misalnya, rahim, kandung kemih, dan usus besar. Adapun gejala wanita yang mengalami rahim turun ialah; merasa ada tekanan di panggul seperti menduduki bola kecil, merasa ada sesuatu yang keluar dari vagina, terdapat jaringan rahim yang menonjol, saat berhubungan seks terasa menyakitkan, kesulitan buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB), serta merasa tidak nyaman saat berjalan.
Rahim turun memiliki tingkat keparahan berbeda-beda, yang terbagi menjadi 4 tahap, sebagai berikut. Tahap pertama, yaitu ketika rahim turun mencapai bagian atas vagina. Tahap kedua, yaitu ketika rahim turun mencapai mulut vagina. Tahap ketiga, yaitu ketika rahim turun mencapai sebagian mulut vagina bagian luar. Tahap keempat, yaitu ketika mulut rahim keluar sepenuhnya dari mulut vagina. Rahim turun cukup sering terjadi, terutama pada wanita usia lanjut atau setelah menopause. Kondisi ini pun bisa dialami oleh wanita yang masih dalam rentang usia subur.
Konon, jika rahim turun pada wanita yang masih subur akan menyebabkan ia sulit hamil, apakah benar demikian? Menurut para ahli, wanita dengan rahim yang turun masih memiliki kemungkinan untuk hamil. Namun diperlukan penanganan dan perhatian yang tepat untuk mencegah komplikasi selama persalinan. Di samping itu, operasi caesar jadi pilihan terbaik untuk persalinan aman bagi wanita yang turun rahimnya.
Penyebab Rahim Turun
Rahim turun dapat terjadi ketika seorang wanita sebelumnya mengalami persalinan spontan atau pervaginam. Ada pula kondisi-kondisi lain yang melemahkan otot dan jaringan dasar panggul sehingga tidak dapat lagi menopang berat rahim. Penyebab lain tersebut, antara lain:
Sementara, faktor risiko lain yang menyebabkan rahim turun, termasuk, angkat beban berlebihan, faktor usia, dan memiliki riwayat keluarga.
Pengobatan Rahim Turun
Untuk mengobati rahim turun, tergantung pada seberapa lemahnya struktur pendukung seperti otot yang ada di sekitar rahim. Perawatan sederhana bisa dilakukan di rumah, namun pada tingkat keparahan yang cukup mengkhawatirkan tetap memerlukan bantuan medis.
Moms dapat memperkuat otot panggul dengan melakukan senam kegel. Caranya dengan mengencangkan otot panggul, seolah mencoba menghentikan aliran urin. Latihan ini memperkuat diafragma dan mendukung otot panggul. Jika belum paham, Moms dapat bertanya pada dokter mengenai cara yang tepat melatih otot panggul.
Teknologi memasukan cincin supositoria ke dalam vagina dapat membantu memulihkan kekuatan dan vitalitas jaringan di vagina. Tetapi, terapi ini cocok digunakan pada wanita yang telah menopause.
Pembedahan dapat dilakukan tergantung pada usia Moms. Serta apakah Moms ingin hamil lagi atau tidak. Jika tidak ingin hamil, operasi dapat dilakukan karena perbaikannya bahkan dapat mengangkat rahim. Dalam kasus yang parah, rahim dapat diangkat bersama ovarium dan tuba falopi.
Jika Moms tidak menginginkan pembedahan atau tidak lolos syarat bedah, Moms dapat memakai alat pendukung yang disebut pessarium. Alat ini diletakkan di saluran vagina untuk menopang rahim yang turun. Moms dapat memakai alat ini baik untuk jangka waktu sementara atau selamanya. Pessarium memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan bentuk rahim. Jika rahim turun berada pada tingkat keparahan yang sulit ditangani, pessarium malahan tidak berfungsi. Selain itu, pessarium dapat mengiritasi di dalam vagina dan dapat menyebabkan keluarnya cairan yang berbau tidak sedap.
Segeralah mencari bantuan medis jika Moms memiliki salah satu ciri berikut ini; obstruksi atau kesulitan BAK dan BAB, serta kondisi rahim keluar dari vagina. Beritahu dokter jika Moms memiliki salah satu dari gejala berikut:
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM