Kenali Posisi Tidur yang Tepat untuk Kurangi Risiko Plasenta Previa

calendar icon

23 Apr 2021

author icon

Ika

category icon

Kenali Posisi Tidur yang Tepat untuk Kurangi Risiko Plasenta Previa

 

Plasenta berkembang di rahim ibu selama proses kehamilan. Organ yang berupa kantung ini merupakan tempat janin berkembang. Plasenta berperan penting dalam menjaga pertumbuhan janin dengan baik. Semua zat yang diperlukan untuk pertumbuhan janin diantarkan melalui plasenta. Selain mengantarkan makanan, plasenta juga menyaring zat-zat yang berbahaya bagi bayi. Peran plasenta yang tak kalah penting adalah menyalurkan oksigen serta membuang karbondioksida dari janin ke ibu.   

Plasenta kerap disebut sebagai afterbirth karena keluar dari tubuh ibu setelah bayi lahir. Selama kehamilan, wajar jika plasenta berada di bawah rahim pada awal kehamilan. Ketika kehamilan berekmbang, plasenta biasanya bergerak di atas posisi rahim untuk mengaliri makanan dan oksigen.

Jika plasenta menempel di bagian bawah rahim, menutupi sebagian atau seluruh rahim selama berbulan-bulan terakhir kehamilan, disebut sebagai plasenta previa. Kondisi plasenta previa bisa menyebabkan perdarahan hebat sebelum dan saat persalinan. Untuk meminimalkan hal tersebut, kebanyakan ibu hamil dengan plasenta previa membutuhkan istirahat di tempat tidur atau bedrest

 

Posisi Tidur untuk Ibu Hamil dengan Plasenta Previa

    Ibu hamil dengan plasenta previa perlu mengetahui posisi tidur yang tepat supaya mengurangi terjadinya risiko perdarahan. Berikut ini beberapa posisi tidur yang bisa Moms coba:

  1. Posisi Tidur Miring ke Kiri

Sama seperti ibu hamil pada umumnya, ibu hamil dengan plasenta previa sangat dianjurkan tidur miring ke kiri. Posisi ini dapat membantu mengurangi tekanan pada rahim sehingga aliran darah lancar. Selain itu, posisi miring ke kiri melancarkan aliran nutrisi untuk janin dan tidak menekan hati. Agar lebih nyaman, masih dalam posisi miring ke kiri, Moms bisa menempatkan bantal di antara kedua kaki yang ditekuk. Jika lelah, Moms dapat berganti posisi sebentar miring ke kanan, sebagai variasi. Namun, saran yang direkomendasikan ialah posisi tidur miring ke kiri.

  1. Posisi Setengah Duduk 

Posisi tidur lain yang bisa dicoba oleh ibu hamil dengan plasenta previa ialah posisi tidur setengah duduk. Posisi kepala dan tubuh bagian atas yang lebih tinggi dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Posisi tidur ini bermanfaat untuk menekan asam lambung naik ke kerongkongan saat tidur. Manfaat lainnya adalah mengurangi tekanan pada rahim sehingga meminimalkan perdarahan, mengurangi tekanan pada rahim agar minim perdarahan, serta, mengurangi risiko ibu hamil mengalami hearthburn di malam hari

  1. Posisi Tidur Telentang dengan Pinggul Disokong

Posisi tidur lainnya ialah, Moms tidur berbaring telentang dengan menempatkan bantal atau guling sebagai penyokong pinggul. Meletakkan bantal untuk menyokong pinggul membantu meringankan rasa tidak nyaman. Bantal berperan mengurangi tekanan ke rahim dan menyangga area perut.

Posisi tidur tersebut di atas direkomendasikan untuk ibu hamil dengan kondisi plasenta previa. Namun, ada pula posisi tidur yang harus dihindari karena bisa menekan rahim dan membahayakan janin. Beberapa posisi tidur yang tidak baik untuk ibu hamil dengan plasenta previa adalah posisi tidur telentang tanpa penyokong dan tidur tengkurap.

  1. Posisi Tidur Tengkurap

Jika tidak dalam kondisi plasenta previa, tidur tengkurap pada trimester pertama masih dapat dilakukan. Apabila ibu memiliki kondisi ini maka tidak disarankan berbaring tengkurap. Posisi ini dapat menyebabkan pembuluh darah utama tertekan sehingga membahayakan ibu dan janin. 

  1. Posisi Tidur Telentang Tanpa Penyokong

Posisi tidur telantang adalah salah satu posisi tidur yang harus dihindari karena memicu masalah sakit punggung, napas pendek, asam lambung naik, heartburn, tekanan darah rendah, masalah pencernaan, hingga wasir. Posisi ini juga menyebabkan sirkulasi darah dan nutrisi untuk janin terganggu. 

Pada trimester ketiga, mulai minggu ke 28 kehamilan dan seterusnya, posisi tidur telentang memberi tekanan pada pembuluh darah utama yang mengalirkan darah ke rahim. Tekanan ini dapat menurunkan suplai oksigen ke janin, serta menyebabkan gejala lain seperti pusing dan mulas. 

Untuk itu, posisi tidur ini sebaiknya dihindari saat memasuki trimester ketiga. Ibu hamil yang kerap terbangun mendapati tubuhnya dalam posisi telentang, bisa menambah bantal untuk menopang tubuhnya agar tetap miring.

Jangan lupa lengkapi nutrisi selama kehamilan. Salah satunya dengan mengasup suplemen pendukung kehamilan Prenavita Milk Vanilla. Suplemen ini dapat diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM