13 Aug 2021
Dinda Ayu Saraswati
Pra-kehamilan
Pra-kehamilan
Masa subur bisa dihitung dengan mengacu pada hari pertama menstruasi. Tetapi beberapa orang suka lupa mencatat hari pertama dan terakhir menstruasi. Masa subur atau ovulasi mulai terjadi pada hari ke-10 setelah hari menstruasi pertama.
Untuk Moms yang sedang melakukan program kehamilan, sebaiknya sudah mengetahui kapan masa subur akan datang. Namun, masih banyak orang yang belum paham bagaimana cara menghitung masa subur atau ovulasi.
Untuk Moms yang tidak ingin repot menghitung dan menginginkan sesuatu yang lebih praktis, bisa menggunakan alat tes kesuburan. Alat ini bisa mendeteksi kapan masa subur terjadi agar peluang hamil semakin besar.
Masa subur ditandai dengan meningkatnya Luteinizing Hormone (LH) sebelum terjadinya ovulasi. Kenaikan LH mendorong sel telur ke luar sehingga masa subur akan datang.
Dilansir dari situs alodokter, terdapat beberapa alat tes kesuburan yang bisa digunakan untuk mengetahui kapan masa subur terjadi, di antaranya:
1. Ovulation Test Pack
Salah satu cara mendeteksi kapan masa subur wanita adalah dengan menggunakan ovulation test pack. Alat ini sangat mudah untuk digunakan, Moms hanya perlu meneteskan sampel urine Moms ke alat tersebut. Ovulation test pack berkerja dengan mendeteksi perubahan luteinizing hormone (LH) dalam urine. Jika produksi hormon LH mengalami peningkatan, berarti masa ovulasi akan segera tiba dan inilah waktu terbaik untuk melakukan hubungan seksual, jika Moms ingin memiliki keturunan.Alat ini terbilang efektif untuk mengetahui masa subur wanita, yakni 99 persen hanya dalam sekali pakai. Meski sangat akurat, namun alat ini tidak dapat digunakan pada wanita yang mengalami sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau Luteinized Unrupured Follicle Syndrome (LUFS), karena kondisi tersebut memengaruhi hormon LH. Sebelum Moms membeli ovulation test pack, tanyakan terlebih dahulu kepada apoteker, sebab alat ini sangat mirip dengan test pack kehamilan.
2. Pengukuran Suhu Basal
Cara kedua untuk menentukan masa ovulasi adalah dengan melakukan pengukuran suhu basal tubuh (Basal Body Temperature/BBT). Suhu basal sendiri merupakan suhu tubuh saat beristirahat. Pengukuran suhu basal dapat dilakukan dengan cukup mudah, Moms hanya perlu menyiapkan termometer yang telah dilengkapi pengukur khusus suhu basal tubuh. Lalu, gunakan termometer tersebut saat bangun tidur, sebelum beranjak dari tempat tidur di pagi hari.Normalnya, suhu badan wanita yang tidak sedang berovulasi berkisar antara 36,2 hingga 36,5 derajat Celcius. Namun setelah tubuh mengalami ovulasi, suhu tubuh akan mengalami peningkatan sekitar 0,5 hingga 1 derajat Celcius. Hal ini disebabkan oleh indung telur yang mengeluarkan hormon progesteron, yang akan menaikkan suhu tubuh.Untuk mendapatkan hasil yang akurat, lakukan pengukuran suhu tubuh basal setiap hari dalam siklus menstruasi penuh, sejak hari pertama Moms mengalami haid hingga hari pertama haid selanjutnya. Jangan lupa untuk mencatat hasil pengukuran suhu di dalam buku atau masukkan dalam aplikasi ponsel Moms.
3. Lendir Serviks
Selain kedua alat tes masa subur tersebut, perubahan pada lendir serviks juga dapat dijadikan acuan. Kondisi lendir serviks akan berubah ketika sel telur mulai dilepaskan. Perubahan pada lendir serviks ini dipengaruhi oleh hormon yang mengatur ovulasi.Umumnya, saat sel telur sedang bersiap untuk dibuahi di dalam tubuh, lendir serviks akan memiliki tekstur yang lebih elastis, transparan atau sedikit keputihan, dan licin, seperti putih telur. Perubahan lendir ini mungkin sulit dibedakan bagi sebagian wanita. Namun, Moms dapat memeriksanya menggunakan tisu atau jari yang telah dicuci bersih. Lakukan hal ini beberapa kali dalam satu hari, dan bila tidak ada lendir di sekitar vagina, berarti Moms tidak sedang dalam masa subur. Lendir serviks akan sulit digunakan sebagai patokan untuk menentukan masa subur jika seorang wanita sedang keputihan atau menggunakan produk pembersih kewanitaan.
Berikut adalah rekomendasi alat tes kesuburan yang bisa Moms coba.
1. ClearBlue Advanced Digital Ovulation Test
Alat ini berbentuk stik sehingga lebih nyaman untuk dipegang. Sama halnya menggunakan test pack, alat ini dicelupkan pada air seni. Jika muncul tanda senyum yang berkedip-kedip tandanya LH sudah mulai naik dan masa subur sudah datang.
Jika terdapat senyum diam maka Moms sedang di puncak masa subur. Kalau tidak ada gambar apapun artinya belum ada peningkatan LH dan tidak sedang dalam masa subur. Sebaiknya gunakan alat tes ovulasi dengan air seni pada pukul 08.00 sampai 22.00.
Alat ini bisa ditemukan pada e-commerce dan apotek dengan harga Rp150.000 saja.
2. Elha Test Kesuburan
Elha memiliki bentuk strip yang hanya bisa digunakan sekali. Jadi, cara penggunaanya cukup celupkan pada air seni saat pagi hari. Diamkan alat selama 35-45 detik, setelah itu tempatkan pada permukaan yang rata. Hasil bisa dibaca dalam waktu 3-5 menit.
Jika hasil menunjukan positif atau dua garis maka ovulasi akan datang dalam 24 jam berikutnya. Saat itulah Moms sedang berada di puncak masa subur. Namun, jika hasil menunjukan negatif atau satu garis artinya belum mencapai masa subur.
Sedangkan tidak muncul garis itu berarti tidak sedang dalam masa subur. Moms bisa mencoba lagi ketika hari ke-10 sejak pertama menstruasi. Moms bisa mendapatkannya di e-commerce atau apotek dengan harga Rp6.500 saja.
3. Fertile Focus Saliva Ovulation Microscope
Alat ini berbentuk sebuah mikroskop kecil yang bisa dipakai berulang-ulang karena itu harganya cukup mahal. Namun, memiliki tingkat keakuratan sampai 98 persen. Fertile focus memiliki lensa yang bisa memperbesar sampai 50 kali untuk mengetahui gambar unik yang terjadi 3-5 hari sebelum masa subur datang.
Cara menggunakannya cukup unik karena menggunakan air liur. Jadi, Moms bisa meletakan air liur saat pagi hari di atas permukaan kaca mikroskop. Setelah mengering, Moms harus menyalakan lampu LED dan teropong.
Jika terdapat pola ranting atau seperti serat kayu, Moms sedang berada dalam masa subur. Tetapi, jika tidak menunjukan gambar ranting artinya tidak sedang dalam masa subur. Alat ini bisa didapatkan pada e-commerce atau apotek dengan harga Rp300.000 saja.
4. OneMed Baby Test Strip
OneMed berbentuk strip yang tipis. Cara penggunaannya sama dengan test pack dengan mencelupkan strip ke dalam air seni selama 35-45 detik. Setelah itu tempatkan pada permukaan yang rata. Moms bisa membaca hasilnya setelah didiamkan selama 3-5 menit.
Jika muncul dua garis merah maka Moms positif berada di masa subur. Sedangkan muncul satu garis merah artinya negatif atau belum masa subur. Lalu, jika tidak ada garis sama sekali tandanya Moms tidak sedang dalam masa subur.
Moms bisa mendapatkan alat ini dengan harga Rp37.000 di apotek atau e-commerce.
Nah, itu dia penjelasan mengenai alat tes kesuburan yang bisa Moms beli. Jangan lupa untuk imbangi kesehatan tubuh dalam mempersiapkan kehamilan dengan rutin mengonsumsi suplemen kehamilan PRENAVITA Milk Vanilla.
Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM