18 Nov 2021
Dinda Ayu Saraswati
Trimester Ketiga
Trimester Ketiga
Persalinan bayi kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi ketimbang persalinan bayi tunggal. Oleh karena itu, dibutuhkan pertimbangan yang matang dan persiapan ekstra untuk menjalani proses melahirkan bayi kembar secara normal ini.
Sebagian ibu hamil mungkin merasa khawatir atau takut dengan opsi melahirkan kembar secara normal, tetapi faktanya lebih dari 40 persen proses melahirkan bayi kembar ternyata dilakukan secara normal. Untuk mengetahui berbagai pertimbangan, pro dan kontra, serta berbagai hal lainnya seputar proses melahirkan bayi kembar secara normal hingga jarak kelahiran bayi kembar, berikut adalah penjelasan yang bisa Moms simak.
Hamil kembar tidak menutup kemungkinan ibu hamil menjalani proses melahirkan secara normal. Namun, persalinan normal dapat dilakukan jika bayi kembar yang ada dalam kandungan tumbuh dengan baik dan tidak memiliki kekhawatiran lainnya.
Dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk mencoba melahirkan bayi kembar secara normal apabila memenuhi kriteria berikut ini:
Ini merupakan posisi yang paling memungkinkan untuk melahirkan bayi kembar secara normal karena janin akan lebih mudah melewati jalan lahir. Walaupun begitu, kadang bayi dengan posisi ini juga perlu dilahirkan melalui operasi cesar.
Ibu hamil kemungkinan besar dapat mencoba melahirkan secara normal jika tidak memiliki kondisi kesehatan apa pun yang dapat menempatkan ia atau janinnya dalam bahaya. Kondisi ini juga mencakup preeklampsia atau diabetes gestasional.
Jika kepala bayi pertama berada dekat jalan lahir, tetapi bayi kedua sungsang, ibu hamil masih bisa melahirkan secara normal. Dalam kasus ini, setelah bayi pertama dilahirkan, dokter akan mencoba mengubah posisi bayi kedua agar kepalanya di bawah. Proses ini dilakukan dengan memberi tekanan manual ke perut (eksternal) atau menjangkau bagian dalam rahim untuk memutarnya (internal).Lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan konsultasikan pada dokter kandungan mengenai prosedur persalinan terbaik yang dapat diambil.
Mengetahui gambaran mengenai proses persalinan dapat membantu Moms mempersiapkan diri secara fisik dan mental.Berikut adalah gambaran proses melahirkan normal bayi kembar:
Persalinan kembar memiliki kemungkinan komplikasi yang lebih tinggi sehingga dokter biasanya merekomendasikan ibu hamil untuk melahirkan di rumah sakit. Di rumah sakit, terdapat staf maupun peralatan medis yang memadai dan siap untuk menangani keadaan darurat, seperti operasi caesar jika diperlukan. Meski Moms dapat melahirkan di ruang bersalin, kemungkinan besar Moms akan dipindahkan ke ruang operasi saat tiba waktunya untuk mengejan.
Moms dengan kehamilan kembar biasanya lebih diawasi dengan dua (atau lebih) monitor janin. Hal ini dapat membantu dokter mengawasi bagaimana setiap bayi merespons kontraksi. Pada tahap persalinan, bayi pertama dipantau secara internal, sedangkan bayi kedua dipantau secara eksternal.
Dalam persalinan normal bayi kembar, biasanya Moms disarankan untuk menjalani epidural. Metode ini biasa disebut bius lokal yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit saat melahirkan. Epidural juga membuat proses persalinan lebih aman dan mudah jika sewaktu-waktu ibu hamil perlu melakukan operasi caesar darurat.
Moms akan melahirkan bayi pertama yang kepalanya berada paling dekat dengan jalan lahir. Setelah bayi pertama dilahirkan, bayi kedua biasanya lahir 10-30 menit kemudian bila semuanya berjalan lancar. Faktanya, banyak ibu yang melaporkan jika melahirkan bayi nomor dua sangat mudah dilakukan. Meski begitu, proses persalinan kembar bisa berlangsung lebih singkat atau lebih panjang dari persalinan tunggal.
Mengandung bayi kembar dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi pada ibu hamil dan bayi yang dikandungnya. Ada beberapa risiko kehamilan kembar, antara lain:
Semakin banyak jumlah bayi yang dikandung, risiko bayi terlahir prematur juga semakin tinggi. Kondisi tersebut dapat memengaruhi tumbuh kembang bayi, baik saat dalam kandungan atau Ketika lahir kelak. Oleh karena itu, Bumil disarankan untuk lebih rutin memeriksakan kandungan apabila hamil bayi kembar.
Selain persalinan prematur, risiko keguguran juga semakin meningkat jika Bumil mengandung bayi kembar. Dalam beberapa kasus, salah satu bayi bahkan bisa menghilang, terutama pada trimester pertama kehamilan. Kondisi ini disebut vanishing twin syndrome.
Bayi kembar yang berbagi pembuluh darah dalam plasenta berisiko mengalami pembagian darah yang tidak seimbang. Satu bayi bisa mendapatkan lebih banyak darah, sedangkan bayi yang lain kekurangan.
Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada kedua bayi dan biasanya ditangani dengan persalinan yang dilakukan lebih awal.
Mengandung bayi kembar meningkatkan risiko terjadinya tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Tak hanya itu, hamil bayi kembar juga membuat ibu hamil lebih rentan terkena anemia, preeklamsia, dan diabetes gestasional.
Selain berbagai kondisi di atas, ibu hamil juga akan lebih sering mengalami berbagai keluhan ketika mengandung bayi kembar. Beberapa keluhan tersebut meliputi:
Mengandung dua bayi atau lebih memang menghabiskan lebih banyak tenaga dan Bumil pun harus lebih berhati-hati dalam segala hal. Pemeriksaan kehamilan secara rutin merupakan hal penting yang perlu dilakukan selama hamil bayi kembar.
Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Bumil lakukan saat mengandung bayi kembar agar persalinan dapat berjalan lancar nantinya:
Risiko gangguan kesehatan wanita yang hamil bayi kembar akan lebih tinggi. Oleh karena itu, Bumil harus selalu menjaga stamina dan kondisi kesehatan dengan berolahraga secara rutin. Senam Kegel merupakan salah satu contoh olahraga yang bisa Bumil lakukan untuk menguatkan otot panggul.
Mengandung bayi kembar bukan berarti Bumil perlu makan dua kali lipat lebih banyak daripada ibu hamil biasa. Pola makan ibu hamil dengan anak kembar kurang lebih sama dengan ibu yang mengandung satu janin, yaitu:
Wanita yang hamil kembar dianjurkan untuk lebih banyak istirahat dan menghindari aktivitas berat. Meski demikian, bukan berarti Bumil tidak boleh bergerak sama sekali. Bumil tetapi disarankan untuk melakukan aktivitas ringan, seperti yoga atau berjalan di sekitar rumah.
Menjalani kehamilan kembar memang lebih berat, sehingga tak jarang Bumil mengalami stres, terlebih ketika mendekati waktu persalinan.
Stres dapat berdampak buruk terhadap daya tahan tubuh, sehingga Bumil bisa lebih rentan terkena penyakit. Selain itu, stres yang tak terkendali juga bisa memengaruhi kondisi janin dan meningkatkan risiko janin lahir dengan berat badan rendah.
Oleh karena, Bumil dapat melakukan terapi relaksasi atau meditasi guna mengurangi stres.
Biaya untuk merawat dan membesarkan dua anak atau lebih sekaligus, mulai dari untuk perlengkapan bayi hingga untuk pendidikan mereka di masa depan, tentunya akan lebih besar.
Untuk menekan biaya, beberapa perlengkapan, seperti pakaian, mainan, dan sepatu, bisa memakai perlengkapan milik kerabat yang sudah tidak lagi digunakan. Namun, beberapa peralatan yang membutuhkan standar keselamatan, seperti kursi makan dan kereta bayi (stroller), sebaiknya tetap dibeli baru.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM