10 Feb 2021
Ika
Dalam masa pertumbuhan bayi, imunisasi menjadi cara terbaik menghindarkan Si Kecil dari pelbagai penyakit. Penyakit-penyakit itu termasuk tuberkolosis, hepatitis B, difteri, pertusis, tetanus dan polio. Juga campak, pneumonia, gondongan, diare akibat rotavirus, rubella serta kanker serviks.
Tak setiap bayi merasa tenang saat dan sesudah diimunisasi. Beberapa bayi mungkin akan mengalami efek samping selepas prosesnya. Efek samping itu seperti rewel, mengalami gejala mirip flu, bengkak dan kemerahan pada bagian tubuh yang habis disuntik. Dalam pertumbuhannya, kelak, ia mungkin sekali akan fobia terhadap jarum suntik.
Rewel merupakan keluhan yang kerap dialami bayi selepas proses imunisasi. Berikut cara mengatasinya, ya, Moms.
1. Redakan melalui kegiatan yang menenangkan
Bayi mungkin sekali rewel setelah diimunisasi. Menangis terus dan, terkadang, menolak untuk menyusu atau makan. Moms bisa meredakan kegelisahan Si Kecil melalui kegiatan yang cenderung tenang. Upayakan mengatur suhu ruangan kamar supaya tidak terlalu panas. Pilih pakaian yang akan membuatnya lebih nyaman.
2. Gendong bayi
Saat bayi disuntik, Moms sebaiknya berada di dekatnya agar Si Kecil merasa aman. Sesudah imunisasi selesai, Moms bisa segera menggendongnya. Sehingga, ia merasa aman dan nyaman.
3. Susui bayi
Memberi air susu ibu (ASI) atau makan setelah diimunisasi membantu meringankan rasa sakit pada Si Kecil. Bayi yang menyusu sesudah disuntik cenderung lebih jarang menangis ketimbang yang tak lekas menyusu.
Menyusu membuat bayi merasa nyaman dan tenang. Dengan begitu, ia tak terlalu histeris ketika disuntik. Selain itu, ASI mendorong keluarnya hormon oksitosin pada Moms dan bayi.
Hormon ini membantu mengurangi tingkat stres sekaligus menenangkan.
4. Kompres
Moms bisa mengompres dengan kain yang sebelumnya direndam dalam air dingin. Cara ini turut mengurangi rasa sakit dan bengkak setelah disuntik.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM