Cara Menjaga Sistem Imun Ibu Hamil dan Fakta yang Perlu Moms Ketahui

calendar icon

04 Sep 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Cara Menjaga Sistem Imun Ibu Hamil dan Fakta yang Perlu Moms Ketahui

Moms mungkin sering mendengar cerita pengalaman dari teman atau keluarga yang merasa lebih mudah sakit saat hamil. Di antara sekian banyaknya perubahan yang terjadi selama kehamilan, kondisi ini memang cukup umum dirasakan ibu hamil. Hal ini bisa dipengaruhi pada berubahnya sistem imun ibu hamil.

Daya tahan tubuh selama hamil terus berubah. Penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Science Immunology memberi penjelasan tentang hal ini.

Studi ini dilakukan oleh Dr. Brice Gaudilliere sebagai asisten profesor anestesiologi, perioperatif, dan obat pereda nyeri di March of Dimes Prematurity Research Center di Stanford University di California. Dia dan rekannya membangun model komprehensif tentang bagaimana sel-sel kekebalan manusia berperilaku selama kehamilan normal.

Baca Juga: 8 Makanan Penambah Imun saat Pandemi, Apa Saja

4 Fakta Tentang Sistem Imun Ibu Hamil

Berikut ini adalah 4 fakta imun tubuh selama kehamilan yang bisa Moms ketahui. Yuk, simak!

1. Melawan Sel Asing

Selama bertahun-tahun, proses kehamilan disamakan dengan transplantasi organ. Ini dijelaskan oleh Dr. Gil Mor, seorang profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Yale School of Medicine di New Haven, CT. Dia dan rekannya menjelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Immunology.

Sel-sel ini diasumsikan sedang berjuang melawan sel-sel embrionik asing, yang mencoba menekan daya tahan tubuh Moms selama hamil. Pertempuran sel berlanjut sepanjang kehamilan.

Jika proses ini tidak berhasil, dianggap menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Nah, interaksi antara sel-sel janin dan respon imun tubuh selama kehamilan ini adalah komponen penting sepanjang proses mengandung.

2. Membantu Janin Tumbuh

Selama 12 minggu pertama kehamilan, beberapa sel secara aktif menyerang lapisan rahim. Hal ini menyebabkan kaskade inflamasi, mirip dengan peristiwa yang terjadi selama penyembuhan luka.

Selama 15 minggu berikutnya, janin yang sedang berkembang berada dalam kondisi pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Sel dan molekul anti-inflamasi menang.

Beberapa sel janin mengekspresikan antigen, yang berasal dari ayah. Dalam keadaan normal, sistem kekebalan ibu akan mengenali ini sebagai benda asing dan menyerang sel.

Sel T regulator (Treg), yang merupakan bentuk khusus dari sel darah putih yang mempromosikan lingkungan anti-inflamasi, secara aktif melindungi sel-sel janin tersebut.

3. Membentuk Kekebalan Tubuh Bayi

Selama tahap akhir kehamilan, sistem kekebalan tubuh beralih kembali ke keadaan pro-inflamasi. Tanpa ini, bisa dibilang Moms tidak bisa melahirkan.

Selama bertahun-tahun, diperkirakan bahwa bayi menerima dosis mikroba pertama selama kelahiran. Namun, penelitian terbaru telah menemukan mikroorganisme dalam tinja pertama bayi, yang berarti bahwa beberapa perpindahan spesies mikroba dari ibu ke janin terjadi sebelum bayi lahir.

Andrew Macpherson, seorang profesor kedokteran dan direktur gastroenterologi di Rumah Sakit Universitas Bern di Swiss, dan rekannya menjelaskan dalam sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal Nature Reviews Immunology.

Menurutnya, proses ini mungkin penting untuk sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir.

4. Membantu Mengaktifkan Fungsi Otak Bayi

Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Bradley Peterson, MD, direktur Institute for the Developing Mind di Departemen Pediatrics di Children's Hospital Los Angeles, menemukan bahwa fungsi otak jangka pendek dan jangka panjang dapat dipengaruhi oleh aktivitas sistem kekebalan tubuh selama trimester ketiga kehamilan.

Ini berarti daya tahan tubuh selama hamil dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi Moms.

Banyak pemicu yang dapat menghasilkan respons imun tubuh selama kehamilan, seperti infeksi, stres, penyakit, atau alergi. Ketika sistem kekebalan tubuh mendeteksi salah satu pemicu ini, protein dilepaskan sebagai bagian dari respons peradangan.

Korelasi dari penanda inflamasi ibu yang meningkat tidak terbatas pada periode bayi baru lahir, tetapi terus berlanjut hingga usia balita. Ketika bayi berusia 14 bulan. Para peneliti menilai mereka untuk keterampilan motorik, perkembangan bahasa, dan perilaku.

’’Otak kita secara konstan menerima informasi dari tubuh kita dan dunia luar,’’ jelas Peterson, yang juga direktur Divisi Psikiatri Anak dan Remaja dan Profesor Pediatri di Keck School of Medicine di USC.

Penelitian ini menunjukkan bahwa penanda peradangan dalam darah ibu dapat dikaitkan dengan perubahan jangka pendek dan jangka panjang di otak anak mereka, yang sekarang akan memungkinkan kita untuk mengidentifikasi cara untuk mencegah efek tersebut.

Nah, itulah empat hal penting yang terjadi pada imun tubuh selama kehamilan. Pemeriksaan rutin ke dokter akan membantu Moms mendapat informasi mengenai sistem kekebalan tubuh.

Agar dokter dapat memastikan anak-anak berkembang dengan cara paling sehat, dimulai di dalam rahim, berlanjut hingga masa kanak-kanak dan selanjutnya.

Baca Juga: Tahap Imunisasi Bayi  0-12 bulan Ketahui Lebih Rinci, Moms!

Cara Menjaga Sistem Imun Ibu Hamil

Moms, jangan berkecil hati dengan perubahan ini, ya. Walau Bumil memang lebih rentan terhadap penyakit, ada banyak langkah pencegahan yang bisa Bumil lakukan demi kesehatan diri sendiri dan bayi dalam kandungan, di antaranya:

  • Hindari mengonsumsi daging dan telur mentah atau setengah matang.
  • Hindari konsumsi susu yang diolah tanpa proses pasteurisasi.
  • Cuci tangan secara teratur dengan air mengalir dan sabun, terutama sebelum makan, setelah memasak, atau setelah buang air.
  • Jaga pertambahan berat badan yang normal selama kehamilan dengan selalu mengonsumsi makanan bergizi tinggi.
  • Tidur tepat waktu dan perbanyak istirahat.
  • Lakukan olahraga dan peregangan otot secara teratur.
  • Hindari berbagi alat makan dan makanan dengan orang lain.
  • Hindari kontak dengan hewan peliharan atau hewan liar. Mintalah bantuan orang lain untuk mengurus hewan peliharaan, terutama untuk membersihkan kandang dan kotorannya.

Selain dengan cara-cara di atas, Moms  juga harus rutin memeriksakan diri ke dokter kandungan sesuai jadwal yang ditentukan. Sedini mungkin, periksakan diri untuk mendeteksi kemungkinan adanya penyakit infeksi, seperti listeriosis dan infeksi Streptococcus grup B, atau infeksi menular seksual seperti sifilis, gonore, HIV.

Pastikan juga Moms telah mendapatkan vaksin yang dibutuhkan selama hamil. Jika merasa tidak enak badan atau khawatir terserang infeksi tertentu, Moms bisa segera memeriksakan diri ke dokter kandungan di luar jadwal yang ditentukan, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan serta peralatan selama masa kehamilan dengan rutin mensterilisasi ya Moms! Moms bisa menggunakan 59S Sterilizer yang praktis dan prosesnya cepat, hanya dalam hitungan menit bahkan detik.

Dapatkan di www.mooimom.id atau klik gambar di atas ya Moms!

 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM