Apa Itu Fibroid Rahim? Simak Gejala dan Penyebabnya

calendar icon

04 May 2021

author icon

Dinda Ayu Saraswati

category icon

Trimester Pertama

Apa Itu Fibroid Rahim? Simak Gejala dan Penyebabnya

Tidak semua penyakit menunjukkan gejala yang jelas. Terkadang, beberapa penyakit sudah bersemayam di tubuh Moms, hanya saja Moms tidak menyadarinya. Salah satu penyakit seperti ini adalah fibroid rahim alias mioma.

Tumor jinak ini memiliki ukuran maupun jumlah yang berbeda-beda di setiap penderita. Ukurannya bisa sangat kecil hingga sulit tampak sampai sangat besar dan membuat rahim membengkak. Secara jumlah, fibroid yang mendiami rahim pun bisa hanya satu maupun lebih. Faktanya, mayoritas wanita baru mengetahui dirinya mengidap mioma secara tidak sengaja. Misalnya ketika melakukan pemeriksaan USG rahim untuk program hamil. Nah, seperti apakah gejala dan penanganannya?

Baca Juga: Tumor, Miom, dan Kista: Kenali Perbedaan & Penanganannya!

Gejala Fibroid Rahim

Memang tidak semua fibroid rahim menunjukkan gejala pada pengidapnya. Namun, ada pula wanita yang mengalami gejala-gejala mengindikasikan adanya fibroid pada rahim. Gejala paling umum terjadi yaitu menstruasi yang berat dan pendarahan yang panjang.

Ada beberapa gejala lainnya yang dapat terjadi saat Moms mengalami fibroid pada rahim, yaitu:

  • Kesulitan buang air kecil atau sering buang air kecil;
  • Sembelit, sakit pada bagian anus, atau sulit buang air besar;
  • Kram perut;
  • Terasa sakit saat berhubungan seks;
  • Perut terlihat membesar.

Ada baiknya, Moms langsung memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala tersebut. Sebenarnya, seberapa berbahaya penyakit fibroid rahim ini? Apa komplikasi kesehatan yang dapat terjadi?

Penyebab Fibroid Rahim

Fibroid rahim tidak berkembang menjadi kanker. Lantas, apakah yang menjadi penyebab gangguan kesehatan ini terjadi?

Nyatanya, penyebab pasti dari fibroid pada rahim belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang menjadi pemicu, seperti hormonal yang dipengaruhi oleh kadar estrogen dan progesteron. Selain itu, faktor genetik juga berperan yaitu ketika anggota keluarga Moms mengalami hal yang serupa.

Mayo Clinic menambahkan, zat yang membantu tubuh mempertahankan jaringan, seperti insulin juga dapat memengaruhi pertumbuhan fibroid pada rahim. Pada intinya, faktor pemicunya bisa datang dari banyak hal. Ada baiknya, Moms mendeteksi gejala-gejala aneh yang terjadi dalam tubuh, terutama pada bagian reproduksi. Hal ini untuk mencegah fibroid rahim sudah berkembang menjadi parah.

Apakah Fibroid Rahim bisa Disembuhkan?

Sekalipun Anda mengetahui bahwa di dalam rahim Anda terdapat mioma, Anda mungkin saja tidak perlu menjalani pengobatan yang khusus. Fibroid bisa menyusut dan hilang sendiri saat penderitanya sudah mengalami menopause.Namun bila mioma menyebabkan gejala yang sangat mengganggu, dokter bisa memberikan perawata medis tertentu. Sederat rangkaian perawatan fibroid rahim dapat berupa:

1. Dengan Obat-obatan

Untuk mengurangi gejala yang mendera Moms, dokter mungkin akan meresepkan jenis-jenis obat berikut:

  • Gonadotropin-releasing hormone agonist (GnRHa) yang berfungsi menekan produksi hormon estrogen dan progesteron, sehingga memperkecil mioma tanpa mengganggu kondisi kesuburan Moms. Efek samping obat ini dapat menimulkan gejala mirip menopauses, yakni tidak datang bulan, vagina kering, hingga meningkatkan risiko osteoporosis. GnRHa hanya boleh digunakan dalam jangka pendek dan di bawah pengawasan dokter.
  • Obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), seperti asam mefenamat dan ibuprofen. Obat penghilang rasa sakit ini akan mengurangi nyeri haid yang dialami oleh penderita. Tapi OAINS tidak akan memengaruhi volume darah haid maupun kondisi kesuburan Moms.
  • Pil KBTujuan pemberian alat kontrasepsi ini ialah untuk membantu meringankan rasa sakit maupun perdarahan menstruasi.
  • Levonorgestrel intrauterine system (LNG-IUS). Alat yang mirip KB spiral ini ditempatkan di dalam rahim dan bisa melepaskan hormon levonorgestrel untuk menekan penebalan dinding rahim agar volume darah haid berkurang. Namun obat ini memiliki efek samping berupa menstruasi yang tidak beraturan hingga enam bulan ke depan, sakit kepala, payudara yang sensitif, hingga jerawat.

2. Dengan Operasi

Jika semua obat-obatan di atas tidak efektif dalam menangani fibroid rahim yang Moms alami, dokter mungkin akan menyarankan tindakan operasi di bawah ini:

  • Operasi ini hanya akan mengangkat fibroid dari dinding rahim, sehingga Moms masih memiliki kesempatan untuk hamil.
  • Histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim sebagian atau seluruhnya. Operasi ini disarankan jika Moms memiliki mioma yang sangat besar atau menyebabkan volume perdarahan haid yang parah. Pengangkatan rahim sepenuhnya akan membuat fibroid tidak datang lagi, tapi Moms juga tidak akan tidak bisa hamil.
  • Ablasi endometrial. Alat khusus akan dimasukkan ke rahim Moms menghancurkan jaringan dinding rahim bagian dalam. Tujuannya untuk mengurangi darah haid yang berlebihan maupun menghentikan perdarahan yang abnormal.
  • Embolisasi fibroid rahim, yaitu proses penyuntikan cairan kimia melalui kateter ke dalam aliran darah yang menuju mioma agar ukurannya menyusut. Meski dapat mengurangi atau bahkan menyembuhkan hampir 90% gejala dari mioma, prosedur ini dilarang bagi wanita hamil maupun yang masih ingin memiliki keturunan.
  • Ablasi dengan laser. Sesuai namanya, prosedur ini menggunakan sinar laser untuk mengecilkan ukuran mioma.

Setiap pengobatan memiliki syarat yang harus dipenuhi dan efek samping tersendiri. Pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter yang kompeten guna mendiskusikan cara mengobati fibroid rahim yang sesuai dengan kondisi maupun keinginan Moms.

Rutinlah menggunakan MOOIMOM Bamboo Corset untuk meredakan nyeri pada bagian perut bawah, punggung, dan pinggang. Memiliki Anti Radiasi Elekromagnetik sebagai perlindungan terhadap gelombang radiasi elektromagnetik yang dapat menganggu kesehatan Moms.

Dapatkan di www.mooimom.id ya!


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM