Rahim Turun (Turun Peranakan), Apakah Bisa Hamil?

calendar icon

24 Aug 2022

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Pra-kehamilan

Rahim Turun (Turun Peranakan), Apakah Bisa Hamil?

Rahim turun atau turun peranakan, apakah bisa hamil? Rahim turun atau turun peranakan, dalam medis kondisi ini disebut dengan prolaps uteri. Banyak yang bilang bahwa rahim turun berhubungan dengan kesulitan hamil pada wanita. Rahim turun adalah kondisi yang terjadi akibat otot dasar panggul wanita mengalami kelemahan.

Otot dasar panggul merupakan sekumpulan otot berbentuk mangkuk yang berfungsi menyangga organ-organ dalam panggul. Misalnya, rahim, kandung kemih, dan usus besar (rektum).

Oleh karena itu, terjadinya kelemahan pada otot dasar panggul dapat menyebabkan rahim turun dan gangguan lain, seperti turunnya kandung kemih dan rektum melalui vagina.

Rahim Turun Apakah Bisa Hamil Lagi?

turun peranakan rahim turun apakah bisa hamil

Wanita usia subur yang mengalami rahim turun masih mungkin untuk hamil meski kemungkinannya kecil. Pasalnya, kondisi rahim turun menyebabkan lingkungan yang tidak ideal bagi kelangsungan hidup sperma.


Baca Juga:
Rahim Turun (Turun Peranakan) Saat Hamil, Bahayakah?


bannerbanner

Perlu Kamu tahu, sperma dapat hidup dengan baik di lingkungan hangat dan lembap, seperti pada bagian dalam vagina. Pada keadaan rahim turun, sperma lebih mungkin terdorong keluar dari vagina serta terpapar udara luar.

Hal tersebut bisa membuat kemampuan sperma untuk membuahi sel telur menurun drastis, sehingga kemungkinan untuk hamil juga tergolong kecil.

Di sisi lain, rahim turun atau prolaps uteri juga mungkin terjadi selama kehamilan. Data mencatat bahwa kasus ini terjadi pada satu dalam setiap 10.000–15.000 persalinan.


Baca Juga:
Moms Kerap Merasakan Tekanan pada Panggul? Waspadai Rahim Turun


Kehamilan dengan kondisi rahim turun meningkatkan risiko komplikasi kesehatan, baik sebelum persalinan, saat persalinan, hingga setelah persalinan (masa nifas). Rahim turun yang terjadi saat hamil dapat menimbulkan komplikasi, seperti berikut ini.

  • Luka pada mulut rahim.
  • Infeksi saluran kemih.
  • Ibu hamil kesulitan atau tidak bisa berkemih.
  • Keguguran.
  • Persalinan prematur.
  • Kematian ibu hamil.
  • Apabila rahim turun terjadi semasa persalinan, komplikasi yang akan terjadi adalah seperti ini.
  • Kesulitan pembukaan mulut rahim.
  • Robekan rahim, terutama pada bagian bawah.
  • Persalinan terhambat.
  • Kematian janin.

Tingkat Keparahan Rahim Turun

Tingkat keparahan rahim turun bervariasi, dan terbagi lebih lanjut menjadi 4 tahap, yakni sebagai berikut.

  1. Tahap satu, yaitu ketika rahim turun mencapai bagian atas vagina.
  2. Tahap dua, yaitu ketika rahim turun mencapai mulut vagina.
  3. Tahap tiga, yaitu ketika rahim turun mencapai sebagian mulut vagina bagian luar.
  4. Tahap empat, yaitu ketika mulut rahim keluar sepenuhnya dari mulut vagina.

Rahim turun cukup sering terjadi, terutama pada wanita usia lanjut atau setelah menopause. Dalam beberapa kasus, kondisi ini pun bisa dialami oleh wanita yang masih dalam rentang usia subur.

Jangan sampai terlewat untuk membeli korset hamil yah Moms! salah satu cara mengatasi sakit perut saat hamil adalah dengan menggunakan korset hamil. Saat hamil besar, postur tubuh ibu cenderung membungkuk, korset hamil ini didesain untuk mencegah perubahan postur tubuh pada saat hamil. Dapat digunakan setiap hari untuk mendukung aktivitas ibu hamil.

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait

Shop at MOOIMOM