19 May 2022
Irma Purnama
Balita
Balita
Moms, bagaimana ya cara mengatasi anak tantrum? Menghadapi anak tantrum pasti membuat orang tua menjadi frustasi. Itu karena ketika tantrum, anak menjadi sulit dikendalikan. Mendengar tangisan serta teriakan anak, menendang, memukul, menjatuhkan badannya bahkan hingga melarikan diri tentu tak sedikit membuat para orang tua menjadi ikut emosi.
Mengutip Kids Health, tantrum merupakan hal yang umum terjadi pada anak laki-laki dan peremuan, dan biasanya terjadi pada anak-anak usia 1 hingga 3 tahun. Namun, tak semua anak akan mengalami tantrum, ya Moms. Meski demikian, tantrum adalah hal normal dari perkembangan anak-anak.
Tantrum adalah cara anak kecil menunjukan rasa kesal atau frustasi mereka. Selama masa tumbuh kembangya, anak meluapkan emosi, keras kepala, dan penasaran terhadap banyak hal.
Kondisi ini tentu membuat anak lebih mudah menangis dan mengeluarkan emosi tidak terkontrol. Selain itu, penyebab anak tantrum adalah:
Tantrum memang membuat orang tua dan orang sekitar kesal, tetapi Moms dan Dads perlu mengendalikan emosi saat Si Kecil mulai mengamuk dan mengetahui bagaimana cara mengatasi anak tantrum yang tepat.
Ketika balita tantrum di rumah, rasanya mudah saja untuk mengatasinya ya, Moms. Tinggal mengalihkan perhatian Si Kecil kepada hal yang mereka sukai agar lebih tenang.
Namun, bagaimana saat anak tantrum di tempat umum dan merengek minta camilan kesukaannya? Mungkin menjadi hal yang merepotkan, ya Moms. Untuk mengatasinya, berikut ini cara mengatasi anak tantrum:
Cara mengatasi anak tantrum yang pertama adalah berikan banyak perhatian positif. Biasakan untuk menganggap Si Kecil sebagai anak yang baik dan beri hadiah dengan pujian serta perhatian untuk perilaku positifnya yang ditunjukannya.
Saat Si Kecil mulai tantrum dan susah dikendalikan, segera peluk Si Kecil. Pelukan bisa membuat anak merasa aman dan tahu bahwa orang tuanya peduli.
Cara mengatasi anak tantrum apalagi jika sedang di tempat umum mungkin susah susah gampang.
Saat anak tantrum di tempat umum, mungkin orangtua menganggap masalah yang membuatnya teriak adalah hal sepele. Namun, sebaiknya tidak menganggap seperti itu.
Dikutip dari Parents.com, ungkapan seperti “Gitu saja menangism sih!” atau “Masa gitu saja marah?” justru membuat anak merasa orangtua tidak menganggapnya.
Anak bisa merasa orangtua tidak menghargainya dan kekesalan bisa memuncak ketika Moms dan Dads mengatakan kalimat sejenisnya.
Jauhkan objek terlarang dari pandangan dan jangkauan anak, sehingga mencegah dirinya merengek hingga tantrum untuk mendapatkannya. Cara ini mungkin tidak bisa selalu dilakukan, terutama saat di luar rumah yang lingkungan tidak dapat dikendalikan.
Saat di luar rumah Moms dan Dads bisa membawa permen, biscuit, mainan kesayangan, atau gadget. Benda-benda ini terlihat remeh, tetapi bisa jadi bantuan yang ampuh saat darurat.
Hal yang perlu orang tua ingat adalah anak akan lebih mudah meluapkan emosi saat lapar atau kelelahan.
Jadi, jika Moms dan Dads akan pergi bersama Si Kecil, misalnya belanja keperluan rumah tangga, pastikan anak pergi dalam keadaan kenyang dan cukup istirahat.
Selama belanja, isi tas dengan perlengkapan untuk membuat anak sibuk sendiri atau pengalihan saat menunjukan tanda-tanda akan tantrum.
Manfaatkan rentang perhatian singkat Si Kecil dengan menawarkan sesuatu yang lain untuk menggantikan apa yang tidak bisa mereka miliki.
Mulailah aktivitas baru untuk menggantikan aktivitas yang membuatnya frustasi atau dilarang. Bunda juga bisa menyiasati dengan mengubah lingkungan, dengan pindah ke ruangan lain, agar Si Kecil bisa lebih tenang.
Anak yang mengamuk saat keramaian memang membuat orang dewasa lain emosi. Namun, sebagai orang tua, tetap tenang adalah langkah terbaik yang bisa Moms dan Dads lakukan. Luangkan waktu sejenak untuk menenangkan diri sendiri jika diperlukan.
Karena jika anak tantrum membuat Moms marah, maka hal ini akan menjadi lebih sulit untuk ditangani. Bunda juga perlu memahami apa yang anak rasakan dan memposisikan diri menjadi dirinya. Misalnya dengan menanyakan perasaannya setelah terjadi sesuatu seperti “ Kamu pasti sedih ya, karena es krimnya jatuh?”
Cara ini perlu dilakukan karena dapat bantu mencegah anak berprilaku lebih di luar kendali. Selain itu, ini juga bisa membuat dan mengajarkan anak cara mengatur emosinya dengan cara lebih baik.
Itu tadi beberapa cara mengatasi anak tantrum agar Moms tenang tenang dan tak mudah emosi. Semoga bermanfaat, ya Moms.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM