28 Oct 2021
Anggraini Nurul F
Persalinan
Persalinan
Baby Blues dan Postpartum Depression ternyata berbeda lho Moms! Selama kehamilan dan pascapersalinan, seorang wanita jelas mengalami perubahan fisik, hormon, dan emosi yang luar biasa. Tidak jarang mereka mengalami perasaan sedih selama beberapa hari pertama atau minggu ke depan. Di sini tubuh dan emosi mereka menyesuaikan diri dengan keadaan baru.
Sebenarnya apasih bedanya Baby Blues dan Postpartum Depression?
Baby blues bukanlah postpartum depression atau depresi pascapersalinan. Sayangnya, tak sedikit orang yang keliru untuk membedakan kedua kondisi ini. Alasannya, garis atau batas baby blues dan postpartum depression tidak jelas, karena begitu banyak perubahan yang terjadi pada kondisi psikis ibu.
Hal yang perlu diingat adalah:
1. Baby blues
Baby blues syndrome dapat dialami karena setelah melahirkan berbagai perubahan yang ada dapat membuat ibu menjadi kaget. Pasalnya, tanggung jawab baru yang harus dipikul seorang ibu bisa membuatnya menjadi sangat terbebani. Tekanan untuk merawat bayi dengan baik dan menjadi ibu yang bertanggung jawab akan muncul.
Kekhawatiran dan kegelisahan ini pada akhirnya bisa menyebabkan perubahan suasana hati dan pola hidup. Ibu dapat menjadi mudah sedih, marah, cemas, dan menangis tanpa alasan. Pola tidur juga menjadi berantakan dan nafsu makan menurun.
Baby blues syndrome umumnya muncul setelah 2–3 hari bayi lahir dan bisa berlangsung hingga 2 minggu. Kondisi ini tentu tidak bisa dibiarkan terus terjadi, sehingga dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang terdekat sangat diperlukan.
Untuk ibu yang mengalami baby blues syndrome, berbagi cerita kepada keluarga atau orang terdekat yang dipercaya mengenai perasaan dan kegelisahan yang dialami perlu untuk dilakukan.
Selain itu, beri waktu kepada diri sendiri untuk beradaptasi dengan rutinitas baru yang harus dijalani, sampai akhirnya bisa terbiasa dengan rutinitas baru yang harus dijalani sebagai seorang ibu.
2. Postpartum depression
Postpartum depression adalah masalah ini dapat menimbulkan dampak yang lebih serius, dibandingkan baby blues. Seorang ibu yang mengalami depresi pascapersalinan membutuhkan bantuan segera sebagai pencegahan agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat dihindari.
Nah, andaikan baby blues syndrome tak kunjung membaik setelah dua minggu, sebaiknya ibu atau anggota keluarga lainnya perlu harap-harap cemas. Sebab ada kemungkinan ibu mengalami postpartum depression. Kondisi ini bisa menyebabkan kekhawatiran yang berat, sehingga membuat ibu merasa putus asa, bahkan tak merasakan adanya ikatan dengan bayi. Tuh, bikin resah kan?
Lalu, seperti apa saja sih gejala postpartum depression atau depresi pasca melahirkan?
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM