Fakta-fakta Depresi Post Partum yang Sangat Berbahaya Jika Tidak Ditangani dengan Baik

calendar icon

05 Nov 2021

author icon

Anggraini Nurul F

category icon

Pra-kehamilan

Fakta-fakta Depresi Post Partum yang Sangat Berbahaya Jika Tidak Ditangani dengan Baik

Moms, ada yang menganggap depresi post partum sama dengan baby blues, tapi anggapan itu tidak benar. Baby blues merupakan perubahan emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu setelah bayi lahir.

Ternyata depresi post partum bisa dialami semua ibu, baik yang bekerja maupun menjadi ibu rumah tangga.

Moms, depresi post partum atau postpartum depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang melahirkan.

depresi post partum merupakan kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan baby blues. depresi post partum membuat penderita merasa putus harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak.

Mengenal Depresi Post Partum untuk Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga

depresi post partum

Selain sebagai istri, seorang wanita memiliki peran lain dalam keluarga, yaitu menjadi seorang ibu. Tak hanya berperan sebagai pendamping suami secara fisik maupun mental, seorang ibu juga memiliki peran menjadi lingkungan sosial pertama bagi anak sejak dilahirkan. Tentunya, hal ini tidak boleh diabaikan karena berkaitan langsung dengan pola asuh dan tumbuh kembang anak.

Menapaki era yang begitu modern sekarang ini, kebutuhan rumah tangga tentu akan mengalami peningkatan. Kondisi inilah yang membuat ibu memilih untuk bekerja di luar rumah. Selain membantu suami dalam menopang ekonomi rumah tangga, bekerja juga bisa menjadi cara agar ibu bisa memenuhi kebutuhan emosionalnya.


 

Baca Juga:

Yuk Moms, Ketahui Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression

 


Lalu, apa sebenarnya yang membedakan antara ibu rumah tangga dan ibu bekerja? Secara sederhana, ibu rumah tangga memilih tinggal di rumah dan menyediakan seluruh waktunya untuk keluarga setiap hari. Sementara itu, ibu bekerja memilih untuk berperan sebagai istri, ibu untuk sang buah hati, dan wanita karir. Tidak ada yang lebih berat karena keduanya merupakan pilihan yang baik. Namun, tidak ada salahnya bagi pasangan dan keluarga terdekat untuk tetap memperhatikan kondisi kesehatan ibu baik secara fisik maupun mental.

Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti membuat ibu terlepas dari segala tekanan yang dapat memengaruhi kesehatan mentalnya. Begitu juga dengan ibu bekerja yang memiliki tanggung jawab ganda. 

Menurut dr. Rilla Fitrina Sp. KJ, seorang dokter spesialis kedokteran jiwa, stres dan depresi ternyata menjadi dua masalah kesehatan mental yang sangat rentan terjadi pada ibu. Stres merupakan kondisi ketika seseorang tidak mampu lagi mengatasi tekanan mental atau emosional yang dialaminya.

Sebenarnya, stres yang dialami ibu bisa ditangani secara mandiri melalui manajemen stres yang baik jika masih bersifat ringan, begitu yang dikatakan oleh Salma Dias Saraswati, seorang psikolog klinis

Dampak dan Gejala Depresi Post Partum untuk Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga

Berikut beberapa dampak Depresi Post Partum yang mungkin bisa terjadi:

Gejala depresi post partum atau postnatal depression bisa terjadi pada awal kehamilan, beberapa minggu sesudah melahirkan, atau hingga setahun sesudah bayi lahir. Ketika mengalamidepresi post partum, seseorang akan mengalami gejala-gejala berikut:

  • Merasa cepat lelah atau tidak bertenaga.
  • Mudah tersinggung dan marah.
  • Menangis terus-menerus.
  • Merasa gelisah tanpa alasan yang jelas.
  • Mengalami perubahan suasana hati yang drastis.
  • Kehilangan nafsu makan atau justru makan lebih banyak dari biasanya.

 

Baca Juga:

Postpartum Depression dan Gejala-gejala Psikologis Pada Ibu yang Tidak Boleh Diremehkan

 


 

  • Tidak dapat tidur (insomnia) atau tidur terlalu lama.
  • Sulit berpikiran jernih, berkonsentrasi, atau mengambil keputusan.
  • Tidak ingin bersosialisasi dengan teman dan keluarga.
  • Kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa disukainya.
  • Putus asa.
  • Berpikir untuk melukai dirinya sendiri atau bayinya.
  • Munculnya pikiran tentang kematian dan ingin bunuh diri.

Penyebab Depresi Post Partum untuk Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga

Yuk ketahui penyebab depresi post partum baik untuk bu Bekerja maupun Ibu Rumah Tangga

1. Penyebab Depresi Post Partum pada Rumah Tangga

Salma Dias Saraswati, seorang psikolog klinis mengatakan, ibu rumah tangga akan lebih mudah tersulut emosi ketika terlalu memikirkan kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Padahal, memenuhi kebutuhan diri sendiri juga tak kalah pentingnya.

tak hanya itu, berikut beberaoa penyebab lain:

  • Adanya masalah dalam rumah tangga dan kurangnya dukungan dari pasangan atau keluarga terdekat.
  • Mendapatkan tekanan yang sama setiap hari.
  • Kondisi lingkungan sekitar yang kurang mendukung.
  • Tumbuh kembang anak yang secara tidak sadar membuat ibu kerap membandingkan dengan anak lain sehingga menimbulkan perasaan cemas dan khawatir berlebihan. Sebaiknya hindari melakukan hal ini karena kondisi setiap anak tentu berbeda. Lebih baik tanyakan langsung pada dokter anak agar ibu mendapatkan informasi yang tepat.

Salma menambahkan, ibu rumah tangga akan lebih mudah tersulut emosi ketika terlalu memikirkan kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi. Padahal, memenuhi kebutuhan diri sendiri juga tak kalah pentingnya.

2. Penyebab Depresi Post Partum pada Ibu Bekerja

Sementara itu, gangguan kesehatan mental pada ibu bekerja sering kali disebabkan karena adanya tanggung jawab ganda dalam keluarga maupun pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang hampir bersamaan. Kondisi ini kerap membuat ibu bekerja merasa lebih sulit untuk memenuhi keduanya. Bahkan, bukan tidak mungkin permasalahan yang terjadi di kantor maupun rumah tangga dapat saling berkaitan. Manajemen waktu yang kurang tepat dan rasa tidak mampu seorang ibu dalam menyelesaikan tekanan yang dialaminya inilah yang dapat memicu munculnya gangguan kesehatan mental.

Tak hanya berkaitan langsung dengan kualitas keluarga maupun tumbuh kembang anak, kesehatan mental yang baik juga memengaruhi kondisi fisik seorang ibu. Melansir dari Mayo Clinic, gangguan kesehatan mental yang dialami seseorang bisa mengakibatkan terganggunya imunitas tubuh sehingga gangguan kesehatan fisik pun lebih rentan terjadi. Tanpa penanganan, kondisi ini juga bisa menjadi pemicu munculnya gangguan jantung, diabetes, hipertensi, dan stroke.

Cara Mengatasi Depresi Post Partum untuk Ibu Bekerja dan Ibu Rumah Tangga

Berikut beberapa cara atasi depresi post partum yang bisa Moms lakukan:

  • Lakukan Me Time

Banyak ibu yang merasa bersalah saat melakukan me time dengan alasan meninggalkan anak dan keluarga. Apalagi bagi ibu yang bekerja, rasa bersalah bisa dirasakan dua kali lipat karena sehari-hari sudah sibuk bekerja di kantor. Sebenarnya, hal tersebut jadi masalah perspektif masing-masing ibu. Padahal jika dipikirkan, me time tidak membutuhkan waktu lama. Hanya satu atau dua jam yang penting berkualitas. 

Bisa dibilang, me time menjadi salah satu hal penting untuk mencegah terjadinya stres akibat rutinitas sehari-hari yang monoton. Namun, jika ibu lebih suka meluangkan waktu dengan anak, mungkin saja me time bisa dilakukan di area playground

  • Hindari Lingkungan Sosial yang Toxic

Ternyata, faktor sosial dapat memengaruhi ibu rumah tangga dan ibu bekerja. Stres pada ibu rumah tangga biasanya disebabkan oleh lingkungan sekitar, seperti gosip para tetangga, kehidupan pribadi yang selalu dibandingkan dengan orang lain, bahkan pola asuh anak. Sedangkan pada ibu bekerja, stres biasanya disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak sehat.

Guna mencegah terjadinya sejumlah kondisi tersebut, mau tidak mau ibu harus menghindarinya. Caranya bisa dilakukan dengan pindah dari lingkungan toxic tersebut atau menutup telinga rapat-rapat jika memilih untuk menetap.

  • Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi Seimbang

Mengonsumsi makanan yang mengandung serotonin tinggi sangat disarankan guna membantu mengendalikan siklus tidur. Serotonin berperan untuk merangsang bagian otak yang mengendalikan siklus tidur dan mampu menjaganya dengan baik. Saat waktu tidur cukup, otak pun dapat beristirahat dengan baik. Hal tersebut juga menjadi salah satu langkah untuk mengatasi atau mencegah stres pada ibu rumah tangga dan ibu bekerja.

  • Meminta Dukungan Suami

Salah satu bentuk dukungan suami yang sangat membantu adalah meringankan pekerjaan rumah. Baik ibu rumah tangga maupun ibu bekerja, pekerjaan rumah terkadang tidak ada habisnya. Apalagi saat pulang kantor melihat kondisi rumah masih berantakan. Selain membantu melakukan pekerjaan rumah, ibu bisa meminta suami mengajak jalan-jalan, atau sekedar menonton film romantis berdua.

  • Meminta Dukungan Para Ahli

Jika ibu sulit mengendalikan emosi, lebih cerewet, atau bahkan lebih banyak diam, sepertinya ibu memerlukan dukungan dari para ahli. 


 


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM