27 Nov 2021
Anggraini Nurul F
0-6 bulan
0-6 bulan
Bayi muntah dapat mengindikasikan sejumlah kondisi, mulai dari yang normal hingga berbahaya. Muntah bayi dianggap normal jika terjadi setelah makan atau menyusui, berwarna putih atau sesuai warna makanan sebelumnya, dan tidak disertai gejala lain. Sebaliknya, ada kondisi yang menandakan bahwa muntah bayi tidak normal. Salah satunya adalah bayi muntah kuning.
Muntah kuning pada bayi dapat menunjukkan adanya sedikit cairan empedu yang ikut keluar. Cairan ini dibuat oleh organ hati dan disimpan di dalam kantung empedu. Berikut adalah beberapa kemungkinan kondisi yang menjadi penyebab bayi muntah kuning.
Salah satu penyebab bayi muntah kuning adalah adanya gangguan pada bagian usus atau usus besar bayi.
Kemungkinan penyebab bayi muntah kuning lainnya adalah perut bayi dalam keadaan kosong, di mana tidak ada lagi isi perut yang dapat dimuntahkan sehingga sebagian kecil cairan empedu juga ikut keluar. Kondisi perut bayi yang kosong juga bisa diakibatkan karena ia telah muntah berulang kali sehingga tidak ada lagi yang dapat dikeluarkan dari perutnya.
Muntah kuning pada bayi juga dapat dipicu oleh penyumbatan usus yang disebabkan cacat lahir, penyumbatan mekonium (feses pertama bayi), atau usus terpuntir (volvulus).Kondisi-kondisi berbahaya yang menyebabkan bayi muntah kuning, seperti penyumbatan mekonium dan volvulus, biasanya terdiagnosis dalam bulan pertama kehidupan bayi.Meski demikian, anak-anak usia sekolah juga dapat mengembangkan volvulus di kemudian hari jika usus mereka rentan mengalami terpelintir karena kondisi bawaan lahir.
Muntah kuning pada bayi dianggap tidak berbahaya jika bayi menunjukkan perbaikan kondisi dalam 24 jam. Namun, jika sebelumnya telah muntah berkali-kali, lalu bayi muntah kuning dan berlendir atau berbuih, segera periksakan dirinya ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.Terlebih lagi jika bayi muntah warna kuning kehijauan atau hijau cerah, segera periksakan si kecil ke instalasi gawat darurat. Muntah cairan hijau pada bayi merupakan hal yang harus segera ditangani dan tidak boleh ditunda.
ASI tetap dapat diberikan setelah bayi muntah kuning
Ada beberapa cara mengatasi bayi muntah kuning yang dapat dilakukan sebagai penanganan awal sebelum membawanya ke dokter.
JIka bayi minum susu formula, berikan larutan oralit selama 8 jam. Untuk muntah yang terjadi satu kali, berikan oralit setengah dari jumlah biasa setiap 1-2 jam. Jika bayi muntah berkali-kali, berikan oralit selama 8 jam.Jika Anda tidak memiliki oralit, Anda dapat menggunakan susu formula setelah bayi muntah kuning sampai bisa mendapatkan oralit. Jika bayi telah melewati 8 jam tanpa muntah, Anda dapat kembali memberikan susu formula seperti biasa.
Jika bayi muntah kuning hanya sekali, ia tetap dapat diberikan ASI setiap 1-2 jam dengan durasi setengah dari biasanya. Jika bayi muntah kuning lebih dari sekali, susui dirinya selama 5 menit setiap 30-60 menit.Apabila bayi telah melewati 4 jam tanpa muntah, kembali berikan ASI kepadanya secara teratur. Bayi yang mengonsumsi ASI umumnya tidak memerlukan cairan oralit karena ASI mudah dicerna dan biasanya dapat diterima dengan baik dalam kondisi muntah. Namun, oralit dapat digunakan jika muntah semakin parah.
Hindari semua jenis makanan padat pada bayi yang sedang muntah. Jenis makanan ini baru dapat diberikan kembali secara bertahap jika bayi bertahan 8 jam tanpa muntah.
Jangan memberikan obat secara sembarangan jika bayi muntah kuning. Sebaiknya Anda hanya memberikan obat yang dianjurkan dokter setelah melakukan penanganan awal bayi muntah kuning.
Jika muntah kuning pada bayi terjadi berulang kali, jangan langsung memberikan makan dan minum untuk mencegahnya keluar kembali.Istirahatkan perut bayi beberapa saat. Anda juga dapat membantu bayi untuk tidur dan beristirahat lebih lama karena cara mengatasi bayi muntah kuning ini juga dapat membantu mengistirahatkan perutnya.
Sebagian besar masalah perut pada bayi dapat sembuh sebelum ia mengalami dehidrasi. Meski demikian, tetap perhatikan dan waspadai tanda-tanda dehidrasi yang mungkin terjadi pada bayi.
Jika Anda melihat tanda-tanda dehidrasi dan muntah kuning pada bayi tidak kunjung reda, segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis.Khususnya, jika kondisi ini juga disertai dengan gejala lain, seperti demam tinggi, bayi rewel atau menangis terus-menerus, dan tidak ada cairan yang dapat bertahan lama di dalam perut bayi.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM