Kebanyakan Mengejan Bikin Bayi Sering Menangis saat BAB

calendar icon

18 May 2021

author icon

Ika

category icon

0-6 bulan

Kebanyakan Mengejan Bikin Bayi Sering Menangis saat BAB

Seperti kebanyakan ibu, Moms pelan-pelan akan memahami jadwal Si Kecil buang air besar (BAB). Tak hanya itu, Moms juga lamat-lamat mengerti bentuk tinja Si Kecil berwarna kekuningan atau kehijauan, bertekstur normal atau terlalu encer, serta apakah BAB Si Kecil lancar ataukah susah keluar alias sembelit. Biasanya ketika sembelit, Si Kecil akan dengan mudahnya menangis. Rewel sekali. Tentu, sebagai ibu, Moms akan merasakan juga kesakitannya.

Supaya tak lekas khawatir, yuk kita sama-sama pelajari sleuk-beluk sembelit pada bayi.

Penyebab Bayi Susah BAB

Bayi yang baru lahir sering BAB setiap setelah menyusu, atau, sekitar 6 kali dalam sehari. Dalam beberapa minggu pertama, usus bayi akan semakin matang dan lebih efisien mencerna nutrisi dari ASI atau susu formula. Di saat usus menjadi lebih baik dalam mencerna, maka, waktu BAB menjadi lebih sedikit.

Pada bayi yang berusia 2 bulan atau lebih yang minum Air Susu Ibu (ASI), bisa BAB 4 hingga 5 hari sekali, dan itu tidak berarti mereka mengalami sembelit. Hal ini dikarenakan ASI membawa nutrisi tepat seperti yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga hanya sedikit kotoran yang perlu dibuang.

Bayi yang mendapat ASI eksklusif hampir tidak pernah mengalami sembelit. Mereka mungkin membutuhkan waktu BAB lebih lama, namun perutnya tidak menyimpan kotoran. ASI merupakan obat pencahar alami, sehingga bayi yang disusui secara eksklusif sebelum makan makanan padat hampir tidak membutuhkan pencahar. Namun, tidak semua bayi mengalami BAB yang lancar. Terdapat berbagai kondisi mengapa BAB terasa susah bagi sebagian bayi. Untuk membantu Moms, berikut ini penyebab beberapa bayi susah BAB.

1. Otot Perut Bayi Belum Sempurna

Bayi bisa sembelit karena otot perutnya belum berkembang sempurna. Karena otot perut belum kuat inilah maka bayi baru lahir harus mengejan untuk BAB, meskipun BAB nya bertekstur lunak. Mendorong atau mengejan merupakan latihan menguatkan otot perut bayi.

2. Bayi yang Diberi Susu Formula

Bayi yang minum susu formula cenderung memiliki tekstur tinja yang keras. Tekstur ini membuat aktivitas BAB menjadi lebih susah bagi bayi.

3. Bayi yang Mulai Beralih ke Makanan Padat

Bayi yang mulai makan makanan padat atau MPASI bisa saja mengalami sembelit. Salah satu penyebabnya ialah menu makanannya kurang serat.

4. Bayi yang Belajar Toilet Training

Si Kecil yang tengah belajar toilet training terkadang masih beradaptasi BAB di toilet. Alih-alih lancar, beberapa bayi malah sulit mengeluarkan kotoran di toilet.

5. Bayi yang Beralih ke Susu Sapi

Susu Sapi dikonsumsi karena kaya kalsium dan vitamin D. Namun, sayangnya mengakibatkan sembelit.


Baca juga:
Vitamin D untuk Ibu Hamil yang Kaya akan Manfaat


bannerbanner

Tanda-Tanda Bayi Susah BAB

Meskipun bayi terkadang susah mengungkapkan perutnya sakit, Moms dapat mengetahui jika lebih dari 3 hari belum juga BAB maka ia mengalami sembelit. Selain hal tersebut, ada beberapa tanda-tanda bayi mengalami susah BAB yang patut diwaspadai.

1. Tinja Bayi Kecil, Keras, dan Sulit Dikeluarkan

Bentuk tinja pada bayi yang mengalami susah BAB atau sembelit terlihat seperti butiran kecil, keras, dan kering. Saat mengeluarkan BAB, Si Kecil ekstra berusaha, mendengus, atau mengerutkan wajah. Si Kecil bisa juga mengejan sambil wajahnya memerah. Bahkan, ia bisa menangis saat mencoba BAB. Pada bayi yang sembelit, tinja bisa disertai dengan darah yang berasal dari robekan kecil pada dubur karena kotoran keras.

2. Perut Bayi Sakit

Pada bayi yang belum dapat bicara, saat sembelit akan tampak lebih rewel dari biasanya. Sedangkan bayi yang lebih besar bisa menunjukkan perutnya sakit. Selain itu, bayi kemungkinan lebih sering muntah dan nafsu makan berkurang dari biasanya.

J3. eda BAB Terlalu Lama

Berapa lama jeda bayi BAB tergantung pada usia dan pola makannya. Moms bisa mengevaluasi rutinitas BAB sebelum memutuskan bayi sembelit atau tidak. Sebagai contoh, bayi BAB setiap 2 hari sekali. Jika BAB nya menjadi 3 hari sekali masih wajar. Namun, jika sampai 5 hari belum juga BAB, maka kemungkinan besar ia sembelit.


Baca juga:
Bayi Sembelit? Lakukan 4 Pertolongan Pertama Ini Yuk!


Cara Mengatasi Bayi Susah BAB

Sembelit tidak hanya membuat Si Kecil merasa kesakitan. Kondisi ini bisa memburuk jika tidak ditangani, karena di perut Si Kecil tersimpan kotoran yang harusnya dikeluarkan. Kabar baiknya, ada beberapa cara mengatasi bayi yang susah BAB. Simak langkah-langkahnya, berikut ini:

1. Tawarkan Lebih Banyak Cairan

Saat mengetahui bayi sembelit, tawarkan cairan lebih banyak kepada Si Kecil. Pada bayi yang baru lahir, Moms dapat terus memberinya ASI lebih sering. ASI adalah pencahar alami yang dapat mengatasi bayi sembelit. Untuk itu, pastikan ASI Moms lancar. Tambahkan suplemen pelancar ASI agar dapat meningkatkan produksi ASI. Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan jus buah seperti apel dan pir yang dapat melancarkan kerja usus.

2. Tingkatkan Makanan Berserat

Makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran segar yang dipotong-potong kecil dan direbus dapat membantu mengatasi bayi yang susah BAB. Misalnya saja pir rebus, kiwi, dan bubur kacang polong. Hindari sementara makanan olahan seperti roti, pasta, sereal, keju, dan es krim.

3. Beri Bayi Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik membuat sistem pencernaan Si Kecil bekerja. Saat bayi sembelit, kurangi menggendong atau meletakkannya dalam kereta dorong. Tawarkan kesempatan untuk bergerak dan bermain. Pada bayi yang lebih kecil dapat dilakukan senam sederhana dan gerakan mengayuh sepeda.

4. Berikan Probiotik

Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan jenis makanan probiotik seperti yogurt untuk mengatasi sembelit.

5. Beri Pelumas

Setetes petroleum jelly yang dioleskan di sekitar lubang anus dapat membantu kotoran keluar dengan lebih mudah.

6. Obat Pencahar atas Rekomendasi Dokter

Obat pencahar bisa berbahaya bagi bayi dan balita, jadi, jangan pernah memberikan kepada mereka kecuali dokter telah merekomendasikannya. Dalam banyak kasus, saran di atas cukup membantu Si Kecil BAB kembali lancar.

Saat si Kecil sudah mulai belajar minum sendiri, Moms pasti ingin memberikan botol minum berbahan food grade, bukan? Tidak hanya itu, Moms juga pasti membutuhkan botol minum anak yang bebas BPA dan terbuat dari bahan food grade. Nah, berarti Moms membutuhkan MUGU Training Bottle.

Terbuat dari bahan food grade dan anti tumpah, sehingga si Kecil pun bebas membawa botol minum ini kemanapun ia pergi. Dapatkan di www.mooimom.id ya Moms!

bannerbanner


Bagikan Artikel


Artikel Terkait


Produk Terkait

Shop at MOOIMOM


Shop at MOOIMOM