13 May 2021
Ika
Seperti kebanyakan ibu, Moms bisa mengetahui jadwal Si Kecil buang air besar (BAB). Apakah BAB nya rutin sehari sekali, dua hari sekali, atau seminggu tiga kali? Selain itu, Moms juga memahami bentuk tinja Si Kecil berwarna kekuningan atau kehijauan, bertekstur normal atau terlalu encer, serta apakah BAB Si Kecil lancar ataukah susah keluar alias sembelit.
Penyebab Bayi Susah BAB
Bayi yang baru lahir sering BAB setiap setelah menyusu, atau, sekitar 6 kali dalam sehari. Dalam beberapa minggu pertama, usus bayi akan semakin matang dan lebih efisien mencerna nutrisi dari ASI atau susu formula. Di saat usus menjadi lebih baik dalam mencerna, maka, waktu BAB menjadi lebih sedikit.
Pada bayi yang berusia 2 bulan atau lebih yang minum Air Susu Ibu (ASI), bisa BAB 4 hingga 5 hari sekali, dan itu tidak berarti mereka mengalami sembelit. Hal ini dikarenakan ASI membawa nutrisi tepat seperti yang dibutuhkan oleh bayi, sehingga hanya sedikit kotoran yang perlu dibuang.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif hampir tidak pernah mengalami sembelit. Mereka mungkin membutuhkan waktu BAB lebih lama, namun perutnya tidak menyimpan kotoran. ASI merupakan obat pencahar alami, sehingga bayi yang disusui secara eksklusif sebelum makan makanan padat hampir tidak membutuhkan pencahar. Namun, tidak semua bayi mengalami BAB yang lancar. Terdapat berbagai kondisi mengapa BAB terasa susah bagi sebagian bayi. Untuk membantu Moms, berikut ini penyebab beberapa bayi susah BAB.
Bayi bisa sembelit karena otot perutnya belum berkembang sempurna. Karena otot perut belum kuat inilah maka bayi baru lahir harus mengejan untuk BAB, meskipun BAB nya bertekstur lunak. Mendorong atau mengejan merupakan latihan menguatkan otot perut bayi.
Bayi yang minum susu formula cenderung memiliki tekstur tinja yang keras. Tekstur ini membuat aktivitas BAB menjadi lebih susah bagi bayi.
Bayi yang mulai makan makanan padat atau MPASI bisa saja mengalami sembelit. Salah satu penyebabnya ialah menu makanannya kurang serat.
Si Kecil yang tengah belajar toilet training terkadang masih beradaptasi BAB di toilet. Alih-alih lancar, beberapa bayi malah sulit mengeluarkan kotoran di toilet.
Susu Sapi dikonsumsi karena kaya kalsium dan vitamin D. Namun, sayangnya mengakibatkan sembelit.
Tanda-Tanda Bayi Susah BAB
Meskipun bayi terkadang susah mengungkapkan perutnya sakit, Moms dapat mengetahui jika lebih dari 3 hari belum juga BAB maka ia mengalami sembelit. Selain hal tersebut, ada beberapa tanda-tanda bayi mengalami susah BAB yang patut diwaspadai.
Bentuk tinja pada bayi yang mengalami susah BAB atau sembelit terlihat seperti butiran kecil, keras, dan kering. Saat mengeluarkan BAB, Si Kecil ekstra berusaha, mendengus, atau mengerutkan wajah. Si Kecil bisa juga mengejan sambil wajahnya memerah. Bahkan, ia bisa menangis saat mencoba BAB. Pada bayi yang sembelit, tinja bisa disertai dengan darah yang berasal dari robekan kecil pada dubur karena kotoran keras.
Pada bayi yang belum dapat bicara, saat sembelit akan tampak lebih rewel dari biasanya. Sedangkan bayi yang lebih besar bisa menunjukkan perutnya sakit. Selain itu, bayi kemungkinan lebih sering muntah dan nafsu makan berkurang dari biasanya.
Berapa lama jeda bayi BAB tergantung pada usia dan pola makannya. Moms bisa mengevaluasi rutinitas BAB sebelum memutuskan bayi sembelit atau tidak. Sebagai contoh, bayi BAB setiap 2 hari sekali. Jika BAB nya menjadi 3 hari sekali masih wajar. Namun, jika sampai 5 hari belum juga BAB, maka kemungkinan besar ia sembelit.
Sembelit tidak hanya membuat Si Kecil merasa kesakitan. Kondisi ini bisa memburuk jika tidak ditangani, karena di perut Si Kecil tersimpan kotoran yang harusnya dikeluarkan. Kabar baiknya, ada beberapa cara mengatasi bayi yang susah BAB. Simak langkah-langkahnya, berikut ini:
Saat mengetahui bayi sembelit, tawarkan cairan lebih banyak kepada Si Kecil. Pada bayi yang baru lahir, Moms dapat terus memberinya ASI lebih sering. ASI adalah pencahar alami yang dapat mengatasi bayi sembelit. Untuk itu, pastikan ASI Moms lancar. Tambahkan suplemen pelancar ASI agar dapat meningkatkan produksi ASI. Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan jus buah seperti apel dan pir yang dapat melancarkan kerja usus.
Makanan berserat seperti buah-buahan dan sayuran segar yang dipotong-potong kecil dan direbus dapat membantu mengatasi bayi yang susah BAB. Misalnya saja pir rebus, kiwi, dan bubur kacang polong. Hindari sementara makanan olahan seperti roti, pasta, sereal, keju, dan es krim.
Aktivitas fisik membuat sistem pencernaan Si Kecil bekerja. Saat bayi sembelit, kurangi menggendong atau meletakkannya dalam kereta dorong. Tawarkan kesempatan untuk bergerak dan bermain. Pada bayi yang lebih kecil dapat dilakukan senam sederhana dan gerakan mengayuh sepeda.
Pada bayi yang sudah MPASI, Moms dapat menawarkan jenis makanan probiotik seperti yogurt untuk mengatasi sembelit.
Setetes petroleum jelly yang dioleskan di sekitar lubang anus dapat membantu kotoran keluar dengan lebih mudah.
Obat pencahar bisa berbahaya bagi bayi dan balita, jadi, jangan pernah memberikan kepada mereka kecuali dokter telah merekomendasikannya. Dalam banyak kasus, saran di atas cukup membantu Si Kecil BAB kembali lancar.
Lengkapi peralatan makan Si Kecil dengan produk yang aman dan terjamin kualitasnya. Moms dapat memilih perlengkapan makan anak Mugu, yang dapat diperoleh melalui situs Mooimom. Tak hanya kebutuhan anak, Moms juga dapat berbelanja kebutuhan selama kehamilan dan menyusui lewat situs Mooimom.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM