8 Tips Cara Mengejan Saat Melahirkan yang Benar Agar Persalinan Lancar

HPL semakin dekat? Moms memiliki rencana untuk melahirkan normal? Mengejan saat melahirkan agar persalinan lancar merupakan salah satu hal terpenting saat Moms ingin melahirkan dengan metode persalinan normal.

Moms harus menguasai beberapa tips mengejan saat melahirkan agar persalinan lancar . Jangan sampai salah mengejan, karena bisa mempersulit Moms saat proses melahirkan. Yuk simak beberapa tips mengejan saat melahirkan agar persalinan lancar

8 Tips Mengejan Agar Persalinan Lancar

1. Lakukan setelah pembukaan lengkap

Mengejan baru boleh dilakukan setelah pembukaan lengkap, yakni pembukaan 10.

Saat itu, observasi yang dilakukan dokter akan menemukan, kepala bayi sudah turun sampai ke dasar panggul dan anus mulai ikut membuka.

Kenapa mengejan harus menunggu pembukaan lengkap? Hal ini untuk menghindari pembengkakan atau edema pada mulut rahim.

Meski tidak nyaman karena harus menanti kontraksi hingga pembukaan 10, namun Moms harus tetap bersabar. Tak perlu khawatir karena penundaan mengejan umumnya tak akan membahayakan, kecuali bila jantung janin mulai melemah.

Baca Juga: Kebanyakan Mengejan Bikin Bayi Sering Menangis saat BAB

2. Pilih posisi yang tepat

Posisi yang umum dipilih saat mengejan saat melahirkan agar persalinan lancaradalah berbaring, kemudian menekuk lutut, kedua kaki dibuka, peluk paha dengan melingkarkan tangan ke bawah paha sampai siku dan menarik paha ke arah dada.

Posisi ini memberikan keleluasaan pada Moms untuk mengejan. Posisi lain pun bisa digunakan, seperti berbaring miring ke sisi kiri atau kanan, atau jongkok, yang kesemuanya berdasarkan kasus per kasus supaya janin lebih mudah lahir.

3. Atur napas

Bernapas harus teratur, tidak boleh serabutan karena tidak bermanfaat signifikan atau bahkan mengganggu proses mengejan. Biasanya dokter/bidan akan memandu Moms mengatur napas supaya tenaga Moms terkumpul, juga Moms memiliki tenaga maksimal untuk mengejan.

Selain itu, mengatur napas yang baik pun dapat mengurangi rasa sakit. Supaya pengaturan napas berjalan mudah, sebaiknya Moms ikut kelas senam hamil karena di kelas itu Moms akan diajarkan cara mengatur napas saat bersalin.

4. Ikuti komando

Biasanya dokter/bidan akan memberi komando kapan Moms harus menarik napas, menahan, dan mengeluarkannya sambil mengejan. Ikuti komando tersebut supaya proses persalinan berjalan teratur dan lebih mudah.

 5. Ikuti irama

Moms harus mengikuti irama tubuh saat mengejan. Bila pembukaan sudah lengkap, Moms harus segera mengejan, mengatur napas, dan tidak boleh ditahan saat proses pengejanan berlangsung.

Ada Moms yang takut fesesnya keluar saat mengejan, sehingga ia menahan pengejanan dengan mengangkat pantat atau panggul. Hal ini dapat membuat robekan perineum (bagian antara vagina dan anus) lebih lebar sehingga memerlukan lebih banyak jahitan.

Baca Juga: Cara Mengejan yang Benar Saat Melahirkan

6. Tenaga harus efektif

Jangan buang-buang tenaga yang tak perlu, entah dengan mengeluh atau berteriak-teriak, karena akan menguras tenaga, mengingat Moms harus mengejan berkali-kali.

Teriak-teriak atau membuat keributan malah akan menyebabkan tenggorokan kering, batuk, dan serak. Moms pun semakin panik dan tegang. Akibatnya, Moms tak jelas menangkap instruksi dokter.

7. Pandangan ke arah perut

Arahkan pandangan ke perut supaya Moms bisa lebih berkonsentrasi terhadap persalinan. Selain itu, Moms harus mengejan di perut bukan di leher.

8. Berhenti mengejan saat kepala bayi terlihat

Ketika kepala bayi mulai terlihat (crowning) sebaiknya hentikan mengejan. Biasanya ditandai dengan rasa panas di vagina yang meregang.

Tujuannya supaya vagina dan perineum meregang perlahan-lahan, juga untuk mengurangi robekan dan kelahiran yang terlalu cepat.

Dokter/bidan akan memberi arahan ketika pengejanan harus dihentikan atau dilanjutkan. Pada saat ini Moms sebaiknya mengatur napas dengan baik.