27 Feb 2021
Ika
Mitos apa yang paling sering didengar ibu saat menjalani kehamilan? Pasti pantangan makan nanas, adalah salah satunya. Moms mungkin telah diberitahu jika konsumsi nanas dapat menyebabkan keguguran dan memicu kontraksi dini.
Maka, buah ini kemudian dihindari oleh para ibu hamil. Mitos tentang nanas berikutnya, jika dikonsumsi pada trimester ketiga akan mempercepat kelahiran karena merupakan kontraksi alami. Benarkah demikian?
Sayangnya, informasi nanas penyebab keguguran adalah mitos belaka, karena sampai saat ini belum ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Mungkin, orang mengkhawatirkan kandungan enzim proteolitik yang disebut bromelain dalam buah tropis ini. Bromelain dapat memecah protein dalam tubuh dan menyebabkan perdarahan abnormal.
Meskipun benar ada senyawa bromelain dalam inti buah nanas, sebenarnya jumlahnya sangat sedikit dan pengaruhnya bagi janin tidak ada. Jumlah bromelain dalam satu porsi nanas tidak akan memengaruhi kehamilan.
Menjawab informasi nanas sebagai kontraksi alami pada trimester ketiga, sayangnya juga tidak tepat. Bromelain yang terkandung dalam satu porsi nanas tidak cukup untuk memicu kontraksi pada rahim. Selain nanas, buah tropis lain yang mengandung bromelain adalah kiwi, pepaya, dan mangga. Dan, semuanya tidak dapat memengaruhi kontraksi rahim. Penelitian menyebutkan, kontraksi alami bisa didapatkan dari berhubungan seksual dengan suami. Hal ini dikarenakan sperma mengandung hormon prostaglandin yang dapat memicu kontraksi.
Manfaat Makan Nanas Saat Hamil
Buah nanas kaya kandungan vitamin C yang diperlukan selama kehamilan. Vitamin C berperan melancarkan pencernaan sehingga meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil.
Buah nanas memiliki kandungan vitamin B6 yang dapat membantu mengatasi masalah mual di pagi hari atau morning sickness.
Buah nanas mengandung lemak jenuh dan serat yang dapat membantu mengatasi masalah konstipasi dan sembelit pada ibu hamil.
Kandungan vitamin B1 dalam nanas memiliki fungsi menjaga sistem saraf, meningkatkan fungsi kardiovaskular, meningkatkan kesehatan mata, meningkatkan fungsi otak, dan sebagai sumber energi bagi ibu hamil.
Kandungan mangan dalam nanas dapat membantu menjaga kesehatan tulang ibu hamil. Kandungan ini membantu memperkuat tulang, membantu pertumbuhan tulang, serta regenerasi sel.
Hindari Konsumsi Nanas Berlebihan
Meskipun tergolong aman dikonsumsi ibu hamil, sebaiknya makan nanas tidak berlebihan. Makan nanas secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti;
Dalam jumlah yang banyak, kandungan asam dalam buah nanas dapat meningkatkan produksi asam lambung. Kondisi ini memicu nyeri ulu hati dan refluks asam lambung. Kadang, sakit akan disertai oleh diare.
Ibu hamil yang alergi terhadap serbuk sari atau lateks memiliki kemungkinan lebih besar mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi nanas. Reaksi yang muncul bisa sesak nafas, kulit kemerahan, dan gatal-gatal.
Reaksi tubuh setelah makan nanas saat hamil bisa menyebabkan tekanan darah Moms menurun. Tekanan darah terjadi secara cepat diikuti gejala pusing kepala, merasa tidak nyaman, dan perasaan berputar saat bangkit dari posisi berbaring.
Setelah ibu hamil mengonsumsi nanas, bisa saja timbul reaksi sakit otot yang sangat tidak nyaman. Hal itu karena reaksi bromelain yang akan menyebabkan berkurangnya enzim tertentu dalam vena, sehingga otot ibu hamil terasa sakit Jika merasakan keram pada otot setelah makan nanas, Moms dapat mencoba mengatasinya dengan mandi air hangat sebelum tidur agar mengendurkan otot yang tegang menjadi lebih relaks.
Seorang ibu hamil perlu memiliki pola makan yang seimbang. Apa pun yang berlebihan tidak baik. Jadi, satu mangkuk nanas tidak akan berbahaya sama sekali. Ini adalah sumber yang kaya mineral dan vitamin C, yang membantu membangun kekebalan tubuh ibu hamil. Konsumsi nanas yang berlebihan, bagaimanapun, dapat menyebabkan keasaman atau mulas.
Idealnya memang semangkuk buah-buahan dengan aneka varian termasuk nanas di dalamnya. Ibu hamil juga perlu makan penuh kesadaran, apabila Moms memang memiliki riwayat alergi atau menderita kondisi medis tertentu, sebaiknya hindari dulu atau berkonsultasilah dengan dokter kandungan.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM