25 Jun 2021
Ika
Trimester Pertama
Trimester Pertama
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh. Perubahan itu salah satunya dapat mengakibatkan rhinitis kehamilan yang membuat hidung tersumbat. Kemacetan pada saluran hidung ini dapat berlangsung selama 6 minggu atau lebih dan menyebabkan banyak gejala, termasuk peningkatan bersin.
Kenapa bisa demikian? Karena selama kehamilan, aliran darah ke selaput lendir meningkat. Ini menyebabkan saluran hidung membengkak, sehingga cairan yang hendak keluar terhambat atau mengalami kemacetan. Nah kemacetan inilah yang mengakibatkan bersin-bersin.
Apakah Anda juga mengalaminya Moms? Jika ya, mungkin banyak kerabat dan keluarga yang lantas mewanti untuk hati-hati. Mungkin juga mereka akan mengatakan “Kekuatan tekanan perut saat hamil dapat menggencet bayi.” Benarkah?
Jawabannya, tidak benar Moms!
Tubuh ibu hamil dirancang sebaik mungkin untuk menjaga bayi di dalam kandungan tetap aman terlindungi. Di usia kandungan berapapun Anda bersin-bersin, tidak akan menimbulkan risiko pada bayi.
Memang, beberapa ibu cenderung merasakan nyeri tajam di sekitar perut saat bersin. Ini karena terjadi tekanan otot yang mengelilingi dan mendukung rahim seiring dengan pertumbuhannya semasa kehamilan. Meski terasa tak nyaman, namun ini tidak berbahaya.
Saat hamil, kekebalan tubuh seorang perempuan memang dibuat bekerja sedikit lebih lambat ketimbang biasanya. Ini supaya tubuh tidak mengira kehadiran janin sebagai benda asing yang membahayakan. Imunitas yang menurun juga mengakibatkan perempuan hamil mudah terserang pilek, flu atau penyakit menular lainnya.
Anda tentu dapat membedakan, apakah bersin yang Anda alami sekedar bersin sebagai reaksi pada kemacetan saluran hidung, atau pertanda dari pilek, flu dan asma. Jika Anda merasa bersin yang Anda alami merupakan tanda dari sebuah penyakit, segeralah membuat janji temu dengan dokter Anda ya Moms.
Memang, Pusat Pengendalian dan Penyakit atau Centers for Disease and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebut bahwa rata-rata orang dewasa dapat terserang pilek 2-3 kali dalam setahun dan biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Namun risiko ini meningkat pada wanita hamil yang imunitasnya menurun.
Menurut March of Dimes, pilek atau masuk angin tidak membahayakan janin yang sedang berkembang, dan ibu hamil kemungkinan akan sembuh dalam waktu sekitar satu minggu. Namun mungkin saja dokter akan memberi penanganan khusus untuk memastikan kehamilan Anda berjalan dengan baik hingga masa kelahiran.
Karena, seperti ditulis healtline.com, saat Anda terkena flu, maka janin pun sama. Ketika Moms kesulitan bernapas, janin akhirnya tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.
Bukan saja tubuh merasa tak nyaman, terserang penyakit semasa hamil menyebabkan kecemasan tersendiri karena tak bisa mengonsumsi obat seperti biasanya. Seperti ujar-ujar para sesepuh, lebih baik mencegah daripada mengobati. Bagaimana caranya?
Berikut rekomendasi CDC:
Sumber kekebalan tubuh lainnya semasa kehamilan dapat Moms peroleh dari suplemen pendukung nutrisi. Salah satunya Prenavita Milk Vanilla. Bentuknya yang berupa serbuk dalam kemasan ringkas dapat dengan mudah dibawa bepergian. Prenavita Milk Vanilla bisa diperoleh lewat situs Mooimom, penyedia kebutuhan ibu dan anak.
Bagikan Artikel
Shop at MOOIMOM